Warning!!! 18+
Yang masih di bawah umur, bacanya tahun depan aja kalau umurnya udah 18 😀
.
.
.Jessica tersenyum miring saat mendapati ekspresi pervert dari bos’nya itu. Semua laki² sama saja, jika sudah melihat hal yang seperti ini, pasti pikiran kotornya akan meracau di otaknya yang juga kotor. Jessica berjalan ke meja riasnya untuk membenarkan penampilannya menjadi lebih baik lagi.
“Sampai kapan kamu mau ngelihatin aku terus ??” Tanya jessica sinis.
Yuri menggeleng gelengkan kepalanya saat sudah sadar, ia merasa amat sangat malu sekarang. Tapi tidak bisa dipungkiri kalau gairahnya menanjak naik. Yuri kembali menatap yeoja itu yang memunggunginnya, Tapi namja tampan ini bisa melihat yeoja itu sedang memoleskan bedak ke wajahnya melalui kaca di meja riasnya.
“kau tahu, kau telah membangunkan seekor macan yang sangat buas.”
Jessica tampak tidak perduli, yeoja itu terus saja sibuk dengan make up’nya. Yuri yang merasa diacuhkan menggeram kesal. Kemudian dia bangkit, dan berjalan menuju sebuah lemari yang cukup besar disana. Lantas yuri membukanya tanpa ijin terlebih dahulu dengan si pemilik lemari.
“WOW!!”
Pekikan cukup keras itu berhasil membuat jessica mengalihkan pandangannya, Seketika matanya membulat melihat bosnya sekarang sedang memegangi benda privasinya. Dengan cepat, dia berlari ke arah namja itu yang sedang mengeluarkan senyum miringnya yang penuh dengan kelicikan.
“yuri, apa yang kamu lakukan??” Teriak jessica seraya berusaha untuk mengambil benda yang diacung acungkan yuri ke udara, Membuat wajahnya memanas karena malu. Jessica terus berusaha merainya, Membuat tubuhnya menempel sempurna pada tubuh yuri.
Yuri dengan sengaja mendekatkan tubuhnya kearah jessica, Senyum liciknya terpancar jelas di wajahnya melihat yeoja itu yang belum menyadari dan masih asyik untuk mengambil sebuah ‘benda’ yang masih berada di tangannya.
“Sepertinya kita bersenang senang disini aja Tanpa harus pergi ke club.”
Jessica menghentikan kegiatanya setelah mendengar kalimat penuh dengan ancaman untuk dirinya, Kemudian dia menatap yuri yang ternyata wajahnya berada tepat di hadapannya. Jessica terpaku. Namja di hadapannya saat ini benar² tampan, Apalagi dilihat sedekat ini.
“Sudah cukup jessica, untuk mengagumi wajahku yang sangat tampan ini.”
Jessica mengerjapkan matanya beberapa kali, Kemudian mengukirkan senyum canggung dari bibir tipisnya. ia merasa amat sangat malu, Sudah berapa kali dia kepergok sedang menatap wajah bosnya ini tanpa berkedip. Dan pasti hal itu membuat yuri menggodanya habis habisan.
“Ehem.” yuri menghadapkan suatu ‘barang’ yang sedari tadi dia pegang kearah jessica. Kemudian yuri tersenyum begitu manis seraya mendekatkan wajahnya ke wajah yeoja cantik di hadapannya.
“Besok aku beli benda ini dengan ukuran yang sama. Satu lagi, warnanya sangat seksi. aku suka, apalagi kalau di pakai olehmu"
“Namja tidak sopan.” Teriak jessica seraya merebut benda itu dan menyimpannya kembali ke lemari kemudian menguncinya dan kuncinya ia masukkan ke dalam tasnya.
"Rencana kita batal, Kita tidak jadi ke club itu. Cukup disini, Berdua untuk bersenang senang.” Ucap yuri santai tanpa memperhatikan ekspresi kesal jessica.
“shirro.. Aku harus bekerja” tolak jessica dengan nada kesal.
“Kerja?? Tadi aku Sudah bilang kan, malam ini aku yang akan menjadi pelangganmu. Dan tenang aja, aku akan bayar. Jadi, gak ada bedanya kan??” Ucap yuri santai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Danger
Teen FictionYuri menatap wanita itu dengan senyuman miring, ia benar - benar tidak menyangka jika wanita yang semalam ia temui di tempat terlarang itu juga pernah bekerja di perusahaan terbaik milik lim yoona, Rivalnya. Mempunyai kepribadian ganda, sama seperti...