Empress Running Away with the Ball

771-785

Bab 771: Mengejar sepenuh hati

Di lapangan timur, hampir semua orang menonton pertarungan antara Na Mu Cuo dan Chu Shao Yang. Hanya ada Mo Chuan yang menatapnya.
Dia melihat jubah merah yang diterbangkan angin, dia melihat wajah memerah di salju putih, dan dia melihat bulu gagaknya seperti rambut yang ditiupkan di wajahnya, tiba-tiba ingin membantunya meletakkannya di belakang telinganya. Dia juga memandang ketenangannya ketika mata air melihat sebuah bendera menari di atas tiang di lapangan. Dia tidak memperhatikan pertarungan dan tidak ada kesedihan di wajahnya, hanya terlihat tenang dan acuh tak acuh.

Sepertinya dia tidak peduli siapa yang menang dan tidak peduli dengan siapa takdirnya menjadi miliknya, dia sepertinya tenggelam dalam pikirannya sendiri.
Mo Chuan benar-benar ingin bertanya, apa yang sedang dipikirkannya sekarang.

Tapi identitasnya menghentikan langkahnya, membuatnya tidak bisa bergerak dari tribun, diam-diam menatapnya.

"Aiya, hampir! Pedang saudara laki-laki ketiga hampir menusuk lengan kanan Na Mu Cuo. Sayang sekali dia mengelak, benar-benar disayangkan! "
Chu Shao Bai tiba-tiba berseru di sampingnya. Dia terus menginjak kakinya yang membuat Mo Chuan tersesat melihat Chen Ning kembali ke akal sehatnya.

Mo Chuan melihat ke lapangan di mana situasinya jauh lebih jelas. Karena pedang di tangannya, Chu Shao Yang menjadi lebih dan lebih menguntungkan. Na Mu Cuo hanya bisa mengelak dan tidak bisa bergerak sama sekali.

"Shao Bai, apakah Anda benar-benar berharap agar saudara ketiga Anda menang?" Mo Chuan berkata dengan lembut.

"Aku ......" Chu Shao Bai mengertakkan giginya, tidak tahu bagaimana merespons.
Hatinya dipenuhi dengan komplikasi. Melihat saudara lelaki ketiganya memiliki keuntungan, dia tidak dapat menahan kebahagiaan secara diam-diam karena jika saudara lelaki ketiganya menang, dia akan tetap berada di Chu Barat dan dia bisa melihatnya dari waktu ke waktu.
Tetapi jika dia tetap tinggal, apakah saudara ketiga akan menggunakan rantai untuk menguncinya lagi

seperti sebelumnya? Akankah dia selamanya mengambil kebahagiaan dan kebebasannya? Dia seperti itu, apakah dia masih bahagia?

Jika seperti ini, mungkin lebih baik bagi Na Mu Cuo untuk menang, membiarkannya terbang. Meskipun dia akan berada jauh dan mereka tidak akan bertemu lagi, dia akan memiliki kebebasan untuk terbang seperti elang di dataran luas itu .....
Kebebasan dan tidak terkekang, bukankah ini yang ia dambakan dengan sepenuh hati?

Dia akan senang jika dia memiliki dua hal ini, jadi mengapa dia ingin dia tetap berada di sisi saudara laki-laki ketiga, yang memungkinkannya hidup dalam kesakitan?

"Saya ingin Na Mu Cuo menang!" Chu Shao Bai mengucapkan kata demi kata.
"Oh?" Mo Chuan merasa agak aneh ketika dia memandangnya.

Dia bisa melihat ekspresi tegas di wajah pemuda itu dan menebak pikirannya. Dia tidak bisa menahan anggukan ringan.
“Lalu bagaimana dengan kaisar?

Siapa yang ingin kamu menangkan?

”Chu Shao Bai tiba-tiba menoleh, menatap langsung ke arah Mo Chuan, menanyakan pertanyaan yang langsung dan berani ini.

"......" Mo Chuan menghindari matanya yang agresif dan menoleh.
Ini adalah pertanyaan yang tidak bisa dia jawab sama sekali.

Tidak peduli siapa yang menang atau kalah, dia tidak akan menjadi miliknya!

"Kaisar, tolong maafkan Shao Bai karena berani, tetapi Anda benar-benar mengecewakan saya dengan tindakan Anda hari ini." Chu Shao Bai berbicara lagi, tetapi kali ini ia menggunakan seni bela diri untuk mengirim pesan rahasia. Bibirnya hanya terbuka sedikit dan suara itu hanya bisa didengar oleh Mo Chuan dan dirinya sendiri.