Part 12

20.4K 952 224
                                    

Bibir itu dengan terampil terus mencium bibir Jaehyun yang sudah memerah, Johnny tetap pada posisinya di atas dengan tangan yang menahan tangan Jaehyun untuk bergerak. Ciuman itu turun ke bawah hingga pada pundak Jaehyun yang penuh tanda merah, sekarang mereka berada di tempat tidur Jaehyun entah bagaimana proses mereka berpindah yang jelas sekarang Johnny sudah melepas semua pakaian yang dikenakan Jaehyun. Hanya bersisa boxer bewarna abu-abu yang terlihat ketat itu.

Terus turun, bibirnya mencium setiap Jengkal kulit Jaehyun yang putih. Boxer itu dilepas dengan hati-hati.

Lalu dengan lembut, pria yang lebih besar itu mengulum nipple-nya. Kedua dada itu terlihat 'ranum' dan bulat.

Rona merah terlihat dipipi Jaehyun. Jaehyun ingin berteriak tapi terlalu malu, entah kenapa ia malu ketika melihat Johnny liar seperti ini dalam keadaan sadar.

"Ah..."

Ia meremas rambut Johnny sambil menutup matanya. Menikmati kuluman tersebut, mendorong kepala Johnny sedikit dengan suara desahan yang tak henti dikeluarkan.

Bergantian ke nipple kanan. Johnny mengulumnya dengan lembut, menjilatnya lalu menekan nipple kiri pria dibawahnya. Tidak puas sampai disitu, Johnny mengulum kedua dadanya lagi seperti bayi kehausan. Membuat Jaehyun merasa gemas dan semakin terangsang, ia membusungkan badannya agar Johnny dapat mengulumnya. Juga semakin meremas rambut hitam tersebut di ikuti rengekan sexy.

Suara gumaman tidak jelas dari Johnny juga suara hisapan yang terus terdengar membuat Jaehyun tidak bisa menahan teriakan dari rangsangan yang diberikan secara bersamaan.

Setelahnya bibir tersebut turun ke bawah, mencium paha dalam Jaehyun secara bergantian.

"John- ah..."

"Iya, sayang. Sebut namaku begitu."

Tak sampai disitu, Johnny mencium kemaluan yang sudah keras itu dengan lembut, berhati-hati memasukkannya ke mulut. Sang pemiliknya jelas mendesah nyaring, ia meremas bantal dengan mulut terbuka. Meminta Johnny untuk terus mengulum kemaluannya.

Ia mengeluarkan kemaluan tersebut dari mulutnya, kemudian dengan mata tajam yang terus menatap Jaehyun. Johnny melepas semua pakaiannya, memperlihatkan kemaluannya yang sudah keras dan panas.



***




"Dimana lubenya?"

Dengan wajah lelahnya Jaehyun menunjuk lube yang berada di atas meja belajarnya. Dengan cepat Johnny mengambilnya lalu menyuruh Jaehyun untuk menungging. Dengan patuh, pria itu menungging. Memperlihatkan pantat putih dan lubang yang sempit.

Mengoleskan seluruh jemarinya dengan cairan dari lube, Johnny memasukkan dua jari ke dalam lubang Jaehyun.

"Ah! Sakit..."

"Tahan, Jaehyun sayang." Ujarnya seraya mengelus punggung Jaehyun, membuat Jaehyun merasa senang. Di teruskan sampai lima jari, Jaehyun merasa lubangnya penuh. Membuat dirinya ingin jari itu bergerak.

Tidak.

Lebih tepatnya ia ingin hal lain bergerak di lubangnya yang sempit itu.

"Hngh, Sir...mau itu!"

Jaehyun merengek sambil melihat Johnny yang tertawa, ia mengeluarkan jarinya lalu mengoleskan cairan dari lube pada kemaluannya.

"Itu apa?"

Sir JohnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang