Bagian 1

37 4 12
                                    

"Ayoooo masak cuma 5 puteran aja udah capek,Cemen lu za" teriak seorang perempuan dari arah depan.

"Kalau semisal muterin lapangan depan komplek sih nggak apa-apa. la ini stadion udah gedhe,luas pula" protesnya, "istirahat bentar deh teh, ngga kuat nih" pinta iza kepada seseorang yang ia panggil teteh tadi,dan berjalan menuju salah satu bangku yang kosong.

"Yaudah kalau gitu gua beli minum dulu yaaa"

"Oke ,gua tunggu disini jangan lama-lama" lalu di balas oleh fely dengan jempol.

  Setiap libur sekolah fely memang sering mengajak iza untuk sekedar lari pagi,maklum iza termasuk perempuan yang akan menghabiskan waktu liburnya untuk bermalas-malasan di kamar. Yaaaaa walaupun orang tua iza tidak pernah mempermasalahkan itu,namun ini dia lakukan untuk masa depan iza,kata fely sih begitu hehehe😅. Fely adalah teman waktu SMP iza,dan kenapa iza memanggil fely dengan sebutan teteh yaa karena fely lebih tua dari iza simple kan. Tiba-tiba, ada laki-laki yang menghampiri iza.

"Sendirian aja neng,mau Abang temenin ngga?" Kata laki-laki itu dengan nada menggoda.

Iza terkejut dan memicingkan mata," Eh elu bang, gua kira abang-abang yang suka nyulik anak-anak"

"Lah siapa juga yang mau nyulik elu,lagian klo nyulik elu adanya bukan untung malah rugi" ujar ian dengan gamblang nya. Seketika wajah iza berubah menjadi cemberut.

"Tumben baru nongol,dari mana aja lu bang?"

"Biasalah tugas negara" jawabnya dengan nada sombong.

"Heleh, palingan juga baru bangun tidur wkwkwkwk" kata iza tanpa dosanya.

"Sok tau lu za,eh btw fely kemana za? Biasanya kan elu selalu nempel sama dia"

"Lah lu kira gua parasit,lagi beli minum kenapa?" Tanyanya.

"Nggak apa-apa"

Adrian Daylon Valentino atau yang biasa iza panggil bang ian. Sama seperti fely,ian juga temen iza sewaktu SMP. Namun ketika beranjak SMA mereka tidak satu sekolah. Iza berada di SMA Cahaya Purna 1,Fely berada di SMA Negeri 2,dan Ian berada di SMK Arsitek Bangsa maklum ian termasuk orang tidak mau ribet.Tak lama kemudian fely datang dan disambut hangat oleh mereka berdua.

"Pucuk dicinta ulam pun tiba,Eneng geulis bagi minumnya dongg"

"Dih najis. Beli sendiri sono, lu kira gua emak lu" protes fely .

"Astaghfirullah, lu ngga kasihan apa. Gua nyariin lu berdua kemana-mana ngga ketemu,ketemunya malah sama peliharaan nya Pak Edi.pakek tu anjing ngejar gua lagi" Seketika tawa iza dan fely pun pecah.

"Gilak bener tuh anjing Sampek ngejar elu bang" kata iza sambil mengontrol tawanya.

"Kalau nggak,mungkin tuh anjing suka sama elu deh" ujar fely dengan asal.

"Uhuk..uhukk.. ngga ada yang bagusan dikit ngapa? Yaa minimal Syifa hadju lah" serunya dengan nada tidak terima .

"Hahahaha Syifa hadju pun ngga mau deket-deket sama lu" kata iza masih dengan tertawa.

"Udah-udah,ini jadi nggak ke toko buku?"  sela fely berusaha untuk menengahi.

" Jadi dongggg yuk pergi sekarang" sambil tangan menggandeng fely dan Ian.

IZA POOV
sinar matahari mulai memasuki kamar , perlahan ku membuka mata dan ku dapati sebuah tangan mengelus pipiku dengan lembut.

"Izaaaa ayoo bangun sayang"

"Iya mahh" aku langsung bangun dari tempat tidur setelah mamah keluar dari kamar. Setelah selesai ritual pagi, dan siap dengan seragam aku pergi kebawah untuk sarapan pagi.

"Akhirnya datang juga" seru seorang anak kecil.

"Tumben kamu udah bangun jam segini?" Tanya ku hanya mencoba untuk menjahili nya.

"Kan ini awal masuk setelah sekian lama libur kak" katanya dengan nada gembira.

"Iya dehh"

"Oh iya kak nanti kamu berangkat sekolah sekalian bareng adek yaa" kata mamah.

"Enggak deh mah aku naik gojek aja,lagian juga tempat nya lawan arah nanti malah ngabisin banyak waktu" jawabku sopan.

"Ya udah klo gitu,cepat habiskan makanan nya", Aku memang sudah biasa begini,bukannya aku tidak dapat perhatian dari orang tua,tapi memang akunya yang ingin hidup mandiri. Setelah sampai di sekolah,aku langsung membayar ojek tersebut dan bergegas masuk.

Test test pengumuman untuk murid baru SMA Cahaya Purna 1,segara berkumpul di lapangan karena upacara akan segera di mulai.

"Ayo zaaa kita kelapangan" ujar seseorang perempuan lalu menarik ku ke lapangan untuk upacara.Aku dan Fira memilih bagian tengah agar tidak terlihat jelas oleh kakak kelas.Aku melihat seluruh bangunan yang luas ini, mungkin dengan adanya taman-taman di sekitarnya dapat membantu ku betah bersekolah di sini. Tiba-tiba pandangan ku tak sengaja jatuh kepada seseorang laki-laki yang sama-sama padangannya melihat ke arah ku. Dia tinggi,kulitnya tidak terlalu putih,dan ntah Kenapa pandangan nya sulit untuk diartikan.

Selamat membaca 😊😊

SacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang