Chapter 1

162 5 0
                                    

Hari-hariku penuh dengan kejutan, mulai dari hantu yang begitu seram, hantu yang hanya diam tetapi ada tujuan lain, dan teman-temanku yang merasa heran dengan tingkah laku ku.

Suara gemercik air terdengar dari luar rumahku, langit yang begitu gelap, udara yang sangatlah dingin, menyelimuti seisi rumahku.

"Hmm enak kali ya.. minum yang anget-anget" ucapku sambil sesekali melihat laptop. Akupun beranjak dari tempat tidurku. Langkah demi langkahku keluar dari kamar menuju dapur.

"DOORRRRR!!" Seorang anak cowok sedang mengkagetkan Elna

"Aaaaaaaaaa" pekikku. Aku terkejut dibuatnya. mataku membulat saat apa yang aku liat. "Iihhhhh ka Iqbaal jail banget, untung bukan hantu" ucapku lesu penuh syukur.

"Yeuhhh hantu mulu hantu mulu, wajah kakak ganteng begini juga disamain sama hantu" ucap Iqbaal sambil cengengesan.

Lalu aku menghiraukan ka Iqbaal dan langsung pergi kedapur.

"EH KAKAK DISINI LAGI MGOMONG" teriak Iqbaal.

"Huft" dengusku. "Gatau apa jantung aku tuh cuma ada satu, kalau tbtb jantungan kan berabeh" dumelku sambil membuat susu jahe didapur.

Krek....

Tuk..tuk..krekk

"SUARA APA ITU??" Teriakku. "Ka Iqbaal jangan jail lagi deh" ucapku sambil melihat seluruh penjuru dapur.

Tolonggggg

Kreekk...

"Duh gw jadi merinding gini sih, ka Iqbaal, mamah... jangan bercanda dong," ucapku.

Sunyi

Tidak ada jawaban dari Iqbaal maupun mamah, akupun berbalik badan menyusuri sumber suara tersebut.

"Siapa kamuuuu" perlahan langkahku mendekati suara itu, dengan mulut ku yang terus membaca doa.

Kubuka jendela dapurku, laluuu

"Ka-kamu.. Siapa? Jangan hujan-hujanan, lebih baik kamu pulang" ucapku pelan.

Ternyata dia itu seorang wanita, masih memakai baju sekolah, dan dia menunduk dengan ditutupi rambut panjangnya.

< Aku mau pulang, tapi aku gabisa pulang, tolong aku, tolong >

"Tunggu dulu, kamu ini kayaknya bukan manusia, tolong jangan ganggu aku, aku gabisa tolong kamu, maaf yah" aku sangat ingin menolongnya tetapi aku gabisa.

< Hihihihiiiiii aaa hiiihihi> dia tertawa dengan wajahnya yang sangat menakutkan.

Aku langsung menutup jendela dapurku, telingaku, ku tutup dengan kedua tanganku, aku sangat males mendengar kuntilanak tertawa. Aku pun lari menuju kamar.

"Ehhh cepet banget lu jalan kekamarnya" pekik Iqbaal yang sedang asik menonton tv diruang tamu.

Wajahku menatap tepat dihadapan ka Iqbaal. "Kak didapur ada kuntilanak, hati-hati aja, soalnya dia ketawa mulu" aku mencoba menakutinya.

Iqbaal pun bangkit dari tempat duduknya sambil mematikan tv.

"Eh serius de, ogah ah gw mau kekamar dah " ucapnya ketakutan.

"Dadahhhhh ka Iqbaal" ucapku sambil lari.

Suara langkah ka Iqbaal juga terdengar sesaat "hahaha ternyata ka Iqbaal masih suka takut haha" ketawaku saat sudah dikamar.

"Huuuuhh anget banget," aku kembali membuka leptopku "hujannya masih awet banget, ga berhenti-henti" gumamku.

( Elna main yuk )

Aku melihat merekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang