ep. 16

10.4K 1.8K 223
                                    

Aku tergeletak di atas kasur dengan nafas yang tersengal-sengal. Jung Yoonoh itu hanya bisa merepotkan saja sejak tadi. Kami baru sampai di Beijing dan ia sudah merepotkan saja. Mana ada bos yang menyuruh sekretarisnya pergi ke mini market hanya karena ingin makan es krim? Bukan itu saja, aku harus bolak-balik hampir dua kali karena mendadak ia ingin makanan ringan juga.

"SOEUN!!"

"Bajingan itu," desisku sebelum menjawabnya dan menghampirinya di ruang kerja. Sepertinya semua kamar hotel yang ia tinggali akan memiliki ruang kerja. Biarlah, ia orang kaya jadi uangnya tidak akan habis begitu saja.

"Ada apa tuan Jung?!" tanyaku sinis yang membuatnya menatapku dengan satu alis naik.

"Aku bosan," ujarnya.

Aku melirik ke arah jam dinding dan waktu sudah menunjukkan pukul setengah tiga subuh dan katanya ia bosan? Aku sepertinya harus lebih cepat menyerah dalam misi ini. Sudah ketahuan ditambah ia makin banyak tingkah.

"Aku mengantuk," ia menatapku kemudian beranjak dari duduknya dan masuk ke dalam kamarnya begitu saja.

Aku kembali ke dalam kamar dan merebahkan badan sambil menatap langit-langit, memikirkan apa yang akan terjadi padaku selanjutnya.

"Ayo pergi," aku belum sempat protes namun laki-laki ini lebih dulu menarik tanganku yang membuatku hampir terjatuh jika ia tidak memegang tanganku dengan erat.

"Kita mau kemana Jaehyun?" tanyaku ketika menyadari ia mengenakan pakaian santai.

"Main bowling,"

Aku harus memberi tahu ketua Moon jika laki-laki bernama Jung Yoonoh ini suka sekali memerintah dan tidak ingin dibantah- oh! Jangan lupa sifatnya yang suka seenak jidat itu.

Aku memilih untuk duduk dan memperhatikan Yoonoh yang sedang mengikat tali sepatu khusus bowling.

"Rambutmu panjang juga," aku langsung menarik tanganku yang kurang ajar ini.

Mengapa tanganku membelai rambutnya? Gila ya?!

"Aku belum sempat potong lagi pula aku tidak merasa terganggu." ujarnya dengan senyuman manis yang membuatku pipiku memerah.

"Kau sangat lucu ketika malu seperti ini," ia menyetarakan tingginya dengan tinggiku lalu menatap mataku.

"Lihat aku bermain ya,"

Mungkin aku lebih sibuk mengontrol detak jantung ketimbang melihatnya bermain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin aku lebih sibuk mengontrol detak jantung ketimbang melihatnya bermain.

Ia terlalu sempurna walau ia suka mengoceh dan banyak mau tapi tetap saja ia terlalu sempurna di mataku.

"Strike- bagaimana menurutmu?"

"Y-ya? Kau hebat," aku sedikit gagap karena sedari tadi aku tidak memperhatikan permainannya- aku fokus memandangi wajahnya.

Fell in Love with The Boss -JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang