Chapter 1-Meet Me, Tristan Herzano Abimanyu

43.6K 2K 19
                                    

Rasanya, aku selalu ketiban sial semenjak bertetangga dengan gadis tengil itu.

            Perkenalkan... namaku Tristan Herzano Abimanyu. Ya. Abimanyu yang itu. Pernah dengan Abimanyu international group? Opaku adalah pemilik perusahaan itu dan mewariskannya kepada Ayahku, Redhiza Taufano Abimanyu. Tadinya, Ayahku tidak mau menggantikan posisi Opa di perusahaan dan terus saja melakukan hal-hal yang membuat Opa marah hingga menyeret Bunda kedalam pusaran masalah bahkan nyaris meninggal dunia akibat kelakuan Om tiriku, Om Zerokha. (baca: The Sweet Devil). Untunglah semua masalah terselesaikan dengan baik. Ayah menikah dengan Bunda dan tak lama aku hadir ke dunia. Dua tahun sesudahnya, lahirlah adikku yang sangat kusayangi dan sangat cantik seperti Bunda, Gevarna Alicya Abimanyu.

            Tadinya, aku merasakan kebahagiaan yang teramat sangat besar. Ayah dan Bunda selalu memperhatikanku juga Gevarna. Setiap akhir pekan, kami sekeluarga akan pergi berlibur di villa Opa di Lembang. Sampai kemudian... malapetaka itu hadir. Di sebelah rumahku, ada sebuah rumah besar yang sudah dibeli oleh seorang pengusaha dengan dua orang anak. Kembar. Laki-laki dan perempuan. Anehnya, si kembar selalu menatapku sinis dan dingin, seolah-olah aku ini adalah makhluk luar angkasa yang nyasar ke bumi dan ingin menculik mereka!

            Sebenarnya, aku biasa saja menanggapinya. Tapi, lama-kelamaan, aku merasa kesal juga. Waktu itu, usiaku sudah menginjak angka tujuh tahun dan Gevarna lima tahun. Pun dengan si kembar, Carvian dan Casey. Mereka berdua seumuran dengan adikku. Singkat cerita, aku melihat Casey sedang duduk di ayunan dan melahap es krimnya. Wajah gadis itu terlihat lugu dan polos, tapi aku tahu dia menyimpan wajah iblis dibaliknya. Karena apa? Karena anak itu nakalnya luar biasa! Padahal, dia masih berusia lima tahun kala itu dan dia sudah bisa menjahiliku beberapa kali!

            Aku berjalan pelan-pelan untuk mendekatinya. Dari arah belakang, kutepuk punggung kecilnya sambil berteriak kencang. Casey yang kaget langsung histeris dan jatuh dari ayunan. Lututnya terkena batu kecil dan es krim yang dimakannya terlempar entah kemana. Begitu dia menoleh karena mendengar suara tawaku, dia langsung menangis kencang!

            Mati aku!

            Aku yang panik berusaha untuk menenangkannya tapi tangisannya justru semakin kencang. Sial! Ini namanya celaka dua belas! Ketika sedang berusaha membujuk Casey supaya gadis kecil itu berhenti menangis, aku mendengar suara teriakan lain yang tak kalah kencang, disusul kemudian tubuhku ditabrak dari arah belakang. Kusadari itu adalah perbuatan Carvian, Abang kembar Casey yang sepertinya tidak terima jika adik kembarnya dibuat menangis olehku.

            Kami bertiga memiliki tinggi tubuh yang sama. Masih sama-sama cebol. Saat aku berusaha menjauhkan tubuh Carvian dari atas tubuhku, tahu-tahu saja Casey sudah ikut bergabung dengan senang hati dan memukuliku.

            Hahaha... menyenangkan sekali, bukan?

            Suatu saat nanti, aku pasti akan membunuh mereka berdua!

            “Ngelamunin apa lo?”

            Nah! Suara menyebalkan itu terdengar juga setelah beberapa lama kita membelah jalanan Ibukota. Aku mendesis jengkel dan melirik sinis ke arah gadis tengil bin menyebalkan yang duduk di sampingku. Saat ini, kami sedang berada dalam mobil Lexusku untuk menuju kampus. Ayahku lah yang memaksaku untuk pergi bersama si tengil.

            Alasannya sederhana saja.

            Karena Casey Aprilia Radityan adalah calon isteriku dan kami akan menikah dua minggu lagi.

            Sempurna, bukan?

            Ya! Saking sempurnanya, aku ingin sekali menenggelamkan diri di laut. Biarlah aku bertemu dengan raja neraka detik ini juga, asalkan aku tidak dipaksa untuk menikah dengan orang yang tidak kucintai.

Abimanyu Junior's Series: Behind The ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang