Day 7

1K 169 10
                                    

Crashh tes tes tes

darah yang berwarna merah pekat telah membasahi lantai kamar Alex

darah tersebut menyucur keluar dan membasahi lantai tersebut

Mata Edward melebar dan tubuhnya membeku bagaikan patung yang tidak bisa bergerak

jadi ...

yang kena tusuk bukanlah (y/n) dengan Alex melainkan Asuka yang mengguanakan tubuhnya untuk tameng dari tusukan Edward

pedang tersebut menusuk perutnya dan menembus perutnya dan hampir mengenai punggung (y/n)

(y/n) juga terkejut dan melebarkan matanya, iya sungguh tidak percaya bahwa orang yang telah menghianatinya melindunginya

tubuh Asuka mulai melemah dan menjatuhkan dirinya di lantai

Brughh

sebelum itu (y/n) menangkap tubuhnya Asuka, lalu tangannya Asuka menyentuh pipinya (y/n)

"ugh uhuk uhuk, (y/n)-sa-san a-aku me-merasa ber-salah a-akan hal ya-yang se-lama i-ini te-lah ku la-kukan pa-padamu" ucap Asuka dengan nada yang terbata bata

(y/n) pun tidak kuasa dan menitikkan air matanya di pipi Asuka dan Asuka menghapusnya dengan tangannya sendiri

"hiks bagaimana bisa kau mengorbankan nyawamu demi kami?" tangis (y/n) sedangkan Edward hanya terdiam mematung dan Alex diam di samping ibunya dan memeluknya

"su-dah ja-jangan me-nangis la-gi, aku me-rasa ber-salah pa-pada kalian de-dengan se-semua per-bua-tan ku" jawab Asuka terbata karena menahan rasa sakit "wak-tu-ku su-dah ti-dak ba-nyak la-gi, se-kali lagi a-aku mi-minta ma-af pa-da mu (y/n)-sa-san" tangan Asuka telah terlepas dan lemas, matanya sudah mulai menutup dan nafasnya kian menipis dan menghilang

ya...

Asuka...

telah...

Meninggal dunia...

Tangis (y/n) susah menjadi jadi dan Alex ikut menangis bersamanya

(y/n) menatap tajam ke arah Edward dengan iris mata vertikal dan berwarna merah

di sekitar (y/n) muncul kabut berwarna hitam pekat dan menyelimuti di sekitar mereka

(y/n) mencabut pedang yang bersarang di perutnya Asuka dan melemparnya secara asal dan (y/n) meletakkan Asuka dengan hati-hati

"Alex-kun menjauhlah sekarang, aku takut kau akan terluka" ucap (y/n) dengan suara yang berat dan mengelus kepala Alex dengan lembut

kuku (y/n) memanjang dan menajam, (y/n) pun penampilannya diselimuti kabut hitam pekat hanya beberapa yang terlihat seperti warna iris mata dan kukunya tadi

Alex yang sudah menjauh dari tadi pun hanya bisa diam dan melihat semua kejadian ini

sedangkan Edward terpaku melihat (y/n) yang berpenampilan seperti itu, dengan warna iris mata yang merah terang dengan pupil vertikal

"si-siapa kau?" Edward menjauh dengan cara ngesot karena ketakutan

"Aku bukanlah siapa siapa" ucap (y/n) dengan suara yang berat nan menyeramkan

"ja-jangan dekati akuuu" teriak Edward ketakutan dengan menjauh, ia inginnya keluar dengan pintu tapi sayang kakinya Edward tertarik oleh (y/n) dan (y/n) mencekik leher Edward dan mengangkatnya

"kheh sayang sekali kau telah terlambat" (y/n) melempar Edwar ke tembok hingga tembok tersebut retak

lalu (y/n) melemparnya lagi dengan berlawanan arah, Edward telah meninggal dan (y/n) mulai tenang dan kembali ke wujud semula yaitu wujud manusia biasa

(y/n) mengangkat jasad nya Asuka dan menguburkannya di depan rumahnya diikuti oleh Alex yang mengekor di belakang (y/n)

"hahh kapan ini semua selesai, dan Sebas-chan kapan kau akan kembali" ucap (y/n) mendonggakkan kepalanya ke langit yang sudah mulau terang

keadaan rumah keluarganya Sebastian sudah berantakkan dengan beberapa barang rusak dan retak di bagian tembok dan pintu kamar Alex yang parah

Alex hanya mengeratkan genggamannya dengan bajunya (y/n)

kemarin kulitnya (y/n) terdapat banyak luka lebam dan gores dan semua hilang bagaikan tidak pernah ada di kulitnya

(y/n) mengelus rambutnya Alex dengan lembut dan (y/n) mensejajarkan tubuhnya dengan Alex

"Alex-kun maafkan okaa-san yang tidak bisa melindungimu tadi hiks hiks okaa-san merasa bahwa okaa-san lemah dan tidak bisa melindungimu" (y/n) memeluk erat tubuh putranya dan menumpahkan segala kesedihannya di sana, ia merasa kalau dirinya itu sangat lemah karena tidak bisa melindungi putranya dan mereka berdua malah dilindungi oleh Asuka yang mengorbankan nyawanya

Alex membalas pelukan dari (y/n) dan berkata "Okaa-san aku tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut. suatu saat nanti aku dewasa aku yang akan melindungi Okaa-san" Alex menyengir senang

"kau adalah anak kesayanganku Alex-kun" (y/n) mengeratkan pelukannya sambil mengelus kepala putranya, ia bersyukur memiliki anak seperti Alex yang penurut dan pintar, yaa ia sangat bersyukur sekali diberi titipan

"yasudah ayo masuk, Okaa-san harus membersihkan rumah dan menata kembali" ajak (y/n) sambil mengenggam tangan Alex

"um ayo okaa-chan" angguk Alex mengiyakan ajakan dari (y/n)

disisi lainnya ada seseorang yang menggunakan tongkat dan topi, berdiri di suatu tempat menatap kelakuan dari (y/n) dan Alex

orang tersebut melepas topinya dan menampakkan wajahnya yang tergolong ikemen

"permainannya baru saja dimulai" ujar orang misterius tersebut








TBC

10 Day to DivorceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang