Part 8

16.8K 1K 326
                                    

Sudah 3 minggu Johnny sering datang ke rumah Jaehyun untuk menjadi tutor pribadi Jaehyun, tapi mereka tidak melakukan apapun seperti imajinasi yang sering diceritakan Jaehyun (kelebihan hormon) Jung ke Winwin.

Jika Winwin bertanya, jawabannya selalu sama.

"Aku tak bisa menggodanya! Wajahnya membuatku merasa kotor. Senyumnya itu seperti malaikat. Bagaimana bisa aku menggoda malaikat untuk melakukan hal 'itu'?"

Dan Winwinpun muak melihat Jaehyun yang berlebihan seperti itu. Tak sengaja ia mengatakan hal hina yang keluar dari mulutnya.

"Makanya kau kasih obat perangsang!"

Jaehyun diam, ia berpikir sambil menidurkan badannya di kursi taman.

"Jaehyun, aku bercanda. Jangan lakukan apapun. Anggap tadi bukan aku yang bicara. Tapi setan yang berada di-"

"Idemu bagus."

Winwin hampir saja tersedak padahal ia sedang tidak memakan apapun. Jaehyun sudah gila?

Pemuda itu menepuk mulutnya lalu memaki dirinya sendiri karena begitu gampangnya menyebut kalimat hina yang seharusnya tidak ia ucapkan. Apalagi Jaehyun tidak akan bisa dihentikan jika sudah menginginkan sesuatu.

"Kau tidak akan..."

"Idemu boleh juga. Setidaknya kalau aku memberi itu dan menggodanya, aku tak merasa berdosa."

Winwin memberi sisa kantung snack-nya ke Jaehyun. Nafsu makannya hilang ketika memikirkan hal gila yang pasti akan Jaehyun lakukan.

"Kau tidak lapar?"

"Nafsu makanku hilang. Makan itu. Mungkin saraf otakmu akan bekerja normal kembali."

Lalu disinilah Winwin, di kamarnya sendiri ia membeku lebih tepatnya terduduk di atas kasurnya sambil mengumpat pada Jaehyun yang mengirim fotonya sendiri yang terlihat menggoda.

"Bagus tidak? Serba pink."

Jaehyun memakai pelembap bibir berwarna pink dengan pemerah pipi yang terlihat cantik di pipinya. Rambutnya sedikit acak-acakan dan ditambah pose bibir yang dimajukan. Membuat Winwin merinding ketika melihat selca yang dikirim Jaehyun.

"Jaehyun, kau..."

"Hehe. Pokoknya nanti aku ceritakan lagi."

Winwin melempar ponselnya sejauh mungkin pada tempat tidur lalu memijat keningnya yang terasa pusing. Tadi ia melihat foto obat dan borgol yang dikirim oleh Jaehyun. Sebuah pikiran kotor terlintas dipikirannya.

"Brengsek. Aku merinding. Seorang anak SMA yang belum lulus melakukan hal itu."

Winwin mengusap lehernya sendiri lalu memilih untuk mandi. Setidaknya pikiran kotor itu akan sedikit hilang jika dirinya membersihkan diri.

***

Jaehyun menunggu kedatangan Johnny dengan tenang, ia duduk di sofa dengan buku (yang tidak akan terbaca) di meja.

Suara bel berbunyi, pemuda itu segera berlari dan membuka pintu. Jaehyun terpana, sekarang Johnny memakai kaos putih dengan jaket kulit yang membungkus badannya.

"Sir..."

"Oh- kau terlihat berbeda."

Johnny peka terhadap perubahan disekitarnya, ia melihat pipi Jaehyun lebih merah dari biasanya.

"Ah, mungkin hanya perasaanmu saja."

Jaehyun tertawa kikuk, ia memilih untuk berbalik tanpa mengajak untuk mengobrol seperti biasanya sesudah Johnny masuk ke rumah.

Sir JohnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang