🔭 ooii] Youngk as husband

545 48 0
                                    

ara___kim

×

×

NC 18+

×

       “Sudah mandi?” tanya Youngk saat pulang.

       “Belum, tadi hujan, dingin,” jelasmu.

       “Masa mau pergi gak mandi?”

       “Iya sih.”

       “Nah nah.”

       “Nanti aja deh.” Kamu rebahan di kasur.

       “Mau dimandiin?” tawar Youngk.

       Kamu mengiyakan, “Mandiin, pake air anget.”

       “Ayo ayo, lepas bajunya.” kamu pun melepas semua bajumu. Sudah terbiasa, namanya juga pasutri.

       Youngk mengajakmu ke kamar mandi. Membawamu masuk ke bathup. Kamu duduk di dalam bathup sambil memandang Youngk.

       “Let's bath!” seru Youngk. Menyalakan shower ke set air hangat. Kemudian mengarahkannya ke bahumu. Kamu menikmati guyuran air hangat disekujur tubuhmu.

       “Mandi-mandi. Mau disabunin atau sabun sendiri?” tanya Youngk.

       “Aku mau jadi bayi!” serumu.

       “Bayi seksi?”

       Youngk tersenyum, ia mengambil botol sabun, kemudian busakan ke puff. Mengusap perlahan ke tubuhmu. Kamu meringis kegelian.

       “Sekarang kita bilas,” ucap Youngk kembali mengarahkan shower ke tubuhmu. Membersihkan busa-busa.

       “Sudah selesai ...”

       “Sudah selesai? (Y/n) sudah wangi?” ujarmu.

       “Sudah dong, yuk berdiri?” Youngk membantumu berdiri dan ke luar dari bathup.

       “Wait.” Youngk mengambil handuk putih besar dan membalut dirimu dengan itu. Kamu mengeringkan tubuhmu, mengambil pakaian dari lemari dan mengenakannya.

       “Sudah siap, kita berangkat.”

       “Sekarang, kita mau jalan kemana?”

       “Nggak tau,” jawabmu sambil menggelengkan kepala.

       “Hmmm, kalau malam begini yang ada paling ya hanya 24-h food chain, sea, park. Oh, atau kita ke gedung?”

       “Gedung? Mauuu,” pikirmu sejenak setelah itu setuju.

       “Tapi, kita nggk punya mobil dan motorku lagi dibengkel. What should I do? Take the bus?”

       “Huum, naik bus.”

       “Let's go!” Youngk menggandeng tanganmu. Berjalan ke luar rumah sampai ke Bus stop. Kamu memgikutinya.

       “Sepi ya?” katamu disela-sela perjalanan.

       “Karena sudah malam,” jawab Youngk masih menggandengmu dan tersenyum.

       “Ah busnya!” seru Youngk. Ia mengajakmu berlari ke bus yang berhenti. Youngk melompat duluan baru membantumu.

       “Shuuuuu, ahahah,” tawa Youngk langsung mengacak rambutmu.

       “Kok ketawa?” Kamu cemberut.

       “Your face, its funny.” Youngk menggesek kartu bus dua kali dan mengajakmu duduk di dua bangku.

       “Maaf ya, Im not that rich Suho yang bisa jemput naik rover,” kata Youngk sambil mempersilahkan dirimu duduk di bagian dalam.

       “Nggak apa, aku juga suka naik kendaraan umum,” jelasmu sambil mengambil duduk di bagian dalam. Youngk duduk di sebelahmu.

       “Syukurlah, but rover must be nice, so people don't get to see your pretty face. Mau sandar ala drama korea?” tawar Youngk sambil menepuk bahunya.

       Kamu bersandar pada bahu Youngk. Kamu juga menautkan jarimu pada jarinya. Youngk tersenyum dan bersandar pada kepalamu.

       “Should I buy a car? So next time we can go to a car date?”

       “Sebenarnya, kalau perlu tidak apa.”

       “Aku sebenarnya belum beli karena nggak tahu mau dipakai ke mana selain kalau lagi sama kamu. It's like... Waste of money.”

       “Bagaimana kalau van? Biar sekalian bisa kemah?” saranmu.

       “Van is a good idea, tapi nggak ada yang baru.”

       “Nggk apa, kita bisa desain sendiri, biar kelihatan baru.”

       “Baiklah.” Youngk mengangguk lalu mencium keningmu.

       “Sudah sampai!” seru Youngk.

       “Yups, itu gedungnya,” kata Youngk sambil menunjuk gedungnya dari jendela.

       “Ayo turun?” Youngk menggandengmu turun dari bis. Menyeberang dan berdiri di depan gedung yang dimaksud.

       Kalian memasuki gedung dan langsung menuju lift. Youngk memencet angka 12. Kamu semakin mengeratkan genggamanmu.

       “(Y/n), nanti kalau kita punya baby, kita ajak kesini ya? Tempat bersejarah papa sama mamanya.”

       “Huum.”

       Pintu lift terbuka. Youngk tiba-tiba memberikan backhug padamu sambil mengarahkanmu untuk jalan ke salah satu pintu. Kamu membuka pintu lebar-lebar dan angin malam menyerbu wajahmu.

       “Di sini dingin sekali.”

       “Itu kenapa aku memelukmu sekarang.”

        Hening sejenak sebelum Youngk kembali berbicara. “Aku sangat mencintaimu (Y/n). Aku ngerasa menjadi orang yang paling beruntung bisa memilikimu,” jelas Youngk mencium pipimu. Kamu memandang langit meski bintang tidak banyak.

        Youngk melepas pelukannya, berjalan ke depanmu, berjongkok, “Baby, dedek, jagoannya papa. Jaga mama ya? Jangan nakal di dalam sana, buat mama kangen terus sama papa,” kata Youngk kemudian mencium perutmu dan memeluk juga.

       “Iya papa,” jawabmu dengan suara bayi.

       Youngk kembali berdiri lalu memelukmu, memeberikan forehead kiss. “Jangan tinggalkan aku (Y/n).”

       Kamu membalas pelukan Youngk. “Aku di sini sayang, aku tidak akan meninggalkanmu.”

×

[050119]

[02] 🔭DAY6 (Random Imagine) slow updateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang