Seperti biasa
Tak ada yang beda ditempat ini
Hembusan angin melambai seribu dawai
Menghibur jiwa - jiwa sepiSeketika pandanganku menangkap satu potret,
Dibawah lembayung senja
Kudapati seorang tua
Penuh peluh dibawah cemaraSeolah memikirkan bianglala kehidupan
Menengadahkan wajah
Vertikal antara dia dan Engkau ya RabbPerlahan langkahku mendekati
Arah - arah potret sepi
Menyapa sembari duduk disampingnya
Apakah penyebab wajahnya yang muram?Ia bercerita tentang kerinduan
Tentang sampan lincah miliknya
Yang selalu menemani geliat perahu dilaut lepasSekarang tinggal asa kelabu
Pupus terbelenggu
Membisu memandangi kedua tangannya
Yang tak lagi ada
Sisa bayang tentang musibah yang melanda
Remukkan segala tanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan puisi Dairy musafir
PuisiKumpulan Puisi Dairy Musafir merupakan catatan perjalanan musafir dunia.Yang mengangkat berbagai macam kisah kehidupan Hayuk...dibaca Cakep lo puisinya😁