Hari ini hari yang sangat kacau, bahkan batinku yang dulu setegar mamah kini rapuh, mengapa?
Aku adalah yulia. Aku lahir dari keluarga yang amat bahagia,tapi entah mengapa ketika aku dewasa kebahagianku semakin berkurang?ataukah aku kurang bersyukur atau takdir?.
Dan berulang mengalami hal yang membuatku terluka,yang sakitnya melebihi dari kehilangan seorang kekasih yang meninggalkan tanpa alasan, karena hal tersebut tidak main main kau akan merasa seperti dikutuk seumur hidup
~~~
"Yah tugas aku masih banyak tapi mata makin gakuat nahan kantuk, lagipula hujan malam- malam gini emang cocok untuk tidur, bye tugas"
Pagi hari pukul 05.00 wib
Hujan masih mengguyur hingga pagi ini,membuat sang surya malu-malu untuk menampakan diri.
Aku bergegas bangun untuk berangkat ke sekolah. Tumben kali ini rasanya tempat tidurku terdapat lem yang lengket di tubuh membuat mager saja.
Tiba-tiba aku teringat sesuatu,
"Tugas? Astaga Semalam ketiduran, oh.. tidak aku bisa dihukum nih, huh aku bikin image buruk saja ".Semalam aku terlelap tidur dan dengan begitu saja melupakan tugas sekolahku dan memilih tidur dengan nyenyak tanpa perasaan berdosa. Sedangkan setumpuk buku tugasku masih terlihat suci,belum terdapat tanda goresan pena dari tanganku sedikitpun.
~~~
Setelah sarapan aku bergegas berangkat sekolah dan tak lupa pamit kepada mamah papa. Beruntung hujan sudah reda aku bisa menaiki sepeda tanpa jas hujan.
Kurang lebih perjalanan menggunakan sepeda 1Km untuk sampai ke parkiran dan menitipkan sepedaku. Setelah memakirkan sepedaku, aku bergegas naik elep(seperti bus mini), kendaraan andalan para anak sekolah di daerahku.
Disepanjang perjalanan aku memilih duduk santai didekat jendela, duduk didekat jendela jadi tempat favoritku karena di sudut jendela inilah aku bisa melihat lalu lalang orang-orang kesana kemari dijalanan yang luas ini.
Sambil menunggu sampai,aku memasangkan headseat yang kusetel lagu favorit. Kupandangi para kernet basah kuyup, iba aku melihatnya, bukankan dia kedinginan? Hmm..demi seperak rupiah mereka rela kehujanan bukankan itu bisa membuat mereka masuk angin?.
Setelah sampai depan sekolahku aku bergegas membayar ongkos elep dan masuk di pintu gerbang.
Tiba-tiba didepan gerbang muncul Dikta, dia adalah lelaki yang selama setahun ini mengisi hatiku, lebih tepatnya dia kekasihku.
"Semalam kemana? di chat ga dibales?"
"Maaf aku ketiduran semalam ngerjain tugas,"
"Kamu kecapean ya? Kalo banyak tugas bilang aku barangkali aku bisa bantu"jawabnya
"Udah gausah aku ga mau ngerepotin kamu, yaudah masuk sana aku mau masuk kelas dulu"
"Yaudah sayang hati-hati, nanti pulang aku yang anterin kamu kerumah"
"Iya, dah bye""Dia sayang banget ke aku sampai chat ga dibales khawatirnya ampun ah kaya cacing kepanasan, tapi gatau kenapa aku sayang banget sama dikta", gumamku dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM FINE
Teen Fiction"Aku tahu cara bahagia dalam kesendirian ketika aku jatuh, mencoba bangkit sendiri. Ketika ada yang bilang "kamu baik?" Maaf aku sedang tidak baik,tapi berpura- pura dalam keadaan baik memang perlu,agar orang terdekat tidak usah repot-repot pura-pur...