Choice

8K 572 18
                                    

“Apa maksudmu, Sakura?”

Naruto tidak mengerti maksud perkataan Sakura. Sasuke tidak menolak Sakura? Maksudnya bagaimana? Walaupun Sasuke sudah memiliki tunangan, pria itu tetap memberikan harapan pada Sakura, begitu?

“Maafkan aku, Naruto...”

“Aku tidak pernah memberitahumu, bahwa sebenarnya aku telah menyatakan cinta pada Sasuke waktu SMA,” kata Sakura menatap tajam mata Naruto.

Naruto tidak menampakkan wajah terkejut atas pernyataan Sakura. Ya, dia memang sudah menduga bahwa Sakura telah menyatakan cintanya pada Sasuke.

“Dia tidak menolakku, dia tidak menyuruhku untuk melupakannya. Aku hanya butuh waktu untuk meyakinkannya bahwa aku adalah orang yang tepat untuknya.”

Sakura tidak ragu mengatakan hal itu pada Naruto. Ini baru awal, pikirnya. Mulai sekarang ia ingin Sasuke hanya melihatnya saja.

Naruto membuka mulutnya hendak membalas perkataan Sakura. Namun lidah miliknya terasa kelu mendengar bahwa Sasuke tidak berusaha menghentikan perasaan Sakura.

“Aku ingin Sasuke hanya melihatku sa – “

“Itu tidak mungkin, Sakura! Bagaimana dengan Hyuuga Hinata? Kau tidak memikirkan perasaan gadis itu?” kata Naruto menghentikan perkataan Sakura.

Sakura berbalik, mengeratkan pegangan pada tasnya, tanpa menoleh pada Naruto ia berucap,

“Hyuuga-san mencintai orang lain...” 

“...bukan Sasuke-kun,”

.

.

.

“Sasuke-kun, kenapa ada disini?” tanya Hinata sambil mengamati sosok Sasuke yang mendekatinya.

“Apa aku tidak boleh kesini?” tanya Sasuke dingin.

“Dimana kamarku?” tanyanya lagi, sama sekali tidak berusaha ramah.

“Di-di atas,” Hinata tergagap, menunjuk kamar tamu yang ada di lantai dua.

“Sasuke-kun darimana?” tanya Hinata langsung.

Hinata tidak tahu kekuatan dari mana yang membuatnya menanyakan pertanyaan itu pada Sasuke. Dadanya berdebar karena menunggu jawaban dari Sasuke. Ia sudah tahu jawabannya, tapi relung hatinya mengharapkan bahwa jawaban Sasuke tidak sama dengan apa yang dipikirkannya.

Mengetahui kenyataan yang menyakitkan bukanlah hal yang diharapkannya kali ini. Sudah cukup hatinya menerima hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginannya.

Sasuke menoleh malas ke arah Hinata,

“Sakura...”

“Aku menemui Sakura,” katanya jujur.

Ia pergi menaiki tangga. Meninggalkan Hinata yang terpaku.

Kejam.

.

.

Hinata kembali ke kamarnya. Menumpahkan segala asa yang tak sesuai dengan pintanya. Beginikah takdir cinta yang diberikan padanya?

Masih jelas diingatannya Naruto yang tersenyum lembut pada sosok gadis bersurai merah muda juga pelukan hangat Sasuke pada gadis yang sama.

Kenapa Ia harus berada diantara ketiganya? Kenapa ia harus dilibatkan pada kisah mereka sedang dirinya tidak memiliki peran disitu. Ia hanya penonton, tapi Ia harus merasakan sakit seperti ini.

Ia sudah rela tidak mendapatkan cinta pertamanya, tapi kenapa Ia juga harus kehilangan seseorang yang telah menjadi tunangannya? Pria itu memang bersamanya, tapi hatinya telah dibawa oleh orang lain.

SQUARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang