Part 1

87 12 2
                                    

"Hmmm... Sudah pagi ternyata" (suara alarm di atas meja mulai membuka mata Rianti dengan penuh rasa bahagia).

Dengan bergegas ia menuju ke kamar mandi. Dalam kamar mandi Rianti selalu membayangkan hal-hal tentang sekolah barunya. Tentang bagaimana bentuk sekolahnya? Bagaimana guru pengajarnya? Dan paling utama bagaimana teman teman barunya nanti, karena baginya teman adalah salah satu faktor keberhasilannya.

"Tokk...tokkk...tokkkk"(suara orang mengetuk pintu membangunkan Rianti dari hayalannya yang begitu indah).

"Ini mama... Kakak segera turun ya!!! Ini hari pertama kakak sebagai siswa SMA yang baru dan papa juga sudah menunggu di meja makan".

"Iya ma... Kakak abis ini turun kok... Lagi mandi abis ini selesai"

Kedatangan mama membuat Rianti segera menyelesaikan mandinya dan segera ganti seragam lalu turun ke meja makan.

"Selamat pagi papa... Selamat pagi mama..." (sapa Rianti pada papa dan mamanya dengan mencium pipi sang papa dan mama dilanjut duduk di kursi dekat papanya).

Rianti pun ikut menyantap makanan yang telah dihilangkan oleh sang mama berupa sehelai roti tawar dengan selai strawberry di temani segelas susu. Setelah selesai memakan sarapannya, Rianti pun segera berpamitan kepada mamanya untuk berangkat ke sekolah bareng dengan sang papa, naik mobil karena jalur ke sekolah sama dengan jalur ke kantor papa.

Ditengah-tengah perjalanan Rianti kembali tersenyum sendiri sambil melamun yang menimbulkan kecurigaan sang papa.

"Kak..kakakk... Kamu kenapa??? Mikirin apa sih... Kok papa lihat kamu dari tadi diem sama senyum-senyum sendiri"(tanya sang papa membangunkan Rianti dari hayalannya).

"Enggak kok pa.. enggak ada apa-apa" (jawab Rianti sambil tersenyum malu).

"Oiya pa... SMA tempat aku sekolah ini beneran deket ta sama kantor papa" (tanya Rianti, untuk mengalihkan pembicaraan).

"Nggak deket banget sih.. tapi sejalur jadi papa bisa antar jemput kamu dari sekolah dan kamu jadi nggak perlu bawa motor sendiri ke sekolah".

"Ohh gitu ya pa... Hehehehe papa ini padahal kakak mau bawa motor sendiri ke sekolah biar papa nggak repot gitu".

"Nggak usah lah kak".

Tak kerasa obrolan antara sang papa dan anak ini sudah cukup lama dan perjalanan pun telah sampai di sekolah baru Rianti.

"Udah sampai pa... Yaudah kakak turun disini aja pa... Nanti pap jemput kakak disini juga ya" (sambil mencium tangan sang papa dan sang papa memberi uang saku pada Rianti).

"Ya sudah ya kak.. papa berangkat ke kantor dulu nanti papa jemput kakak jam 3 sore".

Setelah mobil sang papa pergi Rianti pun mulai memasuki gerbang sekolah dengan mengucap "Bismillah", Rianti mulai menapaki jalan masuk menuju lapangan tengah dimana semua siswa baru berkumpul.

Saat tiba di lapangan tengah, Rianti melihat banyak siswa yang sibuk berlarian ke sana kemari untuk mencari dimana kelas mereka. Lalu saat Rianti hendak mencari kelas untuknya, tiba-tiba seorang siswa laki-laki menabrak tubuh Rianti yang seketika membuatnya jatuh.

"Aduhh... Maaf ya maaf banget"(disertai uluran tangan dari laki-laki itu).

"Iya tidak papa"(jawab Rianti dengan lembut).

"Perkenalkan aku Steven, Ketua Osis disekolah ini... Kamu murid baru ya???" (sambil mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Rianti sebagai tanda perkenalan).

PSIKOPAT FALLING IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang