<< 4 >>

1.8K 299 30
                                    

Hari itu Hui Yin berdiri di depan Istana Perak bersama Xiao Er dan dua orang pengawalnya. Lagi-lagi ia merasa begitu iba terhadap Ye Xian. Seorang permaisuri biasanya dikawal dengan oleh sekurang-kurangnya sepuluh orang pengawal, sementara ia hanya memiliki dua orang pengawal, seolah dia adalah orang yang benar-benar tidak dipandang di kerajaan ini dan ini sungguh tak dapat dibiarkan. Jika selama ini orang-orang begitu merendahkan Ye Xian, Hui Yin akan melakukan sesuatu untuk merubah keadaan. Jika orang-orang di kerajaan ini tak mau memandangnya, ia akan memaksa mereka untuk memandangnya.

Sebulan berlalu setelah ia sadarkan diri dan masuk ke tubuh Ye Xian, Hui Yin mendengar berita bahwa Kaisar akan mengadakan sebuah perayaan atas kemenangan dari Kerajaan Mo Chou di Istana Perak. Tidak hanya seluruh petinggi kerajaan yang diundang, tetapi juga perwakilan dari seluruh kerajaan yang menjalin persekutuan dengan Kerajaan Qing Shan. Bahkan kerajaan juga mengirimkan banyak makanan ke luar istana untuk dinikmati oleh rakyat secara bebas. Perayaan sebesar itu, ternyata sebagai permaisuri Sang Kaisar, ia tetap tak diundang untuk hadir. Ia hanya tahu berita tentang perayaan ini tentang desas-desus para pelayan yang bekerja di Istana Ming. Mana bisa Hui Yin membiarkan hal demikian?

Dengan langkah tegap menuju lapangan luas di depan Istana Perak tempat orang-orang telah berkumpul dan memulai jamuan. Para penjaga yang mengawal area perayaan yang berusaha menahannya diabaikannya begitu saja. Hui Yin berdiri di ambang lapangan dan menyaksikan semua orang tertawa dengan gembira sambil menyantap hidangan mewah di atas meja hidang. Di tengah-tengah lapangan berdiri sebuah panggung dimana beberapa orang gadis cantik menari dan bernyanyi untuk menghibur tamu kerajaan.

Hui Yin berdiri diam cukup untuk beberapa saat. Ia mencari keberadaan Kaisar dan menemukannya dengan cepat. Kaisar duduk di singgasananya dan singgasana yang ada di sampingnya, yang seharusnya menjadi tempat duduk Sang Permaisuri kini diduduki oleh salah seorang selir kesayangan kaisar. Dari ingatan Ye Xian yang ada di dalam kepalanya, Hui Yin tahu bahwa selir itu bernama Selir Yin Jian Yue.

"Yang Mulia, mari kembali ke Istana Ming sebelum mereka menyadari kehadiran Yang Mulia. Yang Mulia hanya akan dipermalukan di sini," Xiao Er membujuk dengan perasaan cemas. Sejak awal dia sudah merasa keberatan saat Hui Yin memintanya untuk menemaninya datang ke perayaan.

"Tidak apa-apa, jangan cemas." Hui Yin menoleh pada pelayannya sesaat dan menenangkannya.

Di saat itu, benar saja ada salah seorang pangeran dari kerajaan tetangga yang melihat kedatangan Hui Yin. Secara kebetulan dia adalah Pangeran Liu He Mian, yang memang terkenal tidak terlalu menyukai Kaisar Yu Ruan dan selalu mencari kesempatan untuk menjatuhkannya.

"Ah, bukankan itu adalah Permaisuri Kerajaan Qing Shan, Permaisuri Ye Xian?" Pangeran itu berteriak dengan nyaring, dengan sengaja menarik perhatian semua orang. Ia menunjuk keberadaan Hui Yin. Seketika para-para tamu dan penghibur menghentikan semua kegiatan mereka dan mengalihkan pandangan pada Sang Permaisuri. "Aku dengar Permaisuri Ye, meski dulunya adalah seorang pangeran dari Kerajaan Wang Shu, dia tak pandai melakukan apapun. Dia tak pandai bela diri, berkuda atau bertarung. Dia tak pandai tentang strategi perang, juga buta tentang sastra. Sepertinya Kaisar Yu Ruan telah salah memilih permaisuri, sehingga Yang Mulia Kaisar selalu menyembunyikan permaisurinya. Sampai saat ini, Permaisuri Ye masih belum diturunkan dari jabatannya hanya karena Kaisar Yu Ruan berhutang budi pada Kerajaan Wang Shu. Ini sungguh desas-desus yang buruk. Tetapi mengingat Permaisuri Ye yang memang tak pernah terlihat semenjak menjadi istri Kaisar Yu Ruan, tentu aku takut untuk bertanya. Sekarang Yang Mulia Permaisuri ada di sini, ini kesempatan yang baik bagi Yang Mulia Permaisuri dan Yang Mulia Kaisar untuk menjelaskan bahwa semua berita itu tidak benar," Setelah ia berkata demikian, ada sebuah seringaian kecil yang muncul di sudut bibir Liu He Mian. Semua perkataan Liu He Mian tentu dilakukan dengan sengaja. Perwakilan Kerajaan Wang Shu ada di sana, tentu saja dia melakukan ini untuk membuat Qing Shan dan Wang Shu saling berselisih paham.

The Turning HeartWhere stories live. Discover now