"Cermin, katakan padaku siapa wanita tercantik di dunia ini..."
"Ka-kau wahai putriku..."
Senyum Snow."Jangan berbohong.. Kau pasti sedang menggodaku, wahai Cermin.." tatap Snow dengan tajam.
"Tidak, putriku..."
Snow mengambil pisaunya.. "Ada berapa banyak gadis lagi yg harus aku bunuh agar aku tetap menjadi yg tercantik?""D-dua, putriku, T-T-tapi! Mereka putri bangsawan! Dikawal oleh belasan bodyguard.. Kau tak kan bisa pulang dengan selamat..." kata bayangan di cermin.
"Hmm.. Tapi kalau tak kubunuh dia, mana bisa aku jadi wanita tercantik di dunia ini..? Aku harus cari cara untuk membunuhnya! Cermin! Bantu aku menyusup!" bentak Snow menodongkan pisau pada bayangan di cermin.
"Ah, a-ada waktu di mana dia sedang sendirian.. D-dia akan pergi dengan temannya siang ini... Jam 1.. K-kau bisa membunuhnya saat itu juga.. Kumohon jangan pecah tubuhku..." rengek sang bayangan.
"Hm... Aku tak akan membunuhmu, cerminku... Ada mainan lain yg bisa kubunuh..."
Snow mengambil jubah merahnya dan mengantungi pisau keberuntungannya."Jaga rumahku, cermin.. Sampai jumpa.."
Snow pun menghilang begitu saja.
"Putri... Snow... Kau bisa mati di sana..!"
Snow sampai di depan gerbang rumah gadis itu. Begitu gadis cantik itu keluar, dia melempar pisaunya tepat di leher gadis cantik itu. "zrat!!" darah pun mengucur dari leher gadis itu.. Begitu gadis itu tak bergerak lagi, Snow terbang dan mengambil pisaunya dan pergi ke rumah gadis berikutnya.
Aksi yg sama di lakukannya pada gadis yg lain.. Setelah pembunuhan berhasil dengan sempurna, Snow pulang."Hah... Tampang sok cantik kalian membuat kalian terlena, bukan..? Dasar lemah.. Tadi itu terlalu mudah, cerminku.. Bagaimana cerminku, apa masih ada gadis lain yg lebih cantik dariku?"
Begitu ia menengok cerminnya, bayangan yg biasanya singgah di cermin itu tak ada di sana...
"Cermin..? Dimana kau?" belai Snow pada bingkai cermin.
"Dimana kau!! Keluar, Cermiin!!"
Berulang kali dia berteriak memanggil cermin, namun tak ada jawaban..Berhari-hari ia mencoba memanggil cermin itu, hingga suatu pagi, ia mendengar suara, "Putriku... Putriku..."
"Cermin..?" Snow berlari dan menatap cermin. Yang ia lihat bukanlah bayangan yang biasanya ia lihat, namun seorang pria berjubah biru yang terjebak dalam cermin itu.
"Kau bukan cermin... S-siapa kau?!!" sambil menodongkan pisaunya.
"Aku Freeze... Senang bertemu denganmu, Snow.."
"Freeze yah, itu bukan tempatmu! Kembalikan cerminku!!"
"Em? Snow, dia sudah tiada.. Dan dia mungutusku untuk memenuhi keinginanmu.."
"Aku tidak butuh kau!! Pergi dan jangan kembali!!"
"Snow.. Aku bisa mengabulkan keinginanmu.." Freeze membungkuk sambil tersenyum.
"Aku ingin cermin lamaku kembali!!"
"Kau tidak bisa memintaku untuk mengidupkan yang mati atau mematikan yang hidup.. Dan tak bisa membuat seorang jatuh cinta.. Selain itu, aku bisa mengabulkan apapun.."
"Kalau begitu aku ingin kau pergi!"
"Aku tidak bisa pergi kecuali tugasku selesai, putriku.."
"Aku tidak ada hubungannya dengan tugasmu! Pergi!!"
"Tentu saja ada.. Kau majikanku, dan tugasku adalah untuk memenuhi keinginanmu.. Begitu tak ada yg kau inginkan lagi, aku akan pergi."
"Hah! Benarkah.. Dengar ya, aku adalah pembunuh dan buronan nomer 1 di sini! Kau hanya akan menggangguku saja! Pergi kau!!" Snow menendang cermin itu hingga pecah.
"Dasar cermin tidak berguna! Hmh. Mati kau.." Snow menginjak pecahan cermin itu hingga kaki mungilnya berdarah..
"Aku tidak akan mati, putriku, kecuali semua sihirku telah habis"
"Apa maumu?!! Pergi!!"
"Putriku, kakimu terluka, biar ku sembuhkan.."
Seketika, kaki Snow mengeluarkan cahaya dan sembuh seperti sedia kala.
"Uwaa! Apa yg kau lakukan pada kakiku?!"
"Aku adalah pelayanmu, dan masterku tak boleh terluka.."
"Kau bisa sembuhkan lukaku..?"
Freeze mengangguk."Bisa kau satukan kembali pecahan cermin ini?"
Seketika pecahan cermin itu berterbangan, menyatu dan saling merekatkan dirinya sehingga kembali membentuk cermin seperti semula.
"Selesai", senyum freeze.
Kilatan merah terlintas di mata Snow."Aku bisa gunakan kau.. Hahahaha! Kau jatuh ke tangan yang benar, Freeze ajaibku!!"
Tawapun menggema di ruangan itu..
"Dengan ini, aku tak kan terkalahkan.."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Beautifull Girl in The World
Azione"Wahai cermin antikku, katakan padaku.. Siapakah gadis tercantik di dunia ini...?" Aku tak kan biarkan mereka hidup, AKULAH YANG AKAN MEMBUNUH MEREKA!