Pertemuan=Pengakraban

855 35 6
                                    

"perkenalkan nama saya Ferli Pratama Al-faridz biasa dipanggil farid atau faris dan saya pindahan dari SMA 1 Siswa Karya terimakasih" ujar murid baru yang bernama faris tersebut.

"hay perkenalkan nama Muhammad Rakriandika terserah kalian mau panggil saya apa" belum selesai memperkenalkan diri tiba-tiba salah satu murid memotong.

"ehh kalo aku panggil sayang boleh? "
ujar Tiya ternyata.

"cieee... " ujar seluruh murid yang berada di dalam kelas. Bu Erni hanya bisa menggeleng saat Tiya berkata seperti itu.

"dan saya berasal dari sekolah yang sama seperti Faris" lanjut anak murid baru itu sebut saja namanya Dika.

"hay semuanya perkenalkan nama saya Sulaiman Al-Fattah biasa dipanggil Atteh atau Ulman, saya pun berasal dari sekolah yang sama seperti Faris dan Dika" ujar anak murid baru yang bernama Atteh tersebut.

"baiklah kalian bertiga silahkan duduk ditempat yang kosong" ujar Bu Erni mempersilahkan para murid baru untuk duduk.

kring...
(bel istirahat pun berbunyi)

"ke kantin yuk" Ajak Tiya dan Alya.

"hemm kalian duluan deh, gue mau ke masjid dulu.. " ujar Dijah.

"hemm oke, nanti nyusul ya.. " ujar Tiya sambil mengedipkan mata sebelam kanan.

"hemm oke.." ujar Dijah mengiyakan.

Dijah pun berjalan menuju masjid yang berada di sekolahnya untuk melaksanakan sholat dhuha.

setelah melaksanakan sholat dhuha, Dijah langsung bergegas keluar masjid untuk langsung menuju ke kantin.

"ehh sapatuku kok cuma sebelah ya? haduhhh kemana coba sepatu sebelahnya.. " Ujar Dijah kebingungan yang mencari sepatu sebelahnya.

"kamu kenapa? ada yang bisa saya bantu? " Ujar Faris mengagetkan Dijah yang sedang sibuk mencari sepatunya.

"sepatu sebelah punyaku ilang entah kemana perasaan ku tadi itu disini" ujar Dijah kebingungan.

"bisa jadi sepatu mu tidak sengaja tertendang oleh orang yang berjalan disekitar sini" ujar Faris menenangkan suasana hati Dijah.

"apa ini sepatumu?" ujar Faris menunjukkan sepatu tersebut.

"huft.. alhamdulillah akhirnya ketemu.. Thank's ya.. " Ujar Dijah lega, akhirnya sepatunya sudah ditemukan.

"hemm lain kali sepatu itu diletakkan di rak sepatu bukan asal, kalo gitu kan salah kamu sendiri teledor taro sepatu sembarangan.. " Ujar Faris lalu langsung menyelenong menuju ke rak sepatu.

manusia dari mana dia, masyaalloh perhatian banget, udah ganteng, baik, perhatian duhh.. (ujar Dijah dalam hati)

saat Faris selesai memakai sepatunya dia bergegas pergi belum 10 langkah Faris jalan Dijah menghentikan langkahnya.

"emmm Ris? mau ke kantin? aku traktir deh, soalnya kamu udh bantu cari sepatu aku" Ujar Dijah agak gugup.

"hemm.. boleh deh.. " Jawab Faris.

Sesampainya di kantin dengan ciri khas suara bermacam-macam dari yang suara calon mak geng kang gosip, suara mas geng brandal sekolah heboh ngomongin tauran de el el deh.

"emmm.. kamu duduk duluan aja aku yang pesenin, kamu mau apa?" tawar Dijah pada Faris.

"emmm.. biar aku bantu bawa ya.. aku pesen es teh sama mi ayam aja deh" Jawab Faris dengan tawaran ingin membantu membawa pesanan.

"ohh.. oke.. mang.. mi ayam 2 porsi sama es tehnya 2 ya mang" Ujar Dijah pada si mamang penjual.

Saat menunggu pesanan, Dijah clinga-clingu kanan kiri depan belakang atas bawah mencari keberadaan Tiya dan Alya duduk.

"Nyari siapa?" tanya Faris.

"Ohh engga cari Tiya sama Alya tadi si katanya ke kantin tapi ga liat mereka" jawab Dijah masih tetap clinga-clingu.

"Emmm mungkin ada urusan dulu" ujar Faris.

"Emmm iya kali yaa.." Dijah mengiyakan.

Tidak lama menunggu akhirnya pesanan pun syiap.

"ini neng.. totalnya semua 40 ribu neng.. " Ujar Mamang sambil menyodorkan pesanan beserta struk.

"biar aku yang bawa mi nya, dan kamuu bawa minumnya.." Ujar Faris dan langsung pergi membawa mi tersebut dengan matanya yang ga karuan liat kemana-mana untuk cari tempat dan akhirnya dapat tempat duduk juga.

setelah selesai membayar Dijah langsung menghampiri tempat duduk Faris.

haduhh kenapa jadi canggung gini ya, hufttt mau sampek kapan diem-diem gini duhhh (dumel Dijah dalam hati)

"emmm kalo boleh tau saya belum tau nama kamu loh, nama kamu siapa?" tanya Faris setelah menyedot es tehnya.

elah jadi dia belum tau namaku, terus apa barusan tadi pas di masjid saya, pas mesen makanan tadi aku, terus barusan saya lagi. (gumam Dijah bingung)

"heh? ditanya kok diem aja?" Ujar Faris mengejutkan Dijah yang lagi ngomong dalem hati.

"ohh iya.. nama aku Aulia Khodizah Fadillah panggil aja Dijah, orang-orang biasa panggil aku Dijah" Ujar Dijah memperkenalkan diri.

Setelah makan dan minum di kantin Faris dan Dijah kembali ke kelas mereka dan duduk ke tempat duduk mereka masing-masing.

🌸
🌸
🌸
🌸
🌸

Waktunya bel pulang, Dijah langsung mengemas peralatannya yang di atas mejanya.

"Jah mau bareng gue ga?" Ujar Tiya menawarkan tumpangan.

"boleh deh boleh" Jawab Dijah mengiyakan.

Tidak lama kemudian ponsel Dijah berdering tanda ada yang menelpon.

Papa Dijah
(Dijah pun langsung mengangkat telfon dari papanya)

Dijah: "Assalam'ualaikum Pa ada apa?"

Papa: "wa'alaykumussalam..
ini Papa mau jemput kamu, soalnya hari ini papa pulang cepet, Papa mau aja kamu ke rumah sakit"

Dijah: "emmm oke deh, nanti Dijah tunggu di depan gerbang sekolah, Papa jangan lama-lama ya dijalan, ohh iya emangnya siapa yang sakit Pa..? "

Papa: "sudah nanti Dijah tau sendiri oke ayah tutup ya telfonnya"
(langsung mematikan telfonnya)

Maaf ya teman-teman diriku sudah php ke kalian, yang janjinya waktu itu bakal ngelanjut, nyatanya baru ngelanjut sekarang,sori dori mori gays 😥 kali ini insyaalloh deh gue usahain ngelanjut terus, jangan pernah bosen menunggu ya readers kuh 😥😘😚 oke ini gue lanjut lagi yaa, mohon bersabar..
(sori ini mah klo tulisan gue ada yang typo 😭)

There Are You In My PrayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang