3. PDKT Cara Riki

3.1K 278 10
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi. Semua orang bersorak gembira ada yang cepat-cepat membereskan peralatan sekolahnya dan memasukan ke dalam tas. Ada pula yang malas-malasan seperti tidak tertarik untuk pulang. Namun berbeda dengan Riki.

Riki sangat senang sekali dan segera keluar kelas menuju kelas sebelahnya. Tentu saja menunggu Bu guru cantik yang ia cintai pada pandangan pertama.

Gerak-gerik Riki kali ini sangat berbeda dari biasanya meskipun setiap harinya Riki selalu ceria. Sehingga membuat teman sebangku Riki, Adi hanya bisa mengerutkan keningnya heran saat melihat punggung Riki yang sudah tak terlihat dari pandangan matanya. Adi pun hanya mengangkat bahunya acuh.

"Helo Bu." sapa Riki dengan jalan beriringan bersama Riska membuat wanita mungil cantik itu menoleh pada muridnya yang susah ditebak.

"Kamu? Ngapain belum pulang?" tanya Riska dengan mengerutkan keningnya dalam.

Riki mengatupkan bibirnya dengan menggeleng kepalanya pelan. "Em...em... aku cuma mau nemenin ibu jalan aja. Apa gak boleh?" ucapnya dengan senyuman tertahan membuat Riska menukikan kedua alisnya.

Ada apa dengan bocah ini?

"Lebih baik kamu segera pulang sana." usir Riska secara halus.

"Oke!" jawabnya singkat dan berlalu begitu saja pergi meninggalkan Riska yang berhenti mendadak akan tingkah Riki barusan. Ia juga melihat punggung Riki yang mulai menjauh karena jalannya berlari dengan loncat-loncat ceria seraya menggenggam cangkongan ranselnya dengan begitu erat.

Hal yang dilakukan Riki di depan Riska membuat guru mungil itu menahan senyum melihat tingkah Riki yang sangat lucu.

"Ada-ada saja." gumam Riska seraya melangkahkan kembali jalannya untuk segera menuju kantor karena ia juga ingin segera cepat-cepat pulang ada jadwal tutor saat malam hari nanti.

Riki menoleh kebelakang dan melihat Riska sudah berbelok menuju kantor guru. Ia juga tersenyun sangat lebar menuju area parkiran sambil melantunkan senandung lalalalalalaaa...

Sangat Riki sekali.

Setelah remaja abg itu masuk ke mobil hadiah dari Papinya itu. Riki memikirkan cara bagaimana bisa mengajak Ibu guru mungil yang cantik itu bisa duduk di kursi penumpang di sampingnya.

"Hmmm... bagaimana caranya ya, supaya Bu Riska mau aku antar pulang?" Riki melirik kursi mobil yang ada di sampingnya.

Beberapa detik telah berlalu karena Riki sedang memikirkan rencana apa saja yang akan ia lakukan saat mendekati wanita yang ia cintai.

Sangat sulit sekali. Apalagi ini adalah hal yang pertama buat Riki saat merasakan jatuh cinta dan bonusnya adalah jatuh cinta pada pandangan pertama. Lebih hebatnya lagi, Riki jatuh cinta pada pandangan pertama dengan gurunya sendiri. Sungguh sangat luar biasa.

"Aha... aku ada ide." senyum indah tercetak di bibir Riki dengan sangat lebarnya. Ia pun segera menyalakan mobilnya perlahan. Saat melewati gerbang sekolah. Riki memarkirkan mobilnya sedikit dari bahu jalan yang lapang.

Riki menunggu Riska apakah bu guru itu mempunyai kendaraan sendiri atau hanya menggunkan kendaraan umum.

Saat itu Riki hanya merapalkan semoga Riska menggunakan kendaraan umum untuk pulang.

Harapan Riki ternyata menjadi kenyataan saat Riska baru saja keluar dari gerbang sekolah dengan menaikan tas ke bahunya dan tangan satunya lagi membawa jinjingan yang berisi buku-buku.

Riki segera keluar dari dalam mobil dan berlari mendekati Riska yang sedang ingin menyebrang ke jalan. Dengan sangat cepat Riki memanggil Riska.

"Bu Riska?" panggil Riki membuat Riska menoleh menatap Riki yang sudah berada di sampingnya. "Ibu mau pulang ya. Sini aku bantu." Riki mengambil dengan cepat tas jinjingan dari tangan Riska dan membawanya. "Biar aku antar. Ayo Bu."

Sweet Charm My Student [Series #3] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang