[1]

73 14 31
                                    

Suara derapan kaki kuda terdengar di seluruh penjuru hutan belantara. Erang kesakitan, dan tebasan pedang terjadi di seluruh tempat. Mereka salah satu dari ras mitologi terkenal.

Centaur.

Tak ada satupun manusia yang dapat mengetahui dimana keberadaan mereka. Lambat laun, dimata para manusia pun, mereka dianggap hanyalah sebuah makhluk legenda dari dongeng kanak-kanak semata, tanpa diketahui keberadaan aslinya. Namun, terdapat satu hal yang pasti yaitu...

Mereka nyata, dan ada.

Tempat kediaman mereka adalah puncak dari sebuah gunung tertinggi. Di mana jarang sekali ada manusia yang mampu menggapainya. Mereka yang telah melihat sosok Centaur ini, tidak akan mampu untuk kembali, itulah peraturan turun menurun para Centaur.

"Apa kau tidak akan pergi? Kita semua harus bersiap atas kelahiran keturunan baru ini," ucap sesosok Centaur yang sudah mengenakan zirah perangnya lengkap dengan sebuah pedang.

Matanya memperhatikan sesosok makhluk yang satu ras dengannya. Ia terlihat sedang sibuk dengan barang-barangnya. "Aku akan segera pergi, kau pergilah terlebih dahulu. Lagi pula untuk apa mengenakan zirah perang?"

"Keturunan ini, lahir di bulan di mana rasi bintang Sagittarius akan bersinar sangat terang, dan kau pasti sudah mengerti bukan apa maksud dari ucapanku," ucapnya melirik ke arah temannya.

Makhluk tersebut menganggukkan kepalanya. "Keturunan sang Raja, penerus ras kita, juga yang terkuat dan abadi. Betapa beruntungnya anak itu."

...

Matahari perlahan menghilang, dan terangnya di gantikan oleh terang sebuah bulan. Sebuah api unggun berkobar kobar di tengah indahnya malam. Suasana dingin menyelimuti seluruh penjuru gunung tersebut.

Dan sebuah ritual dilakukan. Para Centaur berdiri tegak membentuk lingkaran dan melingkari api unggun tersebut. Sementara di sebuah tenda, terdengar seorang wanita setengah kuda yang mengerang kesakitan. Tak lama, sebuah suara tangisan memecah sunyinya malam.

"Sang pemimpin telah lahir!" teriak sesosok Centaur dari dalam tenda, ia membawa keluar makhluk tersebut dan memberikannya kepada pemimpin ras Centaur.

Pemimpin tersebut menatap keturunannya yang akan menjadi pemimpin berikutnya. Sudut bibirnya terangkat ketika melihat betapa imutnya anaknya. Bayi Centaur tersebut berhenti menangis dan meraih sebuah panah di punggung ayahnya.

Pemimpin ras tersebut tampak terkejut. Kedua tangannya terangkat tinggi sembari memegang anaknya yang baru saja lahir. "INILAH PEMIMPIN KALIAN BERIKUTNYA!"

...


Berpuluh-puluh abad telah di lewati oleh sesosok Centaur yang memiliki bulu berwarna putih bersih. Ia adalah makhluk abadi, dan ia juga telah melihat begitu banyak orang terdekatnya mati.

"Darren!" panggil sesosok Centaur. Darren yang merasa terpanggil pun menoleh untuk menatap sosok yang baru saja memanggilnya.

Darren Andrea, sesosok Centaur berbulu putih, dan rambut putih yang lahir di rasi bintang Sagittarius, berusia puluhan abad karena dirinya adalah makhluk abadi, dan merupakan pemimpin dari ras Centaur selama berabad-abad ini.

Entah apa yang akan dirinya lakukan untuk mengisi keabadiannya, yang pasti bagi dirinya. Abadi tidak sebagus yang kalian bayangkan. Abadi membuat dirinya merasa sangat tersiksa ketika melihat banyak orang terdekatnya mati satu persatu, dan dirinya tidak dapat berbuat apapun.

Greek Mythology: CentaurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang