¦pt.21¦

726 63 9
                                    

Pure blood
_________________


Author

"jennie!!"

"jennie!!"

"jennie!"

"jennie!!!"

Nama yang sama terus terulang selama 3 hari ini. Seperti tidak pernah lelah mengucapkan nama jennie, bangtan terus mencari jennie yang bahkan tak diketahui keberadaan nya.

Sudah 3 hari semenjak nayeon pulang tanpa membawa jennie. Dan disana saat nayeon berkata jennie hilang, jungkook pun sepenuhnya membenci perempuan yang ia sebut sebagai ular licik.

Bangtan benar benar belum tahu apa penyebab jennie hilang. Mereka tidak bisa sepenuhnya menyalahkan nayeon. Walaupun menurut mereka nayeon tetap bersalah, tapi mereka belum tahu yang sebenarnya.

Semua pasukan sudah dikerahkan untuk turun tangan. Bahkan suho ikut membantu.

Nayeon sebenarnya malas, tapi, daripada ia dicurigai lebih baik ia ikut mencari. Atau lebih tepatnya pura pura mencari.

Bangtan beserta vonduz tidak menyerah untuk mencari jennie. Mereka tak akan berhenti sampai mereka menemukan gadis berdarah murni itu.

Yang paling merasa tertekan atas kehilangan jennie ya tentu saja jungkook dan taehyung.

Mereka berdua benar benar seperti berlomba untuk menemukan jennie.
Karena jennie, tak ada antara mereka berdua yang benar benar memedulikan sekitarnya.

Yang mereka mau hanya jennie yang kembali dengan selamat.

Mau taehyung atau jungkook sama sama mencurigai nayeon sebgai dalang dari semua ini.

***

"ini"

Eunwoo menyodorkan baju putih dengan celana yang agak kebesaran.

"pakai saja ini.. Aku tidak punya apa apa lagi"
Ucap eunwoo.

"ani.. Tidak apa.. Gomawoyo"
Jennie memberi senyum nya.

"kamar mandi ada di situ"

Setelah itu jennie melangkah masuk ke dalam kamar mandi.

Rumah eunwoo bukan termasuk rumah yang megah seperti rumah bangtan.
Rumahnya disusun dari kayu kayuan yang dipoles rapih, dengan beberapa perabot pelengkap, seperti dapur, kamar mandi, kamar tidur, dan ruang tengah.

Rumah ini benar benar nyaman.
Jennie bisa memastikan ia akan betah menunggu bangtan di sini dari pada di dinginnya malam.

Eunwoo berdiri di depan jendela.
Mengamati daun demi daun yang jatuh dari cabangnya.

"Musim di sini cepat sekali berganti.."

Gumamnya pelan.

Eunwoo benar benar tak percaya bahwa ia seorang pedagang bisa terlibat dalam masalah sebesar ini. Yang lebih parahnya masalah ini juga karena vanzeuz. Mantan gurunya.

Ingin sekali ia berteriak meminta pengampunan pada tuhan karena sudah dilibatkan dalam masalah ini.

Eunwoo berpikir berurusan dengan vampir lebih baik daripada berurusan dengan vanzeuz.

PURE BLOOD✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang