2

248 24 4
                                    

Suzy duduk dikursi taman sambil menikmati es creamnya. Senyumnya menggembang ketikabmelihat myungsoo yang berjalan kearahnya dengan menggunakan kostum badut dengan rambutnya. Myungsoo duduk disamping Suzy.

"Lo dah maafin gue kan?"

Suzy tersenyum sambil menggangguk, " Lo ganteng myung" Suzy cengengesan.

"Lo baru sadar?"

"Iya, soalnya lo gantengnya cuma kalo pake kostum badut haha"

"Kalo gitu gue bakal pake kostum badut terus"

Suzy tertegun. Ia tak menyangka Myungsoo akan berkata demikian.
"Lo serius?"

"Serius"

"Emang lo ga malu?"

"Malu kenapa?"

"Ya elo pake baju badut sama rambutnya"

"Itu ga masalah selama lo terus anggep gue ganteng. Em... Zy emang lo ga lihat cewe-cewe  disini  natep  gue kayak gimana.  Dari tatapannya aja kelihatan kalo mereka kagum sama gue"

"Loh kok bisa mereka kagum sama elo? " Tanya Suzy heran.

"Gini zy gue kan pake  kostum badut sama rambutnya dari situ gue kelihatan rela ngelakuin  apa aja buat lo karena gue ngilangin rasa malu gue buat pake kostum badut ini  dari situ gue kelihatan setia dan sayang banget sama elo.  Mungkin dari situ mereka kagum sama gue"

Suzy melipat tangan didepan dada, "Ganti"

"Ganti?"

"Iya ganti  gue ga mau lihat lo keganjenan sama cewe-cewe.  Cepetan  ganti" Suzy berjalan meninggalkan Myungsoo.

Myungsoo tersenyum kecil "Untung lo cemburuan zy kalo enggak mau ditaruh dimana muka gue pake baju kaya gini seharian"

#########

Suzy tengah mencoba memecahkan lima soal matematika. Ia menghembuskan nafas panjang.  Sudah setengah jam ia mencoba menyelesaikan lima soal itu tapi tidak satu pun berhasil ia pecahkan.  Ia menatap bintang dilangit, biasanya disela-sela belajar ia dan Myungsoo melihat bintang bersama. Tapi tidak sekarang Myungsoo tidak ada, bahkan Myungsoo tidak mengirim pesan sekedar untuk memberi tahu bahwa Myungsoo tidak bisa belajar bersama Suzy dihalaman  belakang rumah Suzy. Suzy  menatap rumah Myungsoo yang berada disebelah rumahnya.  Lampu dirumah Myungsoo tidak ada yang menyala, lalu kemana perginya Myungsoo? Apakah ia menerima tantangan minho? Suzy menggeleng berusaha menyingkirkan pemikiran tersebut. Bagaimana pun Myungsoo  sudah berjanji padanya untuk tidak balapan hari ini.

########

Suzy menatap jam tangannya gelisah. Lima menit lagi bel masuk berbunyi tapi Myungsoo belum juga menampakkan batang hidungnya. Suzy sudah bertanya pada Minho, Apakah Myungsoo tadi malam bertanding dengannya dan Minho  menjawab bahwa Myungsoo tidak menerima tantangannya. Lalu kemana perginya Myungsoo?  Sebuah tas menepati kursi dimana biasanya Myungsoo duduk.  Suzy menghela lega begitu mengetahui siapa orang yang meletakkan tas itu.

"Dari mana lo?"

"Lo mau pinjam pr mtk gue gak? "

"Lo dari mana? "

"Teng.. Teng...  Teng" Bel berbunyi.

"Lo mau pinjem pr gue enggak keburu bu desi masuk loh" myungsoo menyodorkan bukunya.

Suzy menerima buku myungsoo dan dengan segera ia menyalinnya. Myungsoo menghela nafas lega,  setidaknya ia bisa terbebas dari pertanyaan Suzy pagi ini.

#########

Myungsoo menyadari perubahan sikap dari Suzy. Sedari tadi Suzy tidak berbicara sepatah kata pun padanya.
Myungsoo menghentikan mobilnya  sesampainya ditaman kota.  Tanpa diminta Suzy langsung turun dan membanting pintu mobil dengan keras.  Myungsoo hanya dapat membuang nafas pasrah dan mengikuti Suzy yang sudah turun duluan.

"Lo kenapa sih zy?"

"Lo yang kenapa? Tadi malam lo dimana aja hah!  Kenapa lo ga kirim pesan ke gue? Dan kenapa disaat lo dah balik lo gak mau jawab pertanyaan gue?  Lo pikir gue ga panik apa?  Lo pikir gue ga peduli? Gue peduli Myungsoo... Gue peduli" Suzy terisak.

Myungsoo mendudukkan Suzy dikursi taman yang berada tepat dibelakang mereka. Myungsoo menekuk kedua lututnya dihadapan Suzy,  lalu menghapus air mata suzy.

"Jangan nangis lagi ya, gue ga suka lihat lo nangis. Tadi malem gue habis dari rumah kakek. Kakek minta gue kesana untuk membicarakan suatu hal. Sebenarnya gue ga mau kesana tapi gue dijemput sama nenek, lo tau kan gue sayang banget sama nenek. Jadi akhirnya gue ikut kerumah kakek. Sorry ga ngabari handphone gue ketinggalan"

Suzy menatap bola mata  Myungsoo tidak ada kebohongan didalamnya.

"Suatu hal? Hal apa? "

Myungsoo menghembuskan nafas panjang. "Gue belum bisa cerita sama lo soal hal itu, tapi gue janji suatu saat gue pasti cerita sama lo"

"Janji"

Myungsoo bangkit dan duduk disamping Suzy.

"Janji" Myungsoo memeluk Suzy.

Suzy membaas pelukan Myungsoo sambil tersenyum. Myungsoo menghembuskan nafas lega.  Ya ia memeang selalu nyaman bersama Suzy. Apa pun masalahnya.

######

Suzy mengerjakan pr matematika sambil sesekali menggerutu. Ia merasa sebal karena sedari tadi Myungsoo tidak datang-datang.  Senyumnya mengembang ketika melihat Myungsoo datang sambil membawa 1 kantong plastik.

"Lama banget sih" Keluh Suzy sambil merebut kantong plastik itu dari Myungsoo.

"Huh dah syukur gue beliin,  lo kira cari rujak malem-malem tu gampang"

"Gak ikhlas? "

"Ikhlas"

Suzy membuka bungkus rujak dan memakannya dengan lahap. Myungsoo hanya dapat menggeleng melihat tingkah Suzy.

"Tugas MTK nya dah selesai?"

"Belum, satu pun belum. Susah Myung"

Myungsoo membuka buku tulisnya dan mulai mengerjakan tugasnya. Belum 10 menit Myungsoo sudah menyodorkan bukunya ke Suzy.  Lalu meminum kopi buatan Suzy.

"Kalo lo mau tanya jangan tanya ke gue myung,  gue belum bisa"

"Gue dah selesai zy,  itu kalo lo mau nyontek"

Suzy menghembuskan nafasnya panjang. "Gue ga mau nyontek, gue mau nya diajari. Kalo gue nyontek terus lo terus,  yang ada gue bergantung sama lo. Gue juga mau bisa myung"

Myungsoo tersenyum, ya ini lah yang ia sukai dari Suzy. Suzy mau berusaha dan tidak suka curang.

"Lo ga bisa nomer berapa?"

Suzy nyengir, "Semua"

"Jadi gini nomer satu itu..... "

Myungsoo menjelaskan kepada Suzy  dari nomor satu hingga nomor terakhir. Myungsoo bangkit dari kursi lalu  membaringkan tubuhnya di rerumputan, Suzy membaringkan tubuhnya disamping Myungsoo. Mereka melihat bintang bersama.

"Gue pengen  kaya elo tau myung"

"Kaya gue? Jadi cowok gitu?"

"Ya enggak lah myung,  gue pengen cerdas kaya lo"

"Lo kan juga pinter zy"

"Gue pinter kan karena gue usaha myung. Kalo lo kan ga pernah menperhatikan guru, belajar paling ngerjain pr sma baca-baca dikit"

"Tapi kalo lo kaya gue pasti kita ga pernah belajar bareng dan pasti jarang  lihat bintang bareng kaya sekarang"

"Iya ya..  Kalo gitu gue ga mau kaya lo deh"

Myungsoo tersenyum kecil mendengar penuturan.

"Myung gue ga bayangin kalo suatu saat kita pisah"

"Ga usah dibayangin karena gur gak akan  biarin itu terjadi"

"Lo bisa pegang ucapan loe kan myung"

Myungsoo terdiam sesaat entah apa yang ia fikirkan.

"Gue ga bisa  janji zy,  tapi gue bakal usahain biar kita ga pisah"

Suzy tersenyum. Myungsoo mencoba memejamkan matanya berusaha mengusir rasa takut yang tiba-tiba menyerangnya. Rasa takut yang mau tak mau harus ia hadapi dalam hitungan bulan atau bahkan hari.  Entahlah ia juga tidak tahu

My girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang