Ibayii🖤
OnlineSayaaang
Main yuu
Bosen nichMager aku baay
Ayo ah
Ga mau tau!Kemana dulu perginya?
Ke Pasar Malam
Y x g kuy
Buruan, aku udah di depan
Wait,
Setelah itu, (Namakamu) segera memakai jaket nya, hanya jaket untuk menutupi pakaiannya yang sudah berganti piyama ini. Jaketnya juga cukup besar, menutupi baju piyamanya ini, belum lagi karena angin malam yang cukup dingin. Dia segera ke halaman rumahnya yang dimana Iqbaal sedang menunggunya di sana.
"Aduh, jadi malu jaketnya di pake ama pacar." Iqbaal berucap kemudian tangannya terangkat menutupi kedua pipinya dengan senyum tertahannya.
(Namakamu) tertawa, dia memeluk jaket pemberian Kekasihnya ini. "Dingiin baay."
"Uluh-uluh, mau Ibay peluk?" Goda Iqbaal dengan tangan yang sudah direntangkan.
"Gak." (Namakamu) menggeleng polos.
Iqbaal mengerucutkan bibirnya kemudian menurunkan tangannya kembali.
(Namakamu) menatap Iqbaal kemudian menggelengkan kepalanya. Lalu pandangannya beralih menatap sepeda yang dibawa Iqbaal. Terlihat mirip sepeda perempuan, ada keranjang di bagian sepeda itu dan jok belakangnya. Warna pink pula. "Ini sepeda Teh Ody ya?" Tanya nya sambil menahan tawa.
Iqbaal melirik sepeda nya. "Iya. Ini Sepeda Teh Ody. Kalau pake sepeda aku, sayang masih mulus sepeda nya." Jawab Iqbaal sambil nyengir.
(Namakamu) terkekeh, tangannya terangkat untuk mengusak rambut kekasihnya dengan gemas.
Iqbaal terkikik. "Ayo, yang. Keburu kemaleman nanti."
Dan akhirnya mereka berangkat dengan (Namakamu) yang menaiki bagian jok sepeda dibelakang Iqbaal lalu memegang ujung jaket Iqbaal dibagian pinggang.
"Babe, aku bukan kang ojek yang kayak dipinggir jalan. Peluk dong." Sahut Iqbaal lalu menarik tangan (Namakamu) agar melingkari pinggangnya sendiri.
"Oke lets go." Ucap Iqbaal lalu mengayuh sepeda nya menuju pasar malam yang tak jauh dari sini. Rumah Iqbaal sebenarnya bertetanggaan dengan (Namakamu), oh bisa disebut depan depanan. Maka dari itu, membuat mereka sering bermain di malam seperti ini dikala bosan menyerang mereka.
"Teh Ody udah pulang? Kok tumben dibolehin make sepeda nya? Biasanya ngamuk-ngamuk." Tanya (Namakamu), ia memang cukup dekat dengan Kakaknya Iqbaal ini, Teh Ody. Ody kalau ada yang memakai sepeda nya tanpa izin suka marah marah, apalagi ke Adiknya sendiri. Entah kenapa. Tapi kalau (Namakamu) yang pake tidak masalah, gak kena marah. Aneh emang.
Iqbaal tertawa. "Teteh lagi diluar kota, biasalah Dokter gigi. Udah mulai sibuk. Dan aku minjem ini gak bilang." Ucap Iqbaal sambil tertawa lalu membelokkan sepedanya.
(Namakamu) mencubit pelan perut Iqbaal. "Suka banget cari masalah, nanti di marahin baay. Terus kalau Bunda sama Ayah udah pulang belum?" Tanya nya. Dan lagi lagi, (Namakamu) cukup dekat dengan Rike dan Herry. Sampai ia memanggil mereka juga sama seperti Iqbaal, Bunda dan Ayah. Bunda dulu rajin sekali memberinya kue kue buatannya sendiri, tetapi belakangan ini wanita itu jarang terlihat dirumah. Memang sudah mulai sibuk mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doi [IDR]
Fanfiction"IQBAAL!" Sentak (Namakamu). Bukannya menjawab, Iqbaal malah nanya balik. "Eh rambut gue udah rapih belum sih? Kemarin beli krim rambut baru eh tau nya gue diboongin, kampret kan!" Gerutu Iqbaal. "Itu sih Derita lo tai!" Jawab (Namakamu). Ini adala...