prolog

414 42 4
                                    

Seorang laki-laki berjalan menyusuri lorong rumah sakit dengan darah segar yang menempel dipakaiannya. Tanganya mengepal kuat menunjukkan betapa emosinya laki-laki itu. Ia tak menghiraukan tatapan-tatapan yang memandangnya ngeri. Wajar saja bagaimana tidak wajahnya penuh dengan luka lebam dan tangannya yang dihiasi oleh beberapa sayatan pisau. Ia menghentikan langkahnya ketika tiba didepan sebuah kamar. Matanya memerah saat melihat gadis yang disayanginya, gadis yang ia cintai sedang terbaring lemah karenanya. Karena ia yang lalai menjaga gadis itu. Ia memejamkan matanya dan seketika itu air matanya menetes. Ia merasa sesak mengingat kejadian yang terjadi beberapa jam yang lalu.

My girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang