"Cha aku ke toilet bentar ya," ucapku sembari berdiri untuk permisi dengan guru.
"Ga mau ditemenin nih?," tanyanya dengan nada pelan,tapi aku masih bisa mendengarnya.
Tak kujawab pertanyaannya,melainkan menggelengkan kepala menandakan tidak.
Langsung saja aku mempercepat langkahku,karena diriku tak tahan menahan rasa sakit perut.
======
"Ah legaa," ucapku yang keluar dari pintu kamar mandi.
Disana kulihat tak ada satupun orang. Hanya aku sendiri. Mungkin karena jam pelajaran.
"Duduuduu," senandungku.
"Hikss..hikss.."
"Lah suara cewe nangis? Bukannya masih jam pelajaran? Nanti kena marah kalo ketauan guru," batinku saat itu sembari langsung mencari asal muasal suara tersebut.
Aku pun menemukan cewe tersebut. Dia membelakangiku. Dia berada tepat di belakang Toilet.
"Tuhkan bener cewe," batinku
"Eh kamu ngapain disini?," sambungku yang menghampiri dirinya.
Dia tak menjawab satu kata pun. Dia terus-terusan menangis.
"Halo?," ucapku lagi yang mulai mendekat kearahnya.
Dia langsung berhenti menangis sejenak. Dia membalikan badannya ke arah ku.
Aku terkejut melihatnya.
"Lah? Bukannya ini cewe yang tadi didepan kelas?," batinku.
"Hiks hiks..," dia kembali menangis.
"Eh kenapa?," tanyaku yang mulai gugup.
Dia tak menjawab.
"Kau yang tadi didepan kelas?," ucapku yang langsung ke intinya dengan mata yang agak ku sipitkan.
Dia tiba-tiba berhenti menangis dan menegakkan kepalanya menjadi menatap kearah ku.
Matanya merah sekali. Bengkak. Dia seperti memelototi ku.
Aku mundur selangkah kebelakang.
"Kenapa mundur?," tanyanya yang langsung membuat diriku terkejut.
"Ehh ngga kok," ucapku gugup.
"Sini," ucapnya yang mulai dekat ke arahku.
Aku langsung mundur beberapa langkah kebelakang. Dia terus menerus mendekat ke arahku.
"Jangan dekat. Aku cuma mau tanya kenapa kau menangis di belakang toilet dan kenapa kau berdiri di depan kelasku?," ucapku gugup karena dia semakin dekat dengan ku.
Tiba-tiba dia berhenti tepat dihadapanku. Kulihat wajahnya yang penuh darah yang mengalir dari bagian pipi hingga lehernya. Bajunya penuh dengan darah. Bercak merah darah dimana mana. Rambutnya yang berantakan tak teratur dan tak terurus.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Dia' yang Bersamaku
Terror[Follow dulu sebelum membaca] Semua orang selalu menganggap diriku berbeda. Mereka bilang diri ku aneh. Tetapi mereka tidak tau apa yang sudah aku lewati hingga saat ini bukanlah hal yang mudah. Disini aku ingin mereka semua tau, bahwa apa yang me...