ep. 13

10.2K 1.9K 269
                                    

Adakah yang menunggu?
Jangan lupa vote dan comment ya kalau kalian suka, terima kasih!

❤❤

Cahaya lampu adalah pertama kali yang aku lihat ketika membuka mata. Aku mengerjapkan mata beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya. Aku terbaring di kasur tapi ini bukan di rumah sakit melainkan kamar hotel ku.

"Akhirnya kau bangun," aku berusaha untuk bangun tapi Yoonoh menahan pergerakanku.

"Ada apa?" tanyaku yang masih sulit untuk mengingat semua kejadian yang terjadi.

"Kau meminum sesuatu?" tanya Yoonoh. Aku mencoba mengingat apa saja yang terjadi sekaligus mengingat apa yang aku minum atau makan kemarin.

"Bukan makanan atau minuman ketika bersama ku."

Sial, aku sempat minum segelas champagne yang diberikan oleh pelayan ketika berkeliling sendiri ketika Yoonoh bertemu dengan salah satu rekan kerjanya.

"Aku minum segelas champagne ketika kau bertemu dengan rekan kerjamu." Yoonoh menghela napasnya kemudian mengusap wajahnya.

"Seharusnya aku tidak meninggalkan mu sendirian kemarin. Champagne yang kau minum sepertinya sama seperti yang diminum oleh tuan Wong. Ia juga tidak sadarkan diri setelah beberapa jam." aku merinding ketika Yoonoh menjelaskan jika tuan Wong juga tidak sadarkan diri tapi kenapa reaksinya di tubuhku lambat? Apa mungkin karena aku hanya minum seperempatnya?

"Kau kembali saja ke Korea biar Jaemin yang menemani aku di Beijing." aku menolak.

"Kau pasti terlalu shock Soeun."

"Aku tidak apa-apa Jaehyun."

"Apa yang akan terjadi di Beijing mungkin akan lebih parah dari ini Soeun." Yoonoh menatap ku lekat-lekat yang membuatku seakan terhipnotis olehnya.

"A-aku tidak apa-apa." aku meyakini Yoonoh yang membuatnya menghela napas.

"Baiklah," Yoonoh duduk di kasur kemudian merengkuh badanku. Awalnya aku cukup terkejut namun akhirnya menyandarkan kepalaku di bahunya.

Terkadang sebuah pelukan itu memang dibutuhkan apa lagi dalam suasana hati yang kacau.

"Inha hanya mantan kekasihku. Ia juga sudah menikah dengan pria kaya." aku tidak bertanya tapi aku membiarkan Yoonoh bercerita. Mungkin ia sedang sedih melihat mantan kekasihnya yang sangat cantik itu.

"Awalnya aku sayang sekali dengan Inha namun aku mengetahui kebusukannya dan perasaan sayangku berubah menjadi rasa jijik? Inha itu baik hanya lingkungannya yang membuat ia seperti itu." Yoonoh melepaskan pelukannya lalu menatapku lamat sebelum akhirnya tangannya terulur untuk mengelus rambutku yang sedikit berantakan karena baru bangun.

Jantung, mari kita bekerja sama sedikit ya? Kau bisa kan?

"Apa benar yang bajingan Taeyong katakan itu?" aku sebenarnya ingin mendorong Yoonoh untuk menjauh karena posisi ini sangat tidak nyaman untukku dan jantungku.

"Yang mana?" tanyaku berusaha lupa walau sebenarnya aku masih ingat betul perkataan Taeyong beberapa waktu lalu.

"Kalau kau mantan kekasihnya?" tanya Yoonoh yang membuatku menghela napas malas. Aku pikir awalnya setelah menjawab Yoonoh seperti itu ia akan mengubah topik pembicaraan tapi ternyata ia malah menanyakan hal itu.

"Iya, dulu sewaktu SMA sampai kuliah." jawabku dengan acuh karena aku sangat malas membahas tentang Lee bajingan Taeyong.

"Mengapa kalian berpisah?"

Fell in Love with The Boss -JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang