PROLOG
"Aduuuh... ssst, diam, oke? Duh! Gue harus gimana supaya lo bisa diam, bayi kecil? Come on, little hero, don't make me crazy like this! Gue masih muda dan nggak sudi dimasukin ke rumah sakit jiwa karena nggak bisa bikin bayi mungil berhenti nangis. Masa lo tega bikin bokap lo yang ganteng ini gila di usia muda?"
Tangisan bayi mungil yang tampan itu makin terdengar, membuat Tristan menggeram pelan. Tidak ada yang bisa dia lakukan selain berdiri di hadapan box bayi berukuran besar sambil memasang wajah aneh dengan harapan bisa membuat bayi gemuk dan menggemaskan itu berhenti menangis. Nyatanya, semakin dia memasang wajah aneh, semakin keras bayi itu menangis. Tunggu! Bunyi suara apa, itu? Aha! Tristan tahu bunyi suara apa barusan. Sepertinya, itu adalah bunyi suara syaraf otaknya yang mendadak putus.
Arrrggghhh!!!
Bayi siapa, sih, ini?!
Oh... dia lupa. Bayi ini adalah... BAYINYA!
Iya! Bayinya dengan si gadis tengil yang menyebalkan, Casey Aprilia Radityan! Itu, loh... tetangganya semenjak dia masih belum bisa berbicara dengan benar alias balita.
Wait a minute! Kalian jangan berprasangka yang bukan-bukan terlebih dahulu. Dia memang masih muda. Masih berusia dua puluh satu tahun. Masih duduk di bangku kuliah, semester tujuh dan semester depan sudah harus menyusun skripsi. Tapi, sialnya, dia malah harus menikah dengan Casey yang masih berusia sembilan belas tahun itu dan masih duduk di bangku kuliah semester tiga! Bukan... bukan married by accident tentu saja. Sekalipun dia hanya mengakui dalam hati jika Casey itu adalah gadis yang cantik, dengan dua mata cokelat terang dan jernih, hidung mancung, bibir tipis yang menggoda serta rambut panjang berwarna cokelat dan bergelombang indah, Tristan ogah menikah dengannya!
Ya! Tepat sekali!
Ayahnya yang mengerikan namun memiliki wajah tampan itulah yang memaksanya untuk menikah dengan Casey hanya karena pria itu, juga Bundanya yang cantik, menyukai gadis tengil bin begajulan bin menyebalkan bin tomboy seperti Casey!
ARRRRGGGHHHH! HE HATES HER!
"Aduh, Tristan! Lo becus nggak sih ngurusin anak? Anak lo, tuh, jerit-jerit nggak karuan dari tadi."
Nah... suara menyebalkan itu muncul juga. Tristan menoleh dan menyipitkan mata ketika dia melihat Casey yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi. Aroma strawberry menguar, menggelitik indra penciuman Tristan. Casey memang cantik. Lihat saja gerakan tangannya kala mengeringkan rambut indahnya dengan handuk. Tubuhnya seksi, itupun diakui oleh Tristan. Tapi, kalau dia tidak cinta dengan gadis itu, mau dikata apa?
"Lo, dong, yang ngurusin Revard! Lo kan emaknya!" sungut Tristan sambil kembali memasang wajah aneh. Ugh! Jangankan menghentikan tangisan Revard, menggendong bayinya saja Tristan tidak bisa!
"Siapa suruh lo ngehamilin gue? Bukannya kita udah bikin kesepakatan untuk nggak memasuki wilayah perbatasan masing-masing?!"
Tristan dan Casey terlibat perdebatan yang alot dan panas. Sampai kemudian, Tristan menarik tubuh Casey, menjatuhkannya ke atas kasur dan menarik jubah mandi gadis itu. Suara menggoda milik Casey terdengar menggema, membuat tubuh Tristan memanas. Laki-laki itu kemudian langsung... langsung... langsung...
"TIDAAAAAAAAKKKKK!!!"
Dengan satu gerakan cepat, Tristan bangkit dari tidurnya. Laki-laki itu terengah-engah. Peluh membasahi wajah tampannya. Manik cokelat terang itu menatap tajam ke depan. Kemudian, setelah merasa yakin bahwa ini memanglah kamarnya, Tristan menghembuskan napas panjang dan berdecak jengkel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abimanyu Junior's Series: Behind The Shadow
Romance-Kisah dari anak-anak Redhiza Taufano Abimanyu dan Prudence Lexnarita dari serial The Sweet Devil- Tristan Herzano Abimanyu... tampan, angkuh, dingin, masih duduk di semester tujuh di salah satu universitas swasta di Jakarta. Dipaksa menikah oleh Ay...