Di parkiran sekolah
"ehhh tiya keknya ga jadi pulang bareng deh, soalnya papa mendadak tadi ngabarin mau jemput, maaf ya" Ujar Dijah.
"owalah oke deh, ya udah, gue duluan ya.. gapapa ya gue tinggal sendiri" Ujar Tiya sambil berpamitan pada Dijah.
"oke, daa.. hati-hati dijalan.. " Jawab Dijah sambil melambai pada Tiya.
"ehhh Jah gue duluan ya.. daaa...
assalam'uallaikum" Pamit Alya."iya Al wa'alaykumussalam.. "
Jawab Dijah.Setengah jam Dijah sudah menunggu papa nya.
"Loh kamu belum pulang?" sapa Faris dari belakang yang mengejutkan Dijah.
"ehh belum nih lagi nunggu jemputan, loh kamu kenapa baru keluar? tadi temen-temen kamu aku liat udah keluar dari tadi" Jawab Dijah.
"emmm tadi bersiin kelas dulu abisnya kotor banget, kan kalo dibersiin setelah pulang sekolah besok pagi tinggal duduk anyem" Jawab Faris dengan diakhiri nyengir kuda yang mendadak buat siapa aja pingsan. (ahhh lebay aja lu author)
"owalah, kok tumben ya, emang kan piketnya sesudah pulang sekolah kok tumben ya ga ada yang kordinir kan setiap jadwal piket hari yang bertugas dikasih ketua koordinirnya di setiap harinya. ishhh ga tanggung jawab banget sih" Dumel Dijah panjang lebar.
"iya nih ga tanggungjawab banget yang piket hari ini" Ujar Faris ikut-ikutan kesel sambil melirik ke arah Dijah.
Lahh lahh ngapa nih anak tiba-tiba lirik-lirik wahhh anehh nihh..
ehhh iyaa kan hari ini aku yang tugas piket Allohuma kenapa bisa lupa, duhhh mampus dahh, duhhh malu banget duhhh..
(dumel Dijah dalem hati, ngoceh ga karuan dalem hati)"Gimana udah inget siapa yang hari ini piket?" Ujar Faris lagi dengan nada yang agak meledek.
"duhhh maaf ya ris, duhh bener deh aku lupa tadi itu, pantesan ga ada yang piket orang yang koordinir aja ga piket, duhhh maaf yaa.." Ujar Dijah dengan nada merasa bersalah.
"eheheh iya Dijah gapapa, ohh iya butuh tumpangan ga nih?" Ujar Faris menawarkan dengan tulus dengan segenap hati dan jiwa. (eyakk authornya abis kejedot tembok cintak😂)
"hemmm ga dehh eheheh.. " Jawab Dijah malu-malu (kalo gue jadi elu sih mau aje jah) (udah deh ganggu ae lu author)
Tiba-tiba ponsel Dijah berdering tanda ada yang menelfon.
Dijah: iya pa? udah dimana?
papa: maaf ya nak ini ban papa mendadak bocor begini hufttt kamu naik ojek atau taxi terdekat atau numpang temen kek, kamu langsung ke RS Hati Hati Di Jalan yang sakit ada di ruang Bebek.
(langsung mematikan telfonnya)"Gimana? mau aku anter ga?" Ujar Faris menawarkan tumpangan lagi.
"emmm iya dehhh anternya ke RS aja.." ujar Dijah.
"ohhh oke, ini helm nya" Ujar Faris sambil menyodorkan helmnya ada Dijah.
Saat di perjalanan
huufttt situasi macam apa ini kenapa jadi canggung gini, kenapa jalannya kek jauh banget ya ke RS nya.
(Ujar Dijah dalam hati sambil mengerjap kan kedua matanya berkali-kali)"Dijah turun udah sampek nih" Ujar Faris sambil sedikit menggoyangkan motornya agar Dijah menyadarkan lamunannya.
"ohh iya udah sampek ya hehehe" Ujar Dijah nyengir kuda sambil kebingungan tiba-tiba sudah di depan RS.
"ehhhh Ibu, ada apa disini?" Ujar Dijah saat melihat ibu Rey yang sedang membawa beberapa barang.
"emmm Rey sakit Jah, ini ibu dari rumah mengambil peralatan tidur" Jawab Ibu Rey dengan nada sedikit sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
There Are You In My Prayer
Jugendliteratur"jika dia jodohku, kumohon dekatkan lah dan jaga hatinya hanya untukku, buat dia sadar bahwa aku di sini menunggunya, jika memang bukan jodohku maka jodoh kanlah, karena dia adalah calon imam yang ku pilih" aku mengusap wajah ku, tanda mengaminkan d...