👈..sambungan

5 0 0
                                    

"Aku telah memulai sesuatu yang salah ana, aku tahu itu. Tapi aku tidak bisa meninggalkannya, ini terlalu sakit untukku"

"Apa kau tahu aini? Akupun sedang dalam memoar yang sama denganmu, seseorang datang padaku dengan sejuta perhatian padaku, tapi ini adalah kesalahan aini."

"Tidak ana, apa salahnya dengan jatuh cinta? Bukankah ini sebuah fitrah?"

Kau tersenyum padaku dan berkata.." Bukannya cinta yang salah aini, jatuh cinta adalah sifat normal manusia, apalagi di usia kita yang menuju pada pendewasaan ini. Jika kau tahu yanh sebenarnya, cinta itu suci aini, bahakan teramat suci.."

"Lalu apanya yang salah..?"

"Cara kau mencintainya aini, kau meletakkan nafsu dalam cintamu, kau jadikan cinta sebagai filter untuk hasratmu..kau mencintainya, syeitan mencintaimu, namun tuhan membencimu."

"Apa maksudmu ana? Aku tidak melakukan hal yang salah, jika kau berfikir bahwa aku melakukan hal-hal negatif maka kau salah ana..aku bahkan tidak pernah bersentuhan kulit dengannya.."

Lagi-lagi kau membalas rasa jengkelku hanya dengan senyumanmu.
"Bukan aini, aku tak pernah berfikiran seperti itu..percayalah padaku, saat kau teramat mencintainya dan menjadikan dia satu-satunya pemilik hatimu saat ini, lalu di posisi mana kau meletakkan cinta Tuhan? Akupun dahulu pernah sama denganmu, tapi kuingat kembali apa yang seharusnya aku pertahankan didalam hatiku..aku mencintainya aini, tapi aku lebih mencintai tuhanku.."

Seketika aku mulai terenyuh  dadaku terasa sesak sekali, menjalar hingga rinai mulai turun dari kelopak mataku. Perihal gelisah yang kurasa selama ini tuhan beri jawaban lewat dirinya. Bodoh sekali aku! Melupakan tuhan untuk cinta yang semu.

" Kau tau aini, ibuku pernah bilang..jika aku menyukai seseorang maka itu di perbolehkan, namun jangan mencoba untuk melanjutkannya, karna perasaan itu sangat nikmat" Kau tahu maksudnya aini? Jika kau menyukai seseorang maka jangan melangkah lebih dari rasa suka, karna kau akan bertemu dengan rasa kesenangan dan kenikmatan, dimana rasa itu sendiri yang akan membawamu pada sebuah luka.."

Terimakasih ana, sekarang aku tahu sebab kegelisahan ini terjadi..meski aku tak berbincang langsung dengannya, melainkan hanya lewat kata dari sebuah smartphone. Namun saat itu syeitan kirimkan maksiat lewat kata yang mengeruhkan hatiku.

Cinta di balik layarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang