Chapter 5

43 1 0
                                    


Hallo Author kembaliiii, membawa update'an selanjutnya hahaha..

MAU BILANG NIH

kalau setuju cerita nya diupdate terus. klik vote ok:) karena vote dari kalian membantu Author banget:) supaya melanjutkan ceritanya.😘😘

Ayoooo VOTE VOTE VOTE please:)

_______________________________________

"Mah, Elna berangkat sekolah dulu ya," pekik Elna kepada Rina.

FYI ( Rina nama mamah Elna )

Hari ini Elna memutuskan untuk pergi ke sekolah sendiri, katanya agar ia mandiri. Elna mengayuh sepedanya pelan, alunan musik yang terdengar dari earphonenya membuat dirinya semangat setiap hari, tanpa musik hidup Elna hampa.

"Na..nana..hmm," Elna bermonolog.

Elna sangat senang berangkat sekolah pakai sepeda. Ya, walaupun sangat melelahkan.

"Ayoooo Elna dikit lagi sampai, jangan capek -capek dulu, jangan capek!!!" Ucap Elna memberi semangat kepada dirinya sendiri.

BRUK

"Aduuhhh Elnaaaa dodol," pekik Elna sambil membangunkan sepedanya.

Yap, Elna baru saja terjatuh dari sepedanya.

"Yah..yah jangannnnnnn," pinta Elna.

Elna memanyunkan bibirnya, karena kini rantai sepedanya copot, dulu ia bisa membenarkannya sendiri. Sekarang? Ia tidak bisa dan takut kotor.

"Kenapa sepedanya?" Ucap Noel.

Noel melihat Elna dari kejauhan, langsung ia menghampiri Elna.

"Ituuu liat," tunjuk Elna tepat pada bagian rantai sepeda.

Noel tersenyum simpul, dan langsung membenarkan rantai sepeda Elna.

Elna terbelalak melihat Noel dengan rela membenarkan sepedanya, tanpa tau akhirnya pasti tangannya kotor akibat oli dirantai. "Dah selesai," Dia berdiri dan menghampiri Elna. "Punya tisu?" Tanyanya.

Elna langsung mengorek-ngorek isi tasnya, dan akhirnya ada tisu didalam tasnya.

"Sini tangan Noel, biar Elna bersihin," kini Elna memegang tangan Noel, dan membersihkan setiap oli yang ada ditangannya, sedangkan Noel menatap Elna terus-menerus.

Elna melirik keseluruh tempat, ia mencari tong sampah.

"Yah disini gaada tong sampah," Elna bermonolog.

Noel mengambil tisu kotor itu.

"Terimakasih Elna, biar ini tisu gue taro ditas, nanti gue buangin," Noel menaiki sepedanya, dan meninggalkan Elna begitu saja.

"Kok Elna ditinggal sih? Elna bingung sama Noel, tadi membantu Elna, sekarang ninggalin Elna gitu aja, dan seharusnya Elna yang bilang terimakasih" ucap Elna heran.

Lalu Elna melanjutkan kembali naik sepedanya, ia takut telat, jujur ia sangat bersyukur ada yang membantunya.

"Tumben hantu banci itu gaada digerbang," Elna heran dengan sosok hantu lebay yang tiap pagi muncul dihadapannya, dan sekarang tak terlihat.

Elna masuk kedalam sekolah sambil menuntun sepedanya, ia melirik sekilas tempat parkiran sepeda.

"Ohhh ternyata banyak juga yang naik sepeda," ucap Elna.

Selama ini Elna selalu diantar Iqbaal, ia sama sekali tidak memperhatikan parkiran-parkiran disekolahnya.

Elna berjalan menuju kelasnya, lalu ia melirik sekilas keberadaan hantu lebay.

Aku melihat merekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang