chapter 002

1K 31 3
                                    

Seorang siswi sedang berjalan diantara koridor sekolah yang sudah sepi.. Datang terlambat sudah biasa baginya..

Sesampainya di depan kelas ia langsung masuk tanpa permisi dan duduk di kursinya, padahal guru di depan, sedari tadi memperhatikannya tetapi hanya di balas ekspresi datar oleh sang pelaku, ia terlalu malas untuk perduli

"Dari mana saja kau!? jam segini baru masuk kelas!!" Ucap koo saem tegas padanya..
koo saem dikenal sebagai guru killer di JM perform school, Guru yang paling dihindari bermasalah oleh seluruh siswa, namun dia tetaplah dia, bukannya menjawab siswa tersebut malah memberi tatapan tajam kepada Koo saem yang membuat koo saem sedikit tertegun akan tatapan itu

"Baiklah!! mari kita mulai saja pembelajarannya" putus koo saem pada akhirnya untuk mencegah terjadi masalah antaranya dan siswa tersebut karena ia tidak akan mampu melawan, akibat keterbelakangan status sosial

[The x bullying]

Kring....kring...

Bel tanda pelajaran sudah berakhir akhirnya berbunyi, semua siswa berteriak gembira terkecuali siswa yang terlambat tadi

di lain tempat seorang siswa perempuan yang terbilang cukup famous dan cantik di sekolah itu sedang berjalan ke loocer untuk menaruh buku pelajaranya

Namun matanya melebar saat melihat isi dari loceernya itu, ia mendapati sebuah kartu yang berlambang x merah dengan latar belakang hitam..

Keringatnya mulai muncul, tubuhnya mati rasa saat melihat dibalik dari kartu itu yang bertulisan 'TARGET' siapa yang tak tahu kartu tersebut, semua orang tahu bahwa kartu tersebut adalah sebuah peringatan dari sang 'THE X' sebelum ia memulai asiknya

Itulah kenapa ia di sebut the x karna setiap orang yang akan ia bully 'keras' pasti di beri tanda peringatan terlebih dahulu..

Benda persegi panjang yang berada di sakunya tiba-tiba berbunyi pertanda ada pesan yang masuk.. Siswa tersebut segera membuka handphone nya dan melihat isi dari pesan yang dikirim dengan nomor yang tidak dikenal

matanya kembali melebar saat melihat isi dari pesan tersebut yang bertuliskan 'atap sekolah sekarang'..ya, ia sudah tau pesan itu dikirim oleh siapa, orang yang mengirim pesan tersebut, tidak lain adalah the x

siswa itu segera menuju ke atap sekolah, berlari pun tidak akan bisa karna jika ia menghindar maka itu akan membuat the x murka

Benar saja, sesampainya di atap ia langsung berhadapan dengan the x seorang, ya jika orang lain pake geng atau squad the x hanya seorang diri ia tidak membutuhkan maid maid yang baginya hanya membuat risih

The x yang tadinya menghadap ke arah lain mulai berbalik berhadapan dengannya, mulut siswa pembully itu melengkung membentuk garis senyum yang disuguhi untuknya, tubuhnya langsung merespon cepat hal itu, ia bergetar hebat, namun hanya berdiri kaku tak tahu harus berbuat apa

The x berjalan perlahan mendekatinya dengan sebelah tangan yang dimasukan kedalam saku rok yang ia kenakan, gadis itu semakin bergetar hebat dan takut, didalam hati ia sudah berteriak nyalang saat the x semakin mendekatinya

Dagunya sedikit terangkat saat satu tangan orang didepannya sengaja mempertemukan tatapan keduanya dengan mengangkat dagunya menggunakan telunjuk orang itu

The x kembali memberinya senyum manis, namun jika diperhatikan senyum itu adalah awal dari penyiksaan yang akan diterimanya

The x mendekati wajahnya, memeluknya erotis, kemudian membisikan serangkai kata yang membuatnya ingin pingsan saat itu juga 'Welcome to the hell' itulah yang diucapkan the x sebelum menghajarnya dengan tangan kosong

Tak perlu waktu lama, ia sudah terkapar lemah tak berdaya, namun masih bisa merasakan atmosfir kekejaman di ruangan minim cahaya tersebut

"Hiks..sakiit..ke-kenapa kau melakukan ini padaku?"ringisnya bertanya pada si pembully tersebut, namu hanya keheningan yang diterima

The x mengambil gunting di saku rok sekolahnya, kemudian mengarahkan benda beruncing tajam tersebut tepat dilehernya, membuatnya sedikit menggerakkan lehernya mundur untuk mencari aman

"Aku akan memberimu pilihan cantik, pilihlah, lidah or rambut?" Tanyanya masih memegang gunting tersebut, ia tersenyum sangat manis, namun senyum itu terlihat mengerikan untuk gadis yang sekarang berada kaku dilantai

Siswa yang ditanya sudah bergetar bukan main, kemudian dengan sangat terpaksa dan merasa terancam dengan situasi kemudian menjawab "r-r-ram-ram-hiks"

The x tersenyum puas saat mendengar gadis dibawahnya menjawab dengan gemetar, ia mengeluarkan smirknya dan mengarahkan gunting tersebut ke arah kepala siswa itu dan mencincang habis rambut panjang siswa malang itu

Ia terkekeh pelan setelah melihat hasil karyanya pada rambut siswa yang sufah terduduk lemas di lantai tuang minim cahaya ini, ia mengelus lembut Surai siswa tersebut bak seorang ibu yg memberi rasa nyaman kepada sang anak, namun bukan rasa nyaman yg dirasakan sang empunya namun semakin gemetaran karena ulahnya.

"Ahh, nice, apa menurutmu aku harus membuka hair salon?" Ia bertanya pada siswa itu, namun tidak ada jawaban yang ia dapat, itu sama sekali bukan masalah untuknya

"Baju or rok?" Tanyanya lagi seakan belum puas menyiksa

"Hiks a-aku m-mi-minta m-aaf t-t-tolong jangan..hiks" ucap siswa tersebut tubuhnya sudah bergetar hebat

Karna tak menemukan jawaban yang tepat ia memilih menggunting rok siswa itu dan kemudian bajunya, ia baru akan mulai menggunting bagian dalam/bra gadis itu, namun ia rasa sudah cukup untuk hari ini, sepertinya ia juga harus menjadi disaigner tatkala melihat hasil karya nya pada gadis itu

Ia mengambil handphonenya kemudian memotret hasil karyanya pada gadis yang lemas akibat ulahnya, lalu setelahnya menyebarkan foto itu di media sosial sekolahnya dengan caption 'ini sangat seru! Bukan begitu bitch?"

Lalu ia berjalan keluar namun sebelum keluar, ia bergumam yang mungkin saja tak akan didengar oleh gadis yang sudah terkapar tak berdaya disana

" Oh iya, ini karna mulut busuk mu" jelas the x, kemudian ia berbalik dan menginjak gadis yang sudah terkapar lemas di lantai hingga sang gadis hilang kesadaran lalu keluar dengan tawa yang menggema "HAHAHAHHA SERANGGA MENJIJIKAN" sembari menyapu bekas darah ditangannya dengan kain baju siswi yg di gunting olehnya

Ya hari ini sudah lebih dari 3 orang yang sudah masuk RS akibat ulahnya, bahkan sudah banyak anak2 yang pindah ke sekolah lain karna tidak ingin menjadi korbannya

Ntahlah, mungkin ia akan berhenti berbuat seperti ini jika saja, jika saja ada orang yang mengatakan padanya untuk berhenti melakukan hal ini. Mungkin saja dia benar-benar akan berhenti.

__________________

TBC

[END]REVISI] THE X BULLYINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang