01 - SURABAYA, WE HERE!

281 26 2
                                    

31 Desember 20XX, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

13.23 PM

"Ini kenapa panas banget ya?"

"Ya namanya juga Indonesia, Surabaya lagi. Masih mending rumah kita bukan di Jakarta, polusinya bikin batuk-batuk"

Iya mereka sudah sampai di Surabaya, kota pahlawan. Kampung halaman ayah. Mereka sekarang lagi di mobil menuju ke komplek tempat tinggal mereka. Fyi, komplek tempat tinggal mereka masih satu daerah sama para kokoh-kokoh crazy rich Surabaya. Di mobil mereka semua tepar, mereka pakai sopir pribadi buat sementara. Namanya Pak Darsulo, tapi suka dipanggil Pak Dae, entah darimana panggilan itu ada, gak nyambung sama sekali hz.

Jadi sekarang mereka sudah sampai diperumahannya. Rumah-rumah disana jangan ditanya lagi besarnya seberapa. Tapi komplek rumah mereka enggak seberapa mewah dan besar dibandingkan dengan rumah-rumah yang berada di komplek depan. Komplek rumah mereka ada di belakang sendiri. Komplek Ahmad Yani namanya. Ada 10 rumah yang saling berhadapan, jadi total rumah dikomplek itu ada 20 rumah. Nah rumah mereka itu pojok sendiri, deketnya danau.
seperti ini penampakan rumah keluarga Abinaya

"Weh semua, kita sudah nyampe nih" itu suara Pak Dae, iya itu memang ciri khas Pak Dae

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Weh semua, kita sudah nyampe nih" itu suara Pak Dae, iya itu memang ciri khas Pak Dae. Sok gaul dan sok kenal.

"Wih iya nih, ayok lah semua turun. Pak Dae tolong koper-kopernya turunin ya" mama yang sudah bangun langsung nepuk nepuk badan anak-anaknya. Awalnya sih nepuk-nepuknya halus, lama kelamaan nepuknya menggila.

"WEH SUSAH BANGET SIH DIBANGUNINYA, KALO PINGSAN, SEKALIAN AJA MATI!" oke nyonya Abinaya udah ngamuk. Ayah dimana? Dia udah kabur duluan, masuk kerumah.

"AMPUN MAK AMPUN, iya iya ini elen bangun" elen yang sudah 70% sadar, langsung keluar mobil sambil bawa kopernya.

"Wah disini panas tapi lumayan seger juga" elen jalan sambil senyum-senyum nikmatin udara seger katanya.

"Wah disini panas tapi lumayan seger juga" elen jalan sambil senyum-senyum nikmatin udara seger katanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hadoh masih ngantuk juga nih" Jaafar yang masih setengah sadar turun mobil lalu jalan masuk kerumah.

"Ini bukan catwalk coy, jangan kebanyakan gaya lo. Kebiasaan gaada Janet, lo tambah alay kayak ayah" Zaki ngomong gitu ke Jaafar sambil nyenggol bahu Jaafar.

"Sans dong bang, kaki-kaki gue,badan-badan gue, seterah gue dong"

"Iya lo nggak malu, gue yang malu bambang"

"HE JAAFAR ZAKI BERANTEM MULU, INI KOPER KALIAN MAU MAMA BUANG KE DANAU AJA ATAU KALIAN BAWA SENDIRI?!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"HE JAAFAR ZAKI BERANTEM MULU, INI KOPER KALIAN MAU MAMA BUANG KE DANAU AJA ATAU KALIAN BAWA SENDIRI?!"

"IYA MAH, KITA BAWA SENDIRI"


-di sebelah rumah keluarga Abinaya

"Eh dapet fotonya nggak?"

"Dapet nih, tapi yang pake kacamata sama masker nggak kelihatan mukanya"

"Walaupun pake masker sama kacamata tuh, keliatan banget gantengnya"

"HE, yang cewek itu tadi. Dapet nggak fotonya"

"Tenang, dapet semua kok. 1 foto 50 rebu tapi"

"BANGSAD LO"

Crazy & Rich Abinaya Fam's Where stories live. Discover now