Little Hope Of The Prom Night

LHOTPN : 1. Surat Cinta

Judul : Little Hope Of Prom Night
Penulis : Sydel Manalu
Jumlah Halaman : 265 Halaman
Penerbit : de TEENS

*****

"Aku pengen jadi dokter?," kata seorang anak perempuan bertubuh keremoeng sambil membusungkan dada.

"Aku mau jadi dokter yang hebat!"

Anak perempuan di sebelahnya mendongak. "Mana bisa, kamu tuh bego!" Ia mencibir.

"Biarin aja, pokoknya aku tetap mau jadi dokter!"

*****

Semuanya dimulai saat hari pertama sekolah. Ya iyalah, namanya juga hari pertama. Guru cuma datang, say hi, beri jadwal, lalu pergi. Nggak ada pelajaran. Ini salah satu hari yang paling aku suka dari 365¼ hari dalam setahun.

Aku merasakan tatapan mematikan dari arah jam sepuluh.

Somi yang duduk di depan meja guru sepertinya baru ngeh kalau aku juga ada di kelas ini. Dia menatap aku dengan ekspresi jijik plus kaget. Ekspresi yang sama dengan aku pas tahu aku masuk kelas A.

Kelasnya anak-anak famous.

Ekspresi itu satu-satunya kemiripan yang kami lakukan secara spontan. Aku menyebutnya ekspresi Somi. Dia mungkin menyebutnya ekspresi Eunbi. Tapi, aku harap muka ku nggak sejelek dia pas masang ekspresi itu.

You have something to say?

Aku menatapnya balik.

Jangan dekat-dekat aku, itulah yang dia sampaikan lewat tatapannya.

"Somi, nanti kamu bantu bendahara belanja alat-alat kelas, ya?" Youngmin menghampirinya.

"Kenapa nggak kamu aja? Kamu kan ketua kelas. Aku cuma sekretaris."

"Yaelah, barang karton-karton sama spidol doang palingan. Nggak berat. Aku ada rapat buat rencana pemilihan OSIS berikutnya. Udah ditunggu. Kalau ada perlu, aku di ruang OSIS." Youngmin buru-buru pergi.

"Kalian bertiga, pulang sekolah temenin aku, ya?" kata Somi pada antek-antek setianya.

Somi punya tiga pengikut. Ada Chungha yang centil duduk di sebelahnya. I hate to admit this. Dia berhak centil dengan perawakan Amerika dan tampang Koreanya itu. Di belakang Somi, ada Minho, drummer band mereka yang kece badai. Aku sempat naksir. Tapi, aku ilfeel pas tahu cowok itu salah satu antek Somi.

Lalu, di sebelah Minho ada Minhyun. Juga pernah aku taksir. Minhyun teman ku waktu kecil. Sekarang dia lebih ngekorin Somi.

Kenapa aku jadi ceritain mereka?

Ini, kan cerita ku. Balik lagi ke aku. Aku mengambil posisi menyilangkan tangan di atas meja dan merebahkan kepala dengan slow motion. Tidur.

"Boleh aku duduk di sini?" Suara halus itu menggelitik kuping ku.

Aku mendongak heran. Tumben ada anak famous yang mau ngajakin aku ngomong.

Cewek berkacamata, mmm, dan padat berisi berdiri di samping meja ku. Kalau nggak salah, tadi dia duduk paling depan di barisan ku.