Part 3

18.7K 1.1K 111
                                    

Hampir setiap hari Johnny mendapat sesuatu dari secret admirer-nya, ia tidak tau dan berusaha tidak mencari tau karena memang merepotkan. Makanan, surat, bahkan dasi yang harganya mahal bagi anak sekolah pun ada. Sebenarnya Johnny tidak suka ada yang memberinya hadiah tapi ia tidak bisa memberitahu itu. Hatinya terlalu lembut.

"Noona!"

Panggil Johnny pada Wendy yang sedang melamun. "Memikirkan apa?"

Wendy menggeleng. "Jangan dekati aku. Nanti fans mu mengamuk."

Johnny tertawa mendegar hal tersebut keluar dari sepupunya yang mungil ini. Sepertinya ia tau apa yang dipikirkan Wendy.

"Yasudah, aku bilang saja kau itu sepupuku."

"Jangan! Sudah kubilang aku tidak mau ada yang tau identitasku sebenarnya."

"Lalu?"

"Jangan ramah kepadaku atau berbicara begini. Mereka mengira dirimu itu kekasihku tau."

"Baiklah kalau begitu. Aku ada kelas. Sampai jumpa lagi, Noona."

Johnny menurut, ia pergi dari perpustakaan. Tak disangka ia melihat seorang pemuda berambut coklat berlari menjauh.

"Itu Jaehyun, kan? "

Akhir-akhir ini, Johnny merasa anak itu bersikap aneh. Biasanya ia selalu berbicara banyak ketika presentasi atau sekedar menjelaskan soal sulit. Tapi sekarang ia memilih untuk diam dan tidak aktif di kelasnya seperti biasanya.

***

"Aku pu-"

Jaehyun terdiam di depan pintu. Ia tidak mengira ia melihat Ayahnya yang tidak punya perasaan itu mengadakan pesta di rumahnya dengan teman-temannya yang entah siapa itu, Jaehyun tidak perduli.

"Oh, nak kau sudah pulang?"

Jaehyun yang masih mengenakan seragam langsung menutup pintu tersebut lalu berlari keluar. Ia muak dengan bau alkohol, rokok dan keramaian.

Jaehyun juga berpikir jika dirinya mati sekalipun Ayah dan Ibunya tidak akan menagisinya. Sama seperti kakak perempuannya yang tidak tau dimana ia berada sekarang. Soojung lebih memilih meninggalkan rumah, meninggalkan kehidupan mewahnya karena tidak tahan dikekang. Bagaimana dengan Jaehyun? Entah. Di satu sisi ia tidak mau tinggal di rumah, tapi ia tidak munafik jika masih membutuhkan uang dari orang tuanya untuk sekolahnya yang mahal itu.

Apa ia harus mencari sugar daddy?



Seo Johnny pantas untuk menjadi "daddy" -nya.



Jaehyun mulai lagi dengan pikiran gilanya. Ia sudah tidak waras karena oknum bermarga Seo itu.





Dengan tak sabaran Jaehyun mengetuk pintu rumah Winwin di jam malam.

"Hey bodoh, buka pintunya!"

Winwin segera membuka pintu karena tidak tahan mendengar kalimat hina dari mulut Jaehyun.

"Sialan kau. Untung Ibuku tidak ada di rumah. Ada apa, hah?"

Tanpa basa-basi, Jaehyun segera menerobos masuk dan menaruh tas nya disembarang sudut di kamar Winwin lalu dengan tidak tau malunya ia berbaring tanpa berganti pakaian.

Sir JohnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang