aku tidak benci, hanya saja kecewa boleh?
-Keyla Nathania RalkyLangit malam ini begitu indah, bulan yang begitu bersinar di antara bintang-bintang seakan sedang menghiburku untuk selalu tersenyum.
tok.. tok..tok
"Keyla, buka pintu sebentar sayang mama mau bicara" ucap mama.
"Iya sebentar ma" ucapku sambil berjalan ke arah pintu.
Klek..
Gagang pintu terbuka menampilkan sosok perempuan paruh baya membawa nampan berisi susu Vanila kesukaan Keyla.
"Keyla tau kan kalau lusa papa akan pindah kantor ke Jakarta?" mama bertanya sambil menaruh nampan di atas meja belajarku.
"Iya aku tau, tapi mah kalau papa pindah kantor di Jakarta sekolah Keyla gimana?" tanyaku heran.
"Kemarin mama gak sengaja tanya tante Mira terus mama disuruh daftarin kamu di sekolah Kania Strada school" jawab mama serius.
"Strada school? jadi aku bakal sekelas sama Kania?" tanya Keyla antusias.
Bagaimana tidak Kania adalah sepupu yang sudah lama berpisah dengan Keyla, padahal hanya Kania lah yang mengerti keadaan Keyla.
"Iya sayang, jadi nanti kamu satu kelas sama Kania" ujar mama sambil berjalan ke arah pintu.
"Siap deh mama negara" ucapku sambil memberi hormat.
"Yauda sekarang kamu tidur udah malem, susunya jangan lupa di minum ya ada di atas meja" ujar mama berlalu
🥀🥀🥀
Pagi menyambut Keyla dengan mentari yang selalu bersamanya.
Hari ini Keyla dan sekeluarga akan berangkat ke Jakarta. Dan Keyla berharap sesuatu menyambut Keyla dengan hangat, agar Keyla bisa melupakan kenangan yang sepertinya menyakitkan.
Jika kalian bertanya mengapa sepertinya menyakitkan, Keyla pun tidak tau yang Keyla tau Keyla hanya hilang ingatan dan mama Ranti bilang hanya kecelakaan kecil.
Sebentar lagi pesawat yang akan Keyla tumpangi take off.
Kini Keyla se-keluarga sedang dalam proses pemeriksaan, dan akan meninggalkan kota yang selama ini menjadi tempat dimana Keyla di besarkan.
"Hei pacar, melamun mulu nanti dicium matahari baru tau rasa" ejek Dafa sambil mengacak-acak rambutku.
"Gausa iseng deh bang, mending telfon pacar lo sana. Bentar lagi kan lo seneng bakal satu sekolah sama dia" balasku kesal.
"Iya deh iya, maafin ya pacar" ledek Dafa
"Hemmmm" ucapku berdehem
*Flashback on
Kamu terlalu pandai bersandiwara dengan luka. Menunjukkan muka seolah-olah bahagia. Namun tiada yang menyangka, bahwa kamu sedang memendam semua apa yang kamu rasakan sehingga mereka meronta ingin di lepaskan
~ Mama*Flashback off
Tanpa izin ucapan mama Ranti seperti mimpi yang mengganggu fikiranku.
Selama di perjalanan Keyla berfikir akan kah Keyla memulai semua ini dengan awal yang baru? atau mencoba menyelesaikan yang lalu?.
Namun jika Keyla ingin menyelesaikan yang lalu Keyla tidak mengingatnya, dan jika di paksakan Keyla merasa sesak yang tidak terkendali.
Setelah 3 jam berlalu pesawat yang Keyla tumpangi sampai ke Jakarta.
"Key, kamu sama Dafa ke tempat parkir duluan ya. Mama sama papa mau ambil barang" suruh papa.
"Iya pah, yuk bang" ajak Keyla.
"Bentar mau telfon pacar dulu udah sampe" ucap Dafa.
"Huh, mentang-mentang udah gak LDR lagi awas aja kalo waktu Keyla di bagi" ucap Keyla manja.
"Yaudah sana pacar kecil ke parkiran duluan" suruh Dafa.
"Yaudah, bye" ucap Keyla berlalu
Keyla berjalan menuju parkiran dengan menenteng slingbag peach kesukaannya
Memang Keyla sangat dekat dengan Dafa, di karenakan hanya berbeda 2 tahun. Namun tak jarang pula mereka sering bertengkar.
Dafa mengambil gadget yang ada di dalam sakunya untuk menelfon Vanila. Ya, kekasihnya.
"Selamat malam sayang" ucap Dafa lembut.
"Malam juga" balas Vanila di seberang telfon.
"Aku baru sampe bandara, nanti kalo udah di rumah aku kabarin ya" ucap Dafa.
"Yauda, nanti kalo cape gapapa langsung istirahat aja yang penting kamu udah selamat" ucap Vanila.
"Iya, aku tutup ya" ujar Dafa.
Titt..
Panggilan terputus.
🥀🥀🥀
Halo 2019, semoga di tahun ini kalian pada suka sama cerita ini ya.
Aku juga baru-baru ini coba bikin cerita sendiri dan alhasil ya kalian liat sendiri :"
Jangan lupa vote, coment, and share! ❤️
salam babai jumpa lagi 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatred
Teen FictionAku hanya bisa menyimpan perasaan ini sendiri Dia hanya sebatas air yang dapat ku genggam dan mengalir begitu saja . . . . . . . Biarlah seperti ini sampai tuhan tau kemana hati ini akan bersamudra - keyla nathania ralky