DELAPAN

4K 586 22
                                    

Sebelum baca, teken tombol bintang dibawah dulu ya oke.

Happy Reading

Semenjak hari pas gue nolak ajakan Kak Taeil, Jaehyun jadi jaga jarak sama gue tapi itu lebih bagus deh, seengaknya sih nenek lampir nggak bakal gangguin gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semenjak hari pas gue nolak ajakan Kak Taeil, Jaehyun jadi jaga jarak sama gue tapi itu lebih bagus deh, seengaknya sih nenek lampir nggak bakal gangguin gue.

Udah beberapa hari ini gue nggak pernah ketemu sama Jaehyun dkk,  palingan sama sih Winwin doang, itupun gue dapat dia ngerokok di belakang sekolah.

Tapi hari ini Tuhan mempertemukan gue dengan Jaehyun, jujur gue rindu liat dia, iya rindu liat dihukum kek sekarang ini.

Dia berdiri didekat tiang bendera sama kawan kawannya, untung Mark nggak ada, udah tobat mungkin dia.

Gue berjalan kearahnya bukan untuk nemuin dia, tapi gue dipanggil sama guru piket hari ini Bu Hyoyeon.

"Zyra ibu boleh minta tolong?"

"Boleh bu, ada apa ya?"

"Tolong kamu awasin Jaehyun, dia dihukum sama Pak Minho rapiin buku buku di perpustakaan"

"Gitu ya bu"

Mau ngenolak tapi nggak enak juga, mau nerima tapi dari tadi Jaehyun mandang gue nggak suka. Ini anak kenapa lagi sih gue ada salah apa juga sama dia.

"Kelas kamu lagi free kan? Maukan bantuin Ibu?"

"Iya bu Zyra mau" Dengan terpaksa dan berat hati.

"Yasudah kalian ke perpustakaan sana, Jaehyun ikut sama Zyra dia bakal ngawasin kamu selama jalanin hukuman"

Jaehyun cuma ngangguk ngangguk doang, dia jalan didepan gue cuma ngikutin dari belakang.

Sampai di perpustakaan, kita masuk, Jaehyun nyimpen tasnya dikursi sedangkan gue cuma berdiri liat liat rak buku.

Suasana canggung banget, biasanya kita bakal ribut sampai akhirnya diusir dari sini karena mengganggu kenyaman siswa lain. Tapi baru kali ini perpustakaan kosong, biasanya ramai kadang ada anak kelas X yang belajar disini ataupun melarikan dari kelas.

Perpustakaan disini adem, gue suka selain ngeyediain novel novel fiksi remaja tempatnya juga adem. Rak rak buku disebelah kanan penuh dengan novel sedangkan yang dikiri dengan buku pelajaran dari kelas X-XII.

Udah 30 menit gue nemenin Jaehyun, tapi sampai sekarang dia belum buka suara, akhirnya dengan penuh keberanian gue ngomong duluan.

"Jaehyun?"

"Apa?"

Suara dingin banget anjir

"Loh kenapa akhir akhir ini sering ngehindar dari gue?"

"Gue nggak suka aja dekat sama lo"

"Gue ada salah ya sama lo?"

"Pikir aja sendiri"

Dia pun berjalan kearah rak rak buku novel, gue pun ngikutin dia. Gue cuma mau tau apa alasannya dia ngehindar dari gue.

"Mending lo ke kelas aja, nggak usah ngawasin gue di sini"

"Nggak, ini tugas gue. Gue bakal ngawasin loh disini sampai hukuman loh selesai"

"Gue risih loh deket deket sama gue"

Risihhhhh

"Gue tanya sekali lagi, gue ada salah apa sama lo?"

Gue tanya lagi sama dia dengan nada yang tak kalah dingin dari dia.

Tiba tiba di balik badan, terus ngetatap gue dalam, gue mundur dia makin maju sampai badan gue kena tembok dia masih tetap tatap gue.

"Alasan lo kenapa nolak ajakan Kak Taeil?"

Gue tau mungkin gara gara itu dia marah, emang dia siapa? itu kan hak gue.

"Gue lagi sibuk akhir akhir ini, makanya gue nolak dan nyaranin Kak Taeil buat gantiin gue dengan ngajak Kak Irene"

"Lo bohong. Lo cuma nggak mau dekat dekat sama gue kan makanya lo nolak ajakan Kak Taeil"

"Gue seriusan, nggak bohong"

" Nggak penting gue ngomong sama cewek kek lo"

Jaehyun pun jalan keluar, ninggalin gue sendiri disini. Itu anak kenapa sih heran gue otaknya gesrek apa dia gila.


— BERSAMBUNG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— BERSAMBUNG.

Heartbreak - JJH [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang