Darren kembali dengan tangannya yang membawa seekor Centaur cilik. Manik Violet Darren memperhatikan anak tersebut, tak ada lagi iris mata hijau jernih yang menatapnya bahagia.
"Mengapa aku harus hidup seperti ini," gumam Darren yang menundukkan kepalanya. Seluruh orang dari ras tersebut memperhatikan pemimpin mereka yang tampak sangat sedih.
"Siapa orang tua dari anak ini?" ucap Darren yang masih menundukkan kepalanya. Secara perlahan sepasang Centaur keluar dari gerombolan dengan raut wajah yang menangis.
Darren melangkah perlahan sembari memberikan anak tersebut kembali ke orang tuanya. Jika saja anak tersebut sudah dewasa, mungkin ia hanya akan mengalami kebutaan. Namun, yang terkena panah tersebut adalah seorang anak yang masih berumur sangat muda.
Kedua orang tua tersebut menunduk sembari menangis tersedu-sedu ketika melihat wajah tak berdaya anak mereka. Suasana yang melatar belakangi kejadiaan ini sangatlah sunyi. Seluruh kawanan Centaur tersebut tampak turut berduka atas kematian anak tersebut.
"Ba-bagaimana dengan orang yang membunuhnya?" tanya Ibu dari anak tersebut.
Darren menundukkan kepalanya. "Aku membunuh manusia tersebut." Ibu anak tersebut kembali terisak pilu.
"Terima kasih sudah membalaskan dendam anak kami," ucap Ayah anak tersebut kepada Darren. Darren membalasnya dengan anggukan kepala.
…
Lagi-lagi satu abad dihabiskan oleh Darren tanpa senyuman di bibirnya. Mungkin sudah menjadi takdirnya jika tersenyum pada seseorang maka sudah manjadi takdir bagi orang tersebut untuk mati.
Dengan tatapan mata yang kosong Darren berjalan menyusuri hutan dan menuju ke arah sungai untuk meminum beberapa air. Tenggorokannya kering setelah berjalan cukup jauh dari sarang para Centaur.
'Duk
Sebuah suara barang yang membentur batu terdengar di telinga Darren. Ia segera bangkit berdiri dan meraih busurnya bersama dengan anak panahnya.
"Siapa!" teriak Darren. Walaupun suaranya telah cukup kuat untuk membuat takut orang yang mendengarnya, tapi tak ada satupun orang yang menampakkan diri.
Darren pun memutuskan untuk berjalan ke arah sumber suara. Langkahnya sangat lambat, dia benar-benar siaga saat ini, mungkin saja nanti tiba-tiba sesosok makhluk akan menampakkan diri dan menyerangnya.
Dan
'Pluk
Benar saja ternyata tiba-tiba seseorang keluar dari batu tersebut kemudian menyerang Darren dengan sangat kuat. Tapi satu hal yang membuat Darren tidak melepaskan anak panahnya.
Orang tersebut, melempar Darren dengan sebuah hal yang masuk tepat ke mulutnya, dan rasa barang tersebut sangat enak.
Orang tersebut segera bangkit berdiri daei batu dan tertawa bangga, ia berkacak pinggang sembari menatap Darren. "Terima tuh snack. Lagian makhluk macam apa kamu," ucapnya.
Darren menatapnya bingung. Dia melepaskan jajan yang berada di mulutnya dan melemparnya ke sembarang arah. Dia kembali mengangkat busurnya dan membuat manusia yang berdiri di atas batu tersebut meringkuk ketakutan seketika.
"Heh, di mana rasa bangga yang baru kamu tunjukin," ucap Darren dengan wajah datar ciri khasnya.
Manusia tersebut tampak tak terima di ejek oleh Darren. Ia kembali berdiri dan memasang pose pereman walau sebenarnya sangat tidak cocok untuk dirinya yang mengenakan pakaian seorang pendaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Greek Mythology: Centaur
Fantasy[HIATUS] Dia adalah ras mitologi dengan kemampuan tempur terhebat. Sekumpulan makluk mitologi dengan kemampuan memanah, berpedang, dan berlari yang sangat hebat. Tak ada satupun peperangan yang akan kalah dengan mudah jika ras Centaur memiliki cam...