Yoongi terkekeh melihat anak kecil itu yang terlihat lucu karena protes pada pamannya.
Melihat Taehyung, membuat Yoongi teringat pada adiknya. Di mana, sewaktu Seokjin masih seusia Taehyung, Seokjin selalu protes dan meraju jika Yoongi usil padanya.
"Seokjin~ah. Hyung sangat merindukanmu" batinnya.
-
-
-Seokjin merapikan pakaian anaknya. Hari ini sebenarnya masih masa liburan, hanya saja ia tahu bahwa di bulan ini, pendaftaran siswa baru di buka.
Seokjin sengaja membawa Jungkook untuk mendaftar di sekolah barunya. Ia sudah jauh-jauh hari menabung untuk sekolah Jungkook.
Selama ini juga, Seokjin sering kerja serabutan. Setiap jam 4.30 ,Seokjin sudah pergi bekerja mengantar koran juga susu ke rumah pelanggan, sebelum Jungkook bangun dari tidurnya, Seokjin sudah kembali ke rumah. Seokjin juga bekerja mengantar makanan, dan ia sering mengajak Jungkook ikut dengannya bekerja di rumah makan, meski hanya sekedar mencuci piring, membersihkan lantai dan membuang sampah, dan pemilik rumah makan sengaja memberinya pekerjaan itu, agar Seokjin tidak sering meninggalkan anaknya sendiri disaat ia bekerja. Selain itu, sore hingga malam hari Seokjin juga bekerja sebagai cleaning service di Rumah Sakit, dan lagi, ia selalu mengajak Jungkook, bahkan hingga Jungkook tertidur karena menunggu ayahnya selesai bekerja.
Seokjin sengaja ingin menyekolahkan anaknya, agar anaknya tidak putus sekolah karenanya, lagi pula Jungkook juga bisa di titipkan di penitipan hingga pekerjaannya selesai.
Hari ini Jungkook terlihat ceria di gendongan Seokjin. Ia selalu bersenandung dengan suara cemprengnya tapi masih terdengar merdu untuk anak sekecil dirinya.
Seokjin selalu tersenyum mendengar senandung anaknya entah lagu apa yang dinyanyikan Jungkook. Karena menurutnya, Jungkook selalu bernyanyi sesukanya, dan mengarangnya sendiri.
"Jungkook kalau sudah besar, mau jadi penyanyi ya?" tanya Seokjin.
"Iya. Kookie mau jadi penyanyi biar uang banyak punya" jawabnya dengan kalimat yang kurang benar.
"Biar punya uang banyak" ucap Seokjin membenarkan.
"Hihihi. Iya" jawab Jungkook tertawa malu karena ayahnya membenarkan kalimatnya barusan.
"Appa, Kookie sekolah gak jauh dari rumah?" tanyanya
"Maksud Kookie jauh dari rumah?" tanya Seokjin dan membenarkan kalimatnya lagi, "Eum" angguknya.
"Appa ingin Kookie sekolah tidak jauh dari tempat appa bekerja. Jadi saat appa pulang bekerja, appa bisa jemput Kookie" jawabnya.
"Oooo" ucap Kookie dan memajukan bibirnya membentuk huruf O.
-
-
-Di tempat lain. Lebih tepatnya di dalam mobil. Seorang pemuda tampan berusia sekitar 25 tahun, dan ia merupakan seorang Dokter muda. Ia bernama Jeong Hoseok. Saat ini ia sedang bersama keponakannya yang lucu, berwajah imut dan tubuhnya agak bantet karena keponakannya suka sekali ngemil dan ngemut lolipop.
"Chimchim, senang tidak kalau chim sekolah?" tanyanya pada keponakannya yang terlihat sibuk bermain mobil-mobilan di atas dashboard.
"Cenang lah. Chim jadi punya teman banyaaaak" jawabnya dan masih fokus dengan mainannya.
"Banyak teman" ujar Hoseok membenarkan kalimatnya.
"Kenapa cih. Camcon itu plotes mulu!" sebal keponakannya, karena Hoseok sering membenarkan kata-kata keponakannya yang menurutnya salah.
"Bukan protes, Chimchim. Tapi samchon hanya membenarkan saja." jawabnya yang selalu sabar menghadapi keponakan lucunya.
"..." Chimchim adalah nama panggilan Hoseok pada ponakannya. Sebenarnya nama keponakannya adalah Park Jimin. Kenapa marga mereka berbeda? Karena kakak perempuan Hoseok menikah dengan seorang laki-laki bernama Park Jungsoo, dan marga Park keponakannya berasal dari nama ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Father and Me"
FanfictionKim Seokjin merupakan seorang siswa yang kehilangan seluruh anggota keluarganya setelah tsunami melanda kota nya. Hanya ia yang selamat, hanya saja Jantung nya bermasalah, hingga seorang wanita yang baik hati mendonorkan Jantung untuknya setelah i...