Tuhan, jagakan dia jika bahagianya bukan bersamaku
-Keyla Nathania Ralky"Kan, kalo misalnya gue jujur sama lo apa yang gue sembunyiin selama ini apa lo mau nerima?" tanya Kevin berjalan beriringan dengan Kania.
"Jujur hal apa nih?" tanya Kania balik.
Terdengar suara seseorang seperti memanggil nama Kania, lantas Kania mencari sumber yang memanggil namanya.
"Eh iya bang" ucap Kania tersenyum kaku saat melihat Dafa yang memanggilnya.
"Wih sama siapa nih?" tanya Dafa melihat seseorang di samping Kania.
"Temen sekolah bang, lagi nyari artikel aja buat tugas" balas Kania.
Ya, Dafa memang tidak tau siapa Kevin. Karena dulu Dafa tidak tinggal bersama dengan Keyla di Bandung tetapi Dafa menyewa apartement bersama Alvin.
Dan hanya beberapa terakhir ini Dafa kembali ke Bandung untuk mengurus kepindahan keluarganya ke Jakarta.
"Loh, Keyla gak nyari artikel juga?" tanya Vanila.
"Ah, itu kak hmm Keyla udah iya Keyla udah selesai sama Keysa tugasnya" balas Keyla gelagapan.
"Kok tugasnya sama Keysa kenapa gak sama Kania aja?" tanya Dafa yang langsung membuat mereka bertiga bungkam.
"Udah lah Daf, mungkin udah di tentuin gurunya" ucap mama Ranti mencairkan suasana.
"Hehehe, iya bunda" ucap Kania agak gelisah.
"Nanti bisa main ke rumah kan? ada hal penting yang bunda mau kasih tau" ucap mama Ranti.
"Bisa kok bun" ucap Kania dengan perasaan yang gelisah takut apa yang sedang bersarang di otaknya terjadi.
"Yaudah kita duluan ya" sahut Vanila berlalu bersama Dafa, Keyla, dan mama Ranti.
Kevin yang sedari diam hanya memikirkan akankah semua berjalan sempurna?
Bagaimana jika ada salah satu pihak yang tersakiti?Kevin dan Kania kembali berjalan menuju cafe.
"Tadi mau ngomong apa Vin?" tanya Kania membahas yang sempat terpotong.
"Cari tempat dulu aja biar enak ngomongnya" balas Kevin.
"Kayanya serius banget ni" ucap Kania.
"Iya, tentang Keyla" balas Kevin.
Setelah mereka mendapat tempat yang sangat pas untuk membuka semuanya yang Kevin tutup rapat- rapat selama ini.
"Bentar Kan mau pesen dulu, lo mau apa?" tanya Kevin pada Kania.
"Nasi goreng seafood sama jus melon ya" jawab Kania.
Kevin berjalan untuk memesan makanan sambil memikirkan darimana awal pembicaraan ini di mulai.
Setelah memesan makanan Kevin kembali ke tempat yang Kania duduki.
"Gini Kan, apa lo pernah berfikir alasan gue pergi itu kenapa?" tanya Kevin memulai percakapan.
"Gue fikir lo pengecut, karna di saat Keyla butuh lo dengan seenaknya lo pergi gitu aja" jawab Kania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatred
Teen FictionAku hanya bisa menyimpan perasaan ini sendiri Dia hanya sebatas air yang dapat ku genggam dan mengalir begitu saja . . . . . . . Biarlah seperti ini sampai tuhan tau kemana hati ini akan bersamudra - keyla nathania ralky