Epilog

1.1K 137 26
                                    

khalifahlee x ulalalalalala
Proudly Present.
.
.
.

Daniel terkejut saat membuka pintu apartemennya dan mendapati Jihoon tengah tertidur dengan posisi duduk di sofa ruang tengah.

Tanpa berfikir lama Daniel langsung mengendong Jihoon dan membawanya menuju kamar.

Dengan perlahan Daniel meletakan Jihoon di ranjangnya.

Hati Daniel terasa nyeri ketika dilihatnya mata sembab milik Jihoon.

Itu terlihat menyakitkan.

Daniel meremas tangannya bimbang. Perlahan tangan Daniel menyapu pipi pucat Jihoon.

Jihoon mengeliat mengerjapkan kedua matanya.

" Daniel.." cicit Jihoon setelah terbangun dari tidurnya, tubuhnya beranjak mengambil posisi duduk menyandarkan punggung pada sandaran tempat tidurnya.

"Maaf menganggu tidurmu, kau bisa lanjutkan tidurmu lagi, aku akan keluar"

Daniel kemudian beranjak menuju keluar kamar.

Namun langkahnya terhenti ketika merasakan Jihoon memeluknya dari belakang dengan begitu erat.

"Kau kemana saja? Aku mencarimu. Jangan tinggalkan aku sendiri" ucap Jihoon

"Jihoon... Kau kenapa?" Daniel terpaku tak percaya.

Air mata Jihoon tidak bisa dibendung lagi .

Terus jatuh seperti hujan yang tidak berhenti di luar sana.

"Maafkan aku. Aku benar-benar bodoh! Aku ingin.. ingin sekali menamparmu lalu mencampakkanmu begitu saja. AKU INGIN MEMBENCIMU!" seru Jihoon, pelukannya makin erat, "Tapi aku tidak sanggup melakukan semuanya! Aku tidak sanggup membencimu. aku tidak bisa menggerakkan tanganku kalau bukan untuk menyentuh pipimu dengan lembut! Aku tidak bisa berbicara kalau bukan berbicara lembut kepadamu! Aku..." Jihoon terisak, "Aku tidak bisa melakukannya karena.. karena aku terlalu MENCINTAIMU!... Aku.. memang begitu bodoh tidak mempercayaimu!"

Jihoon melepas pelukannya untuk menghapus air mata yang membanjiri matanya.

Dan Daniel langsung membalikkan badannya dan memeluk Jihoon dengan sangat erat.

Seperti seseorang yang tidak mau melepaskan barang kesayangannya barang sedetik saja.

"Kau sudah mengetahui kebenarannya?" tanya Daniel tanpa melepas pelukannya.

Jihoon mengangguk "aku sudah tau semuanya,maaf tidak mendengarkanmu niel"

" tidak kau tidak perlu meminta maaf Ji, " Daniel memeluk Jihoon makin erat

" tapi aku sudah keterlaluan niel, aku takut kau pergi meninggalkanmu"

" tidak, aku mengerti dengan perasaanmu. Maka dari itu aku pergi mencari kebenaran Ji, dan ternyata Tuhan sangat berbaik hati telah menunjukan kebenarannya terlebih dahulu padamu" Daniel berucap dengan terus menciumi puncak kepala Jihoon.

Daniel melepaskan pelukannya, ia mangkup pelan wajah Jihoon. menatap lekat dan mendaratkan kecupan mesra di kening Jihoon.

"Jadi? Kau akan kembali padaku?"
Jihoon langsung menanggukkan kepalanya mendengarkan pertanyaan Daniel.

Daniel tersenyum bahagia.

"mulai detik ini juga aku bersumpah akan terus bersamamu, menjagamu dan tidak akan pernah lagi meninggalkanmu! Aku bersumpah.. akan terus berada di sampingmu, sampai kapanpun! Aku.." Daniel terdiam sejenak "Tidak akan membiarkanmu mengeluarkan air mata lagi."

NielWink ; Lost Of The Last [ Complete ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang