Chapter 2 : Change

316 31 2
                                    

"Aku ingin menjadi menarik untukmu. Hanya untukmu."
.
.
Naruto © Masashi Kishimoto
.
.
Please enjoy
.
.

-Tahun 2012-

"Itachi-nii, apa kau sibuk hari ini?"

Sosok pria yang usianya berbeda 5 tahun itu segera menoleh ke sumber suara. Menutup laptopnya dan membereskan kertas-kertas yang bertumpuk di atas meja kerjanya.

Sang kakak bernama Itachi Uchiha. Si jenius dari Clan Uchiha yang di usia 17 tahun sudah mewarisi bisnis ayahnya yang bercabang di Amerika.

Kini Ia baru saja pulang dari Amerika karena pekerjaannya. Ralat. Sang kakak hanya pulang ke kampung halamannya untuk sementara lalu akan kembali lagi ke Amerika.

Maklum saja, Itachi sudah mewarisi bisnis Uchiha Corp yang di Amerika. Oleh karena itu, pria kuncir kuda itu menyempatkan waktunya pulang ke Jepang selagi ia mendapat waktu senggang.

Namun tanpa diduganya, saat ia dirumah tetap saja kertas kertas entahlah apa itu tak pernah lepas darinya. Kini Sang adik kesayangan dan satu-satunya itu datang padanya. Otak super jenius nya mulai berpikir. Apakah Sasuke mau meminta bantuanku? pikir Itachi senang.

"--Tidak sibuk. Hanya mengecek berkas berkas saja." Ucapnya bohong. Padahal sesungguhnya tumpukan kertas yang menggunung itu masih menunggu untuk diselesaikan.

"Ada apa Sasuke?"

Sasuke terdiam melirik meja kerja kakaknya.

"Aku akan kembali setelah Nii-san selesai mengerjakan pekerjaan Nii-san."

"Oooh, tidak-tidak, tunggu dulu Sasuke. Nii-san sudah selesai. Tidak perlu khawatir. Ayo kita kebawah menikmati secangkir teh hangat."

Uchiha tertua itu menangkap bahu adiknya dan berputar mengajaknya keluar kamar kerjanya. Ia tak ingin adik nya merasa bersalah karena telah mengganggunya. Toh sebenarnya ia tak apa jika itu Sasuke.

Sesampainya di halaman belakang rumah, tepatnya di ruang santai terbuka, duo Uchiha beda usia itu duduk seraya menikmati seduhan teh hangat yang dibuat oleh Sang kakak. Teh buatannya adalah teh kesukaan dari Sasuke karena hanya kakak nya lah yang bisa membuat teh menjadi sangat enak dan menenangkan.

Duduk di kursi panjang dengan ditemani secangkir teh dan sepiring biskuit sebagi teman makan, Itachi pun akhirnya membuka suara menanyakan perihal apa yang diinginkan oleh adik tercinta nya itu.

"Nah, Sasuke. Kau ada perlu apa denganku?"

"Mm, begini Nii-san. Aku mau memotong rambutku. Apa Nii-san bisa memotongkan rambut ku agar terlihat lebih rapi?"

"Serahkan pada Nii-san mu ini. Akan kubuat kamu jadi pria tertampan di sekolah sampai-sampai seluruh gadis di sekolahmu mengejar-ngejar --..."

"...-- tidak perlu sampai seperti itu Nii-san. Potongan yang biasa saja."

"Hmm, Yosh! Baiklah. Serahkan saja pada Nii-san mu ini."

Pemuda usia 20 tahun itu pun berdiri dengan sigap seraya penepuk-nepuk dada nya dengan tangan kanan.

Itachi segera menyiapkan peralatan untuk memotong rambut. Sangat antusias sekali. Sampai-sampai ia mencari inspirasi gaya rambut yang cocok untuk adiknya itu dalam smartphone nya itu.

Suatu anugerah ia bisa dimintai bantuan oleh Uchiha bungsu itu. Karena pada dasarnya Marga Uchiha adalah makhluk yang jenius dan dapat menyelesaikan masalahnya sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

250-nenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang