Kicau burung di pagi hari membuat Casey mengerang pelan dan menggeliat. Gadis itu perlahan membuka kedua matanya dan menguap lebar. Dia rasanya enggan untuk bangkit dari kasurnya yang super duper nyaman dan empuk serta hangat ini. Casey tersenyum tipis dan menarik napas panjang. Kedua matanya kembali terpejam dan tangannya mengelus permukaan kasur yang ditidurinya itu dengan gerakan teratur. Dari atas ke bawah dan begitu sebaliknya.
Sampai akhirnya... Casey mendengar suara itu.
“Cash... bangun dari atas tubuh gue sekarang juga sebelum gue ngelakuin hal-hal yang bahkan nggak akan berani lo mimpiin di mimpi buruk lo sekalipun!”
Casey membuka kedua matanya lantas mengerjap. Dia kemudian menatap ke arah tangannya yang kini berhenti mengusap permukaan kasur. Atau, setidaknya dia menganggap apa yang ada berada di bawah tubuhnya adalah sebuah kasur. Ketika dia merasa ‘kasur’ yang ditidurinya bergerak teratur, seperti sebuah helaan napas, Casey tersentak hebat. Gadis itu langsung menjauh dan menumpukan keseimbangan tubuhnya pada dua telapak tangan yang diletakkan di atas... dada Tristan!
“Apa? Baru sadar kalau gue ganteng? Iler lo, tuh, sampai kemana-mana!”
“ARRRGGGGHHHHH!!!”
Satu teriakan keras keluar dari bibir mungil Casey. Gadis itu langsung bangkit dari atas tubuh Tristan dan berdiri tegak. Sebenarnya, tidak terlalu tegak. Karena terlalu terburu-buru, keseimbangan tubuh Casey goyah. Gadis itu menjerit nyaring dan nyaris terjungkal ke belakang kalau saja Tristan tidak cepat-cepat berdiri dan menyambar lengan gadis itu. Sayangnya, keberuntungan tidak berpihak kepada keduanya. Ganti Tristan yang kehilangan keseimbangan tubuhnya, hingga mereka berdua kembali ke posisi semula: Casey berada di atas tubuh Tristan yang jatuh ke permukaan lantai sambil mengerang keras.
“Yah... yah... yaah....” Casey langsung bangkit dan duduk bersimpuh di sebelah Tristan yang masih mengerang kesakitan dengan kedua mata terpejam. Gadis itu takut. Takut dan cemas. Matanya mulai berkaca. Jantungnya berdegup liar. Peluh dingin mulai membasahi tubuhnya. Kedua tangannya saling menggosok dan tiba-tiba saja air mata itu mengalir turun. Berikut dengan isak tangis yang mulai terdengar keras. “Tristan... hiks... elo nggak apa-apa, kan? Hiks....”
Mendengar suara lirih bercampur dengan isak tangis itu membuat Tristan berhenti mengerang dan membuka kedua matanya. Dia bisa melihat bagaimana Casey terus menggosok kedua tangannya dan menangis sambil menundukkan kepala. Mengabaikan rasa permusuhan yang selalu tercipta, juga rasa sakit yang menyerang punggungnya, Tristan bangkit dari posisi berbaringnya. Dia duduk tepat di depan Casey dan menatap cemas gadis itu. Bukan cemas dalam artian dia menyukai gadis itu. Hell, NO! Dia hanya malas dituduh yang macam-macam oleh Abang kembar Casey si Carvian yang menyebalkan itu!
“Cash? Cash, elo kenapa nangis?” tanya Tristan panik. “Hei... lo kenapa? Ada yang sakit? Luka? Kenapa?”
Casey menggeleng dan semakin terisak. Persis seperti anak kecil yang sedih karena terpisah dari orangtuanya. Tristan yang semakin bingung hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dia memegang kedua pundak isteri tengilnya itu dengan tegas, setegas tatapan matanya saat ini.
“Casey... demi Tuhan, elo kenapa? Ada yang luka? Ngomong, Cash! Jangan cuma nangis aja karena gue nggak tau kalau misalkan lo terluka atau ngerasain sakit akibat kejadian tadi!”
“Dia nggak luka.”
DEG!
Satu suara bernada datar itu mengagetkan Tristan. Laki-laki itu menoleh dan menatap Carvian yang berdiri dengan sebelah bahu disandarkan di dinding sambil bersedekap. Kedua matanya menyorot datar ke arahnya, kemudian sorot mata itu berganti sedih ketika menatap Casey yang masih menangis. Tubuh gadis yang berada dalam jangkauannya itu kini bergetar hebat. Lalu... Casey jatuh tak sadarkan diri begitu saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/22130268-288-k230818.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Abimanyu Junior's Series: Behind The Shadow
Romance-Kisah dari anak-anak Redhiza Taufano Abimanyu dan Prudence Lexnarita dari serial The Sweet Devil- Tristan Herzano Abimanyu... tampan, angkuh, dingin, masih duduk di semester tujuh di salah satu universitas swasta di Jakarta. Dipaksa menikah oleh Ay...