Tiga

481 31 8
                                    

"Baiklah, saya kira cukup sampai disini pertemuan kita kali ini. Selamat siang, wassalamu'alaikum." Kata bu Aini -dosen ku

Ku dengar suara helaan nafas dari samping.
"Huuhh akhirnya pulang juga." kata liana. Akupun tersenyum & mengangguk.

"Fan, habis ini lo mau kemana?." "Ya pulanglah.. kemana lagi?" Jawabku.

"Jalan - jalan yuk... shoping - shoping gitu di mall." Ucapnya sambil beberapa kali mengedipkan matanya.

"Gak ah, aku gak terbiasa kayak gitu. Aku pamit yah, assalamu'alaikum". 

"Yahh kamu mah gitu. Waalaikumsalam." Ucapnya sambil mengerucutkan bibir.

Akupun mengemasi alat tulisku dan keluar dari kelas.

🍃🌻🍃

"Assalamu'alaikum..." salam Azzam saat baru memasuki rumah. Dan kemudian dijawab oleh mamanya

"Zam,sini nak. Mama mau bicara sama kamu."

"Iya ma. Ada apa? apa mama sakit lagi?"

"Enggak, Alhamdulillah mama sehat. Mama mau ngomong serius sama kamu."

"Nak, mamamu ini sudah tua. Entah sampai kapan usia mama tidak ada yang tahu kecuali Allah. Satu hal yang mama minta, mama ingin sekali menimang cucu. Rasanya rumah ini sepi sekali, coba aja kalau ada suara bayi pasti mama nggak kesepian" ucap mama dengan raut wajah yang penuh dengan harapan.

"Le, sekarang umurmu juga hampir berkepala tiga. Apa kamu tidak ingin segera mempunyai istri? Mbok ya jangan lama - lama ... ndang cepat rabi ya, le" ucap mama Azzam sambil mengelus kepala dan punggung anaknya itu.

Azzam sudah mengira kalau mamanya itu akan berbicara tentang itu. Sudah sejak lama mamanya itu menginginkan Azzam untuk segera menikah dan memberikannya cucu, namun Azzam masih enggan untuk melepas masa lajangnya.

"Insyaa Allah ya ma, doakan agar azzam segera dipertemukan Allah dengan jodoh Azzam." Kata Azzam yang kemudian memeluk tubuh sang mama


🍃🌻🍃


"Assalamu'alaikum... Fania pulang."

"Wa'alaikumsalam... eh, anak bunda udah pulang. Gimana kuliahnya?" kata bunda sambil mengulurkan tangannya kemudian aku cium punggung tangannya.

"hmmm ya gitu bun. Alhamdulillah lancar - lancar aja kok, hehe. Aku masuk ke kamar dulu ya bun"

"Iya sayang. Istirahat ya!" jawab bunda

Kulihat jam didingku menunjukkan pukul 15.00 WIB segera ku langkahkan kakiku menuju ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan ku laksanakan sholat ashar.

Kurebahkan badanku di tempat ternyaman ini. Yap, kasur haha tempat ternyaman untuk menghilangkan lelah. Tiba - tiba aku jadi teringat suara tadi pagi. Bacaannya tartil, suaranya pun juga merdu. Masyaa Allah... siapakah pemilik suara itu?

"Astaghfirullah aladzim" ucapku sambil menggelengkan kepala ku. Apaan sih aku ini bisa - bisanya memikirkan seperti itu.

Akupun mengambil benda pipih berwarna putih itu dari atas nakas tempat tidurku. Kulihat notifikasi ada chat masuk dari liana.

Liana S. Arab
"Eh, fan. Ada hot news nih..."

Fania Shakaila P
"Hot news? Ada berita apaan emang?"


Liana S. Arab
"Kabar - kabarnya nih ada dosen cogan yang bakal ngajar kita. Dan katanya dia masih muda coyy single juga."

Fania Shakaila P
"Oh ya? Beliau bakal ngajar matkul apa?"


Liana S. Arab
"Ngajar ilmu nahwu kayaknya kalau gak salah."


Fania Shakaila P
"Oohhh gitu"


Liana S. Arab
"Gitu doang respon lo...? Gak ada euforianya gitu?"


Fania Shakaila P
"La trus aku harus gimana, li?
Teriak - teriak gak jelas sambil ber-alay ria gitu?"


Aku menghela nafas. Ada - ada saja anak ini. Harus ya? aku berteriak yeayyy bakal ada dosen muda & cogan yang bakal ngajar dikelas nih... No! It's not me!.
Akhirnya ku matikan data di handphoneku dan akupun tidur.

Fatimah Ataukah Khadijah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang