Jika dia milikmu dan
memang ditakdirkan untukmu,
dia pasti kembali.
Dengan cara apapun itu.
-----o(O)o-----
AdhyasthaErlang_
Gmn? Kamu lucu hahah
Today, 16.45 PM
Apa maksutnya? Dia tidak mungkin sakit jiwa kan? Kalaupun psikisnya terganggu,sudah dipastikan dia tidak akan lolos tes taruna Akademi Militer. Atau dia tertekan terus jadi seperti ini? Aih ngarang sekali.
Sungguh aku tidak mengerti apa maksudnya. Siapa juga orang yang akan mengerti, kalau tiba tiba ada sebuah direct message di instagram yang isinya 'Gmn? Kamu lucu hahah' padahal sebelumnya tidak ada obrolan apapun. Ingin membalas juga aku ragu dan malu.
Aku masih mencoba berfikir, menerka- nerka, sebenarnya dia ini salah kirim atau bagaimana? Tapi sepertinya tidak mungkin.
Dengan ragu aku mengetikkan balasan pesan untuknya. Menurutku itu lebih baik daripada aku harus terpenjara oleh rasa penasaran.
Aleanamhs
Maaf, mksudnya gmn ya?
Sepuluh menit telah berlalu, pesan darinya lagi dan lagi muncul di notifikasi handphoneku yang berwarna gold itu.
AdhyasthaErlang_
Hrsnya saya yg nanya
Aleanamhs
Kan kakak duluan yg dm saya.
Saya jdi bingung ini.
AdhyasthaErlang_
Kmu duluan, bkn saya. Isi dm kamu lucu dan aneh. Mau saya ssin?
Aleanamhs
Boleh
Yup, aku membalas DM nya. Balasan yang anehkah? Ah aku tidak peduli, yang penting masalah ini segera terselesaikan dan tidak menimbulkan kesalahpahaman. Lagipula jiwa ingin tahu-ku meronta terus minta dijelaskan haha.
Aku harap cemas menanti hasil screenshot Pangeran Kutub Utara. Sedari tadi tidak ada yang menarik di handphone ku selain pesan darinya, Sekalipun benda ini sesekali bergetar menandakan ada notifikasi lain yang masuk karena memang aku buat mode vibrate on silent.
Karena lelah berdiri, aku kembali ke posisi semula, yaitu duduk di kursi yang ada di balkon kamarku. Lalu menyeruput jus wortel dingin yang sedari tadi aku diamkan.
Benda balok kecil itu bergetar lagi. Dengan semangat empat lima aku langsung mengambil dan menyalakan layarnya yang tidak dikunci.
Hai, salam kenal. Aku alea binti
kacang ijo kak ^^
Itulah yang aku baca. Benar, aku tidak salah. Aku sudah membaca hasil screenshot itu hampir sepuluh kali dan hasilnya tetap saja sama.
Otakku segera memutar memori-memori kecil yang tersimpan dengan tidak rapihnya. Tetapi sarafku bekerja dengan cepat dan dari sinilah aku mulai menuduh Farrel sebagai pelakunya.
Jika diingat-ingat, satu satunya orang yang sempat meminjam handphoneku beberapa hari belakangan ini adalah Farrel. Ketika di kantin sekolah waktu itu tepatnya.
Jiwa psikopat muncul ketika mengingat ini. Rasanya aku ingin sekali segera menemui Farrel dan menenggelamkan lelaki itu ke laut. Dia kan sudah mempermalukanku. Ah ya Tuhan jadi aku harus bagaimana?
