السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hari ini aku tiba di bandara Djuanda sekitar pukul 1 siang, Aku melanjutkan perjalananku ke Jombang dengan menaiki kereta Api.
Aku Berjalan distasiun dan membeli tiket di lobby entah apa namanya tapi sebut saja lobby.
Duduk di kereta sebelah cendela adalah kesukaanku sejak dulu ketika pulang kerumah nenek.
Orangtuaku memberi aku satu kartu ATM entah berapa isinya yang pasti buat mecukupi kebutuhan disini.
Urusan bayar dan uang bulanan sudah ditanggung Ayah kesayanganku yang biasanya aku panggil Abi dan ibu kesayanganku yang ku panggil umi.
"Assalamualaikum, Nenek, Ara datang" Ucapku sambil menarik kopper bergambar frozen memasuki pintu utama.
Terdengar suara derap kaki dan keluarlah nenekku yang bernama Jumiroh biasanya kupanggil Nek Jum.
Nek Jum adalah ibu dari abi, Yang ku tau dari penglihatanku Dia baik dan penyayang tak heran kalau abi sangat menyayangiku. "Wa'alaikumsalam, eh cucu nenek udah datang". Jawab nenek sambil memeluk dan kemudian mencium pipi kiri kananku.
Aku sudah biasa mendapat sambutan seperti itu, Kemudian sepupuku Albert ikut menyanjung kedatanganku, nama lengkapnya Albert ramdhan assegaf, Dia seumuran denganku. Sepupuku satu ini percampuran antara Amerika dan indonesia. Dulu dia tinggal di Amerika dengan Sang Ayah dan ibunya. Namun karena disana Ibu dan ayahnya sibuk bekerja entah untuk apa, yah yang pasti untuk masa depan Albert lah, sehingga Albert dikirim ke rumah nenek juga. Serasa rumah nenek untuk menampung cucu-cucu yang terdampar, hehehe.
Nenek menuntunku ke ruang keluarga, Karena ruang ini digunakan untuk kumpul bareng keluarga sehingga aku menyebutnya ruang keluarga, Namun Di sini nama nya mbale.
Aku kurang suka menyebutnya, mungkin lidahku masih berbau Kota kelahiran, jadi Aku merasa sulit dengan bahasa disini.
"Ra, Apa kabar kamu? Masih ingat aku?" Pertanyaan Albert membuatku ingin tertawa.
"Serasa aku sudah tua aku lupa, yah inget kali Albert kesayangan" jawabku ada embel-embel kesayangan untuk menggodanya.
"Hehehe kirain udah lupa" Albert berjalan masuk kepintu kedua dari yang utama. Dan kembali membawa Minuman, Es Doger katanya.
"Nduk, mau makan?" Tawar nenekku
"Nanti saja nek, masih kenyang" Jawabku tak lupa dengan senyum bibir manisku. eak"Ara mau jalan-jalan nggak" tawar sepupuku satunya lagi. Namanya Reyhan Assegaf.
Aku penasaran dengan kota ini sekarang, Kalau berdasarkan apa yang aku lihat sudah banyak yang berubah. Sehingga aku terima ajakan dari sepupuku.
" Boleh, naik apa?" jawabku
"Naik sepeda motor"
" Albert ikut yuk" Ajakku
" Masak naik motor bertiga, laki-laki 2 cewek 1. Nggak ah bayangin aja uda illfeel" jawabnya sambil mengece.
"Ih dasar kamu Al biasanya aja gitu, sekarang gengsi ada sepupu dateng" Ucap Rey
"Apaan sih kak rey, ngomong pelan-pelan itu mulut" bisik Albert yang masih bisa aku denger.
"Heheh kalian ini ada-ada saja" tawaku melihat keduanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupu
Ficção AdolescenteSyafhara Al wafiyyu rahmadan, seorang gadis remaja cantik, pintar, dan memiliki bakat dalam membaca ayat suci Al-Quran. Dia memiliki senyuman seperti anggrek yang indah menawan dan sifat seperti raflesia arnoldi Yang mampu memikat hati para lelaki...