Volume 8

5 0 0
                                    

Author : Salsa

.

.

1. Teddy Bear Jelly (Taeyong – Hana)

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 10 malam saat Hana kembali dari kampusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 10 malam saat Hana kembali dari kampusnya. Matanya berkunang-kunang ngantuk dan kakinya terasa tak menapak di lantai saking lelahnya.



Saat memasuki ruang tengah, Hana melihat Taeyong tengah duduk bersila di sofa, memangku buku yang sudah ditekuninya selama dua hari terakhir—A Little History of Science, karya William F. Bynum. Taeyong bilang itu buku dari ayahnya, Profesor Baek. Beliau sudah beberapa kali mengajak Taeyong untuk ikut bekerja di Stein Lab; menjadi asistenku, katanya. Namun Taeyong masih bimbang. Selain karena nepotisme (sebab ayahnya adalah salah satu pimpinan di laboratorium sains tersebut), Taeyong juga tak mau meninggalkan ibunya di Mungyeong.



"Hei," sapa Hana selembut mungkin, berusaha untuk tidak mengejutkannya.



Taeyong praktis menoleh dan seketika otot-otot di wajahnya terangkat ke atas. Sambutan manis itu membuat sebagian rasa lelah yang dirasakan Hana menguap ke langit-langit. Tak ada seorang pun yang pernah terlihat sebahagia itu dengan kedatangannya. Bahkan ibunya sendiri pun tidak.



"Kenapa kau belum tidur?"

"Aku menunggumu," jawab Taeyong seraya menutup buku.

"Kau selalu menungguku."

"Ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan denganmu. Kau menungguku 5 tahun."



Hana menggeleng dan tersenyum. Ia mengenyakkan diri di kursi meja makan di belakang sofa yang diduduki Taeyong dan menunduk membuka tali sepatunya.



"Apa kau sudah mau tidur?" tanya sang pria.

"Tidak," jawab Hana lesu. "Aku masih harus mengerjakan tugas."

"Mau kutemani?"

"Tidak usah. Ini akan lama." Hana menendang sepatunya ke pojok tembok dan langsung mengeluarkan modul-modul dari dalam tasnya. Membebernya di meja makan yang kosong.



"Kau serius tidak mau kutemani?"

"Tidak usah, terima kasih."

"Tapi aku akan kembali ke Mungyeong besok pagi."



Hana yang sedang membuka tempat pensilnya sontak membeku. Ia segera menoleh pada Taeyong dengan mata melebar. "Besok?"



"Ya. Ini sudah tiga hari," kata Taeyong muram. Memang begitu kesepakatan awalnya. Bunda Sejeong hanya memberinya izin untuk menginap di rumah Hana selama tiga hari. Dan walaupun keberatan, baik Hana maupun Taeyong tak punya pilihan lain selain menyetujuinya.



Do You Want Some FluffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang