strawberry milk

260 36 4
                                    

Daniel's pov

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Daniel's pov

  Aku mengambil salah satu troli dan menyerahkan ke Suji, "Bawa ini." Suji ingin protes tetapi dia sadar diri maka dia membawanya, "Aku sengaja membawa ini karena aku harus membeli minuman untuk di rumah juga." kataku sebelum mendengar ocehannya, dia hanya bergumam malas dan berjalan mendorong troli mendahuluiku.

  Aku memanggilnya kebagian tempat minuman beralkohol karena dia bukannya mengikutiku dia malah jalan ke bagian tempat susu, "Girl, come here." Dia menghampiriku dengan muka datarnya, aku tidak memperdulikannya.

  Aku mengambil dua botol Hennessy, dua botol Jameson, dan tiga botol Wine Dominus dari tahun 1987, "Kau ingin susu?" Tanyaku. Suji protes dan mengatakan dia bukan anak kecil, tetapi dia mengatakan itu sambil berjalan dan mengambil satu susu stroberi.

  "Susunya kau bayar sendiri kan?" Kataku dengan wajah serius, aku berniat bercanda sebenarnya. "Kau bilang tadi di mobil 'Beli saja apa yang kau mau, uangku banyak' halah omong kosong." Suji mengambil susu itu berniat untuk mengembalikan ke tempat asalnya, aku menahan tangannya. "Aku bercanda." Dia langsung menaruh susu itu lagi dan berjalan denganku di lorong supermarket, dan sekarang aku yang mendorong trolinya.

  "Mukamu seperti seorang Gangster, kau tidak cocok minum susu stroberi." Kataku lagi mengajaknya bercanda, dia hanya menimpali dengan tawaan yang di buat-buat, "haha, so fucking hilarious, Baru saja tadi di club kau bilang aku masih di bawah umur." Aku menatapnya geli sambil berkata, "Apa hubungannya?"

  "Hubungannya, kau secara tidak langsung bilang bahwa wajahku Baby face." dia menepuk pundakku seakan akan sedang menegur dan berjalan mendahuluiku seperti orang tanpa dosa.

•••

  Suji's pov

  "Kami akan ambil dua bungkus rokok cubana double." Aku berkata kepada pegawai kasir dan Daniel dengan cepat membantah, "Satu, bukan dua."

  "Kenapa satu?" tanyaku, dan dia hanya menyuruhku diam.

  Semua belanjaan di hitung yang hanya terdiri dari berbotol-botol minuman beralkohol, satu susu stroberi dan satu bungkus rokok cubana double, Aku biasa merokok dengan rokok Esse hanya saja tadi aku mencoba punya Daniel yaitu rokok cubana double dan ini terasa lebih cocok untukku.

  Kasir itu menatapku dan Daniel seolah-olah kami adalah.. kau tau kan, anak rusak yang kerjaannya hanya party kesana sini, ini semua karena minuman alkohol yang Daniel beli.

  Kalau di lihat dari penampilan ya mungkin jika aku menjadi kasir itu aku akan berpandangan sama, aku dengan Ripped denim Jacket ku karena aku meninggalkan mantel dimobil dan Daniel juga memakai pakaian yang hampir serupa, Daniel sangat ber-image 'Bad Boy' tetapi itu cocok untuknya, Aku tidak bisa membayangkan kalau Daniel jadi anak baik-baik, itu tidak akan cocok.

  "Terima kasih sudah berbelanja." kata kasir itu setengah hati, Aku dan Daniel pergi begitu saja, Daniel tidak memperbolehkan aku membawa botol minumannya, alasannya takut jatuh, padahal aku tau dia tidak mau aku kesusahan.

  "Ini punyamu." Daniel menyodorkan susu stroberi yang aku beli tadi, aku langsung mengambilnya dan menusukan sedotan ke tempat khusus di kotak susu itu.

  "Daniel, kita ingin kemana habis ini?" Aku bertanya kemudian meminum susu yang ada di tanganku lagi, "Aku tidak tau, tapi saat aku minum beberapa teguk Wine pasti aku mendapatkan ide." Dia menyalakan mobilnya dan mengendarainya menjauhi Lotte mart.

  Ini menyenangkan kalau aku boleh jujur, berjalan-jalan di tengah malam dengan orang yang baru saja di kenal, tidak tau arah tujuan, tetapi tetap menikmati setiap detiknya, aku tidak terpaksa melakukan ini, dan begitupun dia, kami butuh satu sama lain untuk melupakan masalah kami, meskipun aku tidak tau apa masalah yang Daniel dapatkan akhir-akhir ini.

  "Daniel, apa kau tidak suka Soju?" tanyaku saat mengingat berbotol-botol minuman alkohol bermerek tadi. "Kata siapa aku tidak suka Soju?" tanyanya sambil memutar kemudi, dan berbelok ke pertigaan. "Aku hanya bertanya."

  "Aku suka semua minuman beralkohol, tidak semua juga sebenarnya." katanya dengan enteng, "Kenapa?" tanyaku lagi.

  "Ketika aku sedih, rasa sedihku berkurang karena mereka, ketika aku marah, kesal, semua bisa berkurang karena mereka." jawabnya lagi, "Lalu saat senang?" Tanyaku untuk kesekian kalinya. "Aku tetap minum."

  "Kenapa?" Aku bertanya lagi. "Kau seperti Dora lama-lama, kau bertanya seperti polisi yang sedang mengintrogasi, sangat detail, seluruhnya kau pertanyakan." Daniel menyahut diselingi tawa kecilnya.

  "Aku meminumnya saat senang untuk mengingatkan diriku sendiri bahwa aku pernah berada di bawah juga, untuk memperingati agar aku tidak senang secara berlebihan." lanjutnya.

  "Setiap aku menulis lirik lagu aku selalu ditemani Wine, kalau tidak aku akan lupa dengan apa yang aku tulis."  Daniel melirikku kemudian berkata.

  "Soju tidak seperti Wine, Aku tidak akan membeli Soju untuk situasi seperti ini, aku ingin mengingat semua ini, aku ingin mengingatmu."

 

Drive Thru Where stories live. Discover now