٣. Go to pondok

26 2 0
                                    

"ARA ..... BANGUN MANDI CEPAT SANAAAA UDAH JAM SET 7 " Teriak Albert yang membuat gaduh isi rumah.

" Albert, jangan teriak teriak kasihan Ara bangunya terpaksa" sahut Rey yang masih bisa kudengar meskipun mata ini masih sulit untuk dibuka.

"Eh kakak, habis Ara ga bangun bangun, padahal kakak aja udah rapi, nih bocah satu kebo banget".

"Udah diam kamu, ngoce mulu" Ucap Rey sambil membungkam mulut Albert kemudian berjalan ke arah bad cover.

"Ra Ara, bangun ya udah siang ini" ucap Rey dengan lembut.
Makin lama aku keknya makin sayang sama kamu ra ucapnya dalam hati.

Aku mengucek mata ku dan yang pertamaku lihat adalah ....

Iya Rey yang pertama kulihat kemudian Albert.

"Kok kalian di kamar ku semua, kenapa?"

"Kenapa ya..., BANgunin kamu Ara " kata Albert kesal.

Hahaha aku pengen ketawa

" Hiyahiya aku sudah bangun, aku mandi dulu ya😊. Kalian keluar dulu ya!"

" Ga mau, Udah capek capek kesini disuruh keluar" jawab Albert dengan menyilang kan tangannya.

"Albert ....😠😡😡 " Rey menarik Albert keluar dari kamarnya.

Tik tok tik tok

Jam menunjukkan pukul 8 tepat, Aku menuruni tangga dengan membawa koper serta barang bawaan menuju ke ruang keluarga.

Sudah ada nenek dan Albert yang sedang duduk di sofa panjang dengan tertawa ria.

"Cucu nenek sudah siap ya, sini tunggu Rey dulu ya"

" Kemana Nek dia?"

" Lagi beli bensin ke kedai mang roji"

"Nah itu kak Rey ra" ucap Albert sambil menunjuk Rey .

"Udah siap kamu ra?, Barang barang sudah dimasukkan semua?

" Iya sudah, semua siap"

" Hati-hati ya sayang, nanti kalau sampai sana kasih tau nenek"

" Iya Nek pasti "

Koper serta barang bawaanku ditaruh depan, sehingga aku tak terbebani oleh sesuatu yang berat.

" Nek, Ara berangkat dulu ya, Assalamualaikum."

" Wa'alaikumussalam, Hati hati Rey, jangan kencang-kencang bawa motornya.

" Iya nek "

Motor melaju dengan kecepatan standar.

" Ra, kamu yakin udah masuk semua barang barang mu"

" Udah Rey"

" Kamu bawa hp kan Ra ? "

"Iya Rey "

"Nanti kalau ada apa-apa, langsung bilang ya"

"Pasti Rey "

20 menit kemudian aku sampai, welcome ara, hehehe.

"Aku bawa in sampai ke kamar kamu ya"

" Eh nggak perlu rey, kamar cewek pastinya udah banyak gadis cewek disana"

"Terus kenapa kalau banyak para cewek?"

" Ya nanti mereka ganjen ke kamu, kamu kan ganteng"

"Iya udah aku antar sampai sini saja ya, kamu hati hati".

" Iya, kamu juga hati hati "

°°°

Aku masuk ke kamar yang di urus oleh ustadzah Meimei. Satu kamar dihuni oleh 18 orang. Cukup besar sih, aku kebagian bad cover yang diatas.

" Hi salam kenal aku gishel dari Lampung"

" Aku bryenely dari Amerika, dan saat ini aku dari Jombang selatan."

" Aku Lina "
" Aku mentari"

Semuanya memperkenalkan diri, Mungkin untuk awal ini cukup sulit menghafal nama serta wajah teman teman baru.

" Hey, Lo yang masih diatas badcover turun cepat" dia bicara ke arahku

" Kenapa, ada apa? " Jawabku biasa.

" Lo itu anak baru, jadi Lo harus tunduk sama gue"

" Ya ga bisa gitu, aku mesantren disini bayar sendiri, ngapain tunduk sama kamu. Bukan kamu juga yang bayarin mesantren ku"

aku menjawab sesuai yang ada dalam pikiran ku. Seenaknya saja dia bilang begitu, dikira aku takut... impossible.

"Lo berani sama gue" HA,. Bentaknya

"Kenapa nggak" Bukanya pengen lihatin kejagoanku berkelahi, tapi ini demi harga diri.

" Oke, Lo harus ikut gue keblakang, kita tanding "

"Oke , ente jual ane beli ...permainan Lo nakal gue ladeni."jawabku emosi.

Astagfirullah seharusnya aku bisa menahan emosiku ini , semua yang dilakukan dalam kemarahan hasilnya tidak baik.

"Stop kalian ini, apa apaan sih. Udah besar juga ayo maafan" kata ghisel menengahi.

Aku sadar aku salah untuk itu aku mengajak dia berdamai dengan menyalurkan tangan untuk salaman.

"Ga mau gue pegang tangan Lo itu, yang ada karatan.

" Yaudah terserah kamu " Jawabku tak kalah ketus.

"Siapa nama lo, nama gue Trisya" sambil ngajak salaman.

" Katanya ga mau salaman sama aku, nanti karatan?" Jawabku seadanya

"Ya bercanda kali, Lo pikir gue juga akan berkelahi dengan Lo. Ga mungkin lah. Gue kan cewek feminim"

" Namaku Ara "

" Selamat datang ara di kamar kita bersama"

"Iya trimakasih, maaf tadi aku sudah emosi"

" Sans aja, gue suka mancing emosi teman baru"

" Yaudah iyain aja"

"Lo mau ikut gue nggak?"

"Kemana?"

"Nyari temen"

"Boleh"

"Gue suka sifat Lo yang kek gitu, gue bisa jadi temen Lo kan"

"Iya, ayo kita cari teman!"

"Oke"

Aku dan Trisya berkenalan dengan banyak teman baru, kulihat Trisya anak yang baik, awalnya aku mengira dia jahat, semena-mena dan suka malak. Ternyata apa yang kupikirkan berbeda dengan apa yang kulihat. Baguslah aku bisa berteman dengannya.

Gimana nih kabar kalian semua...,
Iya kamu yang baca ini
Semoga akan selalu baik baik saja ya dan semoga di limpahkan banyak rezeki...Aamiin

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SepupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang