Volume 3

5 0 0
                                    

Author : Salsa

.

.

Changjo – Hyo Sun

Suara ketukan di muka pintu rumahku yang tadinya pelan tiba-tiba saja berubah menjadi gebrakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara ketukan di muka pintu rumahku yang tadinya pelan tiba-tiba saja berubah menjadi gebrakan. Aku mendecak, dengan berat hati meninggalkan laptop kesayanganku dan berjalan membukanya.



"HEH! Buka pintunya!" teriaknya, bertepatan dengan pintu yang baru kubuka. Choi Jonghyun. Tentu saja aku sudah tahu. Makhluk tak sabar ini memang senang sekali bertamu ke rumahku. Sepertinya dia memang tak punya teman lain selain aku.



"Kenapa kau tak datang? Kau tahu kan tadi ada kuis?" tanyanya kesal, tak sabar, menggebu. Pria ini kenapa? Yang tidak ikut kuis kan aku, kenapa malah dia yang sewot? Aku bersedekap sembari menatapnya dengan sorot mata lelah.



"Ada yang lebih penting."

"Apa yang lebih penting? Coba sebutkan apa yang lebih penting dari kuis Bahasa Jepang kita?!" Pria itu bertolak pinggang, kepalanya mengangguk menantang.



"Teen Top comeback hari ini! MV-nya baru rilis, aku tak bisa meninggalkan laptopku."

"YAH SINTING!" Semprot Jonghyun sekencang-kencangnya. Aku benar-benar merasa gendang telinga sebelah kananku bergeser ke kiri.



"CHOI JONGHYUN! JANGAN BERTERIAK DI TELINGAKU!" Aku balas meneriaki telinganya sekuat tenaga. Aku tidak bercanda, telingaku benar-benar terasa pengang.



"Kau tahu kan ini kuis terakhir? Tidak ada susulan."

"Iya iya aku tahu."

"Lalu kenapa kau malah tidak masuk?"

"Aku kan sudah bilang alasannya."

"Teen Top? Mereka bisa menunggu! Astaga! MV-nya tidak akan hilang hanya karena terlambat kau tonton!"



"Iya. Aku tahu tidak akan hilang. Tapi.... ah sudahlah, kau tak akan mengerti walau kujelaskan."



Aku mengulurkan tangan membukakan pintu. "Pulanglah! Belajar yang benar, dua minggu lagi kita UAS," cibirku. Ia melangkah keluar dan tanpa basa-basi aku segera mengayun pintunya sampai tertutup.

Do You Want Some FluffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang