27

512 64 29
                                    

HAI WANKAWAN BACK AGAIN DENGAN AUTHOR REDJEH.
Always redjeh:').

Hari ini hari yang ditunggu Guanlin sama Jinyoung, mereka udh siap mau ijab kabul. Jinyoung masih gugup dia grogi gimana gitu, Dia udh didepan kaca liatin muka dia. Jinyoung heran kenapa ayah sama bunda plus ortu Guanlin milihin bju kaya gini ke jinyoung.

DIA KAN COWOK!!! UDAH MAH BERBATANG BUKAN BOLONG 2Jinyoung malu banget, pipinya merah lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


DIA KAN COWOK!!! UDAH MAH BERBATANG BUKAN BOLONG 2
Jinyoung malu banget, pipinya merah lagi. Dia senyum sumringan tpi mesem lagi gegra nih baju, Jinyoung bingungkan.

"Jinyoung? Ayok samperin ayah gih. Sebentar lagi tuh." Luhan dengan senyum memanggil Jinyoung.

Bruk!!

Jinyoung memeluk luhan erat. Dia nangis gemay gitu.
"Hiks youngie gk mau gede hiks... Mau tetep jdi hiks.. Anaknya bunda yang hiks.. Kecil." Mendengar Ucapan Jinyoung Luhan mengelus rambut Jinyoung mengecup dahinya sayang. "Youngie tetep jadi anak bunda yang manis dan kecil, jangan nangis sayang nanti dedeknya Juga nangis. Sedih liat mommynya nangis, plus youngie harus jaga cucu bunda ya?." Jinyoung mengangguk dan menghapus air matanya. Dia kembali tersenyum dan menarik nafasnya.

"Youngie akan menjaganya dengan sepenuh Jiwa." Luhan menggandeng Jinyoung menuju sehun. Sehun meraih tangan  mungil putri eh putranya, demi apapun Jinyoung sangat cantik.

Jinyoung tak hentinya tersenyum dan menatap Mata Guanlin yang juga tersenyum penuh arti, Jinyoung berjalan dengan  sehun menggandeng tanganya.

"Ayah tau kau gugup Jinyoung, kau putra ayah yang membanggakan ayah. Memberi keturunan dan sangat cantik." Sehun berbisik pada Jinyoung, Menurut Jinyoung Sehun adalah ayah yang sangat sangat sangat Dia sayang.

Sudah berada didepan Guanlin, sehun memegang  tangan Guanlin, lalu sehun kaitkan dengan tangan Jinyoung.
Tak hentinya mereka tersenyum manis, bahagia mereka rasakan saat ini.

"Guanlin ayah titip Jinyoung kepada mu. Jika kau membuatnya menangis, ayah tak akan segan segan mengambil nya kembali dari mu." Guanlin merinding seketika, dia jdi teringat Eunwoo dengan Om Jong up.

"Baiklah. Park Guanlin apakah kau bersedia menerima Bae Jinyoung sebagai pasangan hidupmu, dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit, kaya maupun miskin?." -Pendeta

"Saya bersedia."-Guanlin.

"Bae Jinyoung. Apakah kau bersedia menerima Park Guanlin menjadi pasangan hidupmu, dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit, kaya maupun miskin?."-Pendeta

"Saya bersedia."-Jinyoung.

"Baiklah. Saya nyatakan kalian menjadi pasangan suami istri, Sah dimata Tuhan dan Sah dimata hadirin. Saya persilahkan mencium pasangannya."

Guanlin mencium bibir Jinyoung, memeluk pinggang Istrinya. Hanya menyatukan  tidak ada lumatan, hanya ada kecupan bahagia, Haru, dan senang.

"neoleul saranghae, Nae anae ya."
Aku mencintaimu istriku.

"nado neoleul saranghae, nae nampyeon."
Aku juga, mencintaimu suamiku.









END

















Pi boong:)

SKIP.

Sudah 3bulan Sejak pernikahan Guanlin dan Jinyoung, mereka tidak sekolah lagi. Guanlin sudah mampu meneruskan perusahaan  Chanyeol. Dan Jinyoung yang sedang mengandung.

Hari ini libur, Jinyoung dan guanlin akan memeriksa kandungan  Jinyoung yang sudah memasuki 6bln. Yey!! Ponakan:).

Guanlin sama Jinyoung udh ada diruangan dokter, tinggal liat hasilnya. Ngomong² anak pandeep kembar ya.
"Guanlin Jinyoung, Kandungan nya baik baik saja. Dan mereka sepertinya aktif  sekali ya.." Ucap dokter bername tag Hoshi tersebut.

"Ya dia sangat aktif Bahkan Jinyoung sering kali muntah. Dan lebih lagi mereka berdua." Guanlin terkekeh geli bagaimana Jinyoung waktu itu menahan tendangan kecil anaknya.

"Apa kalian ingin ku beri tau kelamin anaknya? Atau Menjadi kejutan saja?." Tanya hoshi kepada kedua pasangan muda ini, hahhh dia jadi kangen istrinya.

"Biarkan jadi kejutan saja, aku menerima apa adanya mereka." ucap Jinyoung sambil mengelus perutnya sayang.
Guanlin mengangguk menyetujui jawaban Jinyoung.

"Baiklah kalau begitu kami pulang dulu ya dokter, terima kasih atas pelayanan anda." Guanlin menggandeng Tangan Jinyoung lalu membawanya sampai mobil.

SKIP!!!

Guanlin dan Jinyoung sedang menikmati pop corn dengan Guanlin memangku Jinyoung, karna Jinyoung sangat manja dan chubby saat ini.

"Alinie? Bae emmm... Eheheh."

"Ada apa Jinyoung? Kau ingin muntah? Ingin minum? Atau mengidam?." Tanya Guanlin dengan cepat.

Tiba tiba tangan Guanlin ditarik Jinyoung ke atas perutnya, lalu dia ikut menggenggam  tangan  Guanlin.

"uhmm.. Usap perut baeby alinie, akhir akhir ini kau sangat sibuk. Dan anak mu merindukan daddynya." Ucap Jinyoung sambil menundukan kepalanya lalu ada semburat merah disekitar pipinya. Ahh manis sekali istrimu ini Guanlin.

Guanlin tersenyum lalu meletakan kepalanya dipundak sang istri, sesekali mencium leher Jinyoung semakin hari semakin wangi bayi dicampur apel itu.

"Aku menginginkan Jatah ku baeby, sudah 3bln ini aku belum mendapatkannya." bisik Guanlin membuat Jinyoung bergidik dan merinding.

Jinyoung hanya menganggukan kepalanya, tpi dia jujur menginginkan Guanlin. Tapi dia sangat malu mengatakan itu.

"Let's play youngie baby."

"Tetapi perlahanlah Guanlin, ada anakmu didalam ku." Guanlin mengangguk dan membawa Jinyoung kekamar.













TBC.

VOTE AND COMMENT WANKAWAN.
SEKARANG AUTHOR DAH TAU CARANYA JANJI SUCI AYEY!!!

MAAF KALO CERITA NYA KURANG MEMUASKAN KALIAN PARA ANAK ANAK PANDEEP.

BYE SEMWAHHH

(4 Jan 2019.)

MY RIVAL; MY LOVE (PANDEEP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang