"Apakah kelas akan baik-baik saja ya, jika ku tinggalkan?" Gumam (Y/n) seraya membayangkan berbagai kemungkinan di kepalanya, karena jarang sekali ia meninggalkan kelas seperti ini. Apalagi hanya untuk seorang murid yang sakit perut."Tenang saja seonsaengnim. Aku rasa mereka hanya akan ber-iri-iri ria karena seonsaengnim meninggalkan mereka dan lebih memilih untuk menemaniku." ucap Haechan seraya tersenyum riang.
"Ya! kau ada-ada saja Haechan-ah. Aku menemanimu karena kau tidak ingin ke UKS. Oh iya, omong-omong, bagaimana keadaan perutmu? Masih sakit?"
"Ah, eh... iya." Haechan kembali memegangi perutnya. "Dan sekarang, sepertinya kepalaku juga."Haechan yang sedari tadi berjalan di dekat tembok, tiba-tiba terduduk lemas. (Y/n) yang melihat, langsung berjongkok dihadapan Haechan dengan wajah khawatir.
"Kau baik-baik saja ?""Tidak. Jantungku berdebar-debar, bagaimana aku baik-baik saja ?"
"Haechan-ah, aku serius (bertanya)."
"Jika seonsaengnim serius, maukah seonsaengnim menjadi pa-"
"(Y/n) SEONSAENGNIIIM !"Mendengar teriakan itu, spontan (Y/n) dan Haechan menoleh.
"Ada ap-"
"Seonsaengnim, ikut aku !" ucap orang tersebut yang kemudian menarik tangan (Y/n) agar ia mengikutinya. Meninggalkan Haechan yang masih terduduk di atas lantai dengan wajah kesal."Dasar MARK LEE SIALAN !"
-Next ?-
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Seonsaengnim
Fanfiction"Jadi, inti dari permainan ini adalah... siapa cepat, dia dapat. Kita mulai ketika seonsaengnim sudah memasuki ruang kelas ini." . . . . . . . . Ketika seorang seonsaeng menjadi perebutan. Apakah yang akan terjadi ?